Analisis Pengaruh Pembiayaan Pemilikan Rumah Sistim Akad Murabahah, Pembiayaan Pemilik Rumah Sistim Akad Istishna dan non Performing Financing Terhadap Profitabilitas Bank Syariah: (Studi Pada Bank Tabungan Negara Syariah Periode Maret 2008- Juni 2016)

(1)

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SISTIM AKAD MURABAHAH, PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SISTIM AKAD ISTISHNA DAN NON PERFORMING FINANCING TERHADAP

PROFITABILITAS BANK SYARIAH

(Studi Pada Bank Tabungan Negara Syariah Periode Maret 2008- Juni 2016)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : Azka Amany NIM. 1113081000104

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SISTIM AKAD MURABAHAH, PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SISTIM AKAD ISTISHNA DAN NON PERFORMING FINANCING TERHADAP

PROFITABILITAS BANK SYARIAH

(Studi Pada Bank Tabungan Negara Syariah Periode Maret 2008- Juni 2016)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh :

Azka Amany NIM : 1113081000104

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYAHTULLAH JAKARTA


(3)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini tanggal 9 Agustus 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas Mahasiswa :

1. Nama : Azka Amany 2. NIM : 1113081000104 3. Jurusan : Manajemen/ MIPS

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Pembiayaan Pemilikan Rumah Sistim Akad Murabahah, Pembiayaan Pemilikan Rumah Sistim Akad Istishna dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas (Studi Pada Bank Tabungan Negara Syariah Periode Maret 2008- Juni 2016)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(4)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, 23 September 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas Mahasiswa: 1. Nama : Azka Amany

2. NIM : 1113081000104 3. Jurusan : Manajemen/ MIPS

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Pembiayaan Pemilikan Rumah Sistim Akad Murabahah, Pembiayaan Pemilikan Rumah Sistim Akad Istishna dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas (Studi Pada Bank Tabungan Negara Syariah Periode Maret 2008- Juni 2016).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(5)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Azka Amany

NIM : 1113081000104

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : Manajemen/ MIPS Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Apabila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melakukan pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Azka Amany

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 19 April 1995

Alamat Rumah : Kp. Rawa Indah RT.03/03 No. 155 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Kota Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta. Ayah : Drs. H. Amir Mahmud, M.Pd.I.

Ibu : Hj. Suhanih. S.Pd.I.

Telepon : 021 4483 4117/ 089 9668 9570

Email : Amanyazka19@yahoo.com

II. PENDIDIKAN FORMAL

2000 – 2006 MI. Nur Attaqwa Kelapa Gading 2006 – 2009 MTs Darunnajah Ulujami

2009 – 2012 SMA Darunnajah Ulujami

2012 – 2014 Program Profesional TI Perbankan Syariah CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia. 2013 – 2016 Program Sarjana S1 Manajemen

FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta III. PENDIDIKAN NON FORMAL

Latihan Kader (LK) 1 HMI Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (KAFEIS)

2013

Pelatihan Sharia Banking 2015

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

Ketua Muhadharah Darunnajah 2010/2011. Sekretaris Bagian Pengajaran OSDN 2011/2012. Anggota Dep. INFOKOM DEMA FEB 2014/2015.


(7)

ABSTRACT

This study aimed to analyze the influence of independent variables, housing loans murabaha contract system, housing loans system istishna contract and non-performing financing on profitability in the Baank Tabungan Negara (BTN) Syariah period March 2008 until June 2016. In this study found three independent variables that housing loans system murabaha, housing loans system istishna and non-performing financing. and one dependent variable is the level of profitability. This study using purposive sampling method for sample collection. Sample companies used were 34 financial data BTN Syariah period March 2008 to June 2016. The method of analysis used multiple regression analysis with the help of Eviews 9.0 program. These results indicate that our model fit for use because it has met the classical assumptions. Based Test coefficient of determination, that the magnitude of the predictive capability of the three independent variables on profitability amounted to 33.27%. Based on F test showed that the model fit for use because it has a value significantly less than 5% significance level. Based on t test showed that, housing loans system murabahah positive and significant impact on profitability, housing loans agreement istishna system and no significant negative effect on profitability and non-performing financing a significant negative effect on profitability.

Key Words: Housing loans system murabaha, housing loans system istishna, non performing financing, profitability and BTN Syariah


(8)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari variabel independen yaitu pembiayaan pemilikan rumah sistim akad murabahah, pembiayaan pemilikan rumah sistim akad istishna dan non performing financing terhadap profitabilitas pada Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah periode Maret 2008- Juni 2016. Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel bebas (independent variable) yaitu pembiayaan pemilikan rumah sistim akad murabahah, pembiayaan pemilikan rumah sistim akad istishna dan non performing financing. dan 1 variabel terikat (dependent variable) yaitu tingkat profitabilitas. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk pengambilan sampelnya. Sampel perusahaan yang digunakan adalah 34 data keuangan BTN Syariah periode Maret 2008 sampai Juni 2016. Metode analisis yang digunakan menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan program Eviews 9.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model penelitian ini layak digunakan karena telah memenuhi asumsi klasik. Berdasarkan Uji koefisien determinasi, bahwa besarnya kemampuan prediksi dari ketiga variabel independen terhadap profitabilitas sebesar 33,27%. Berdasarkan Uji F menunjukan bahwa model layak digunakan karena memiliki nilai signifikan yang kurang dari taraf nyata 5%. Berdasarkan Uji t menunjukan bahwa, pembiayaan pemilikan rumah sistim akad murabahah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, pembiayaan pemilikan rumah sistim akad istishna berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas dan non performing financing berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Kata Kunci : KPR Murabahah, KPR Istishna, NPF, Profitabilitas, dan BTN


(9)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah yang telah menciptakan kita dalam keadaan mencintai agamanya dan berpegang pada syariat-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad yang telah berjihad untuk menyiarkan ajaran-ajaran Islam yang agung dalam akhlak beliau yang mulia, dan semoga kesejahteraaan dan rahmat senantiasa juga tercurah untuk keluarganya dan para sahabatnya terkasih yang senantiasa mengikuti petunjuknya, sehingga mereka beruntung dengan mendapat ridha dan pahala dari sisi Allah.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Kedua makhluk yang indah, penuh kasih cinta dan kasih saying, yang telah menjadi motivasi hidup buat anak-anaknya, mendidik anak-anaknya dengan penuh kesabaran, keihlasan, jujur dan setia untuk dapat memetik buah yang telah ditanam dan dirawatnya. Bapak tercinta, Drs. H. Amir Mahmud. M.Pd.I. dan Mamah tercinta, Hj. Suhanih. S.Pd.I. Semoga keridhoan keduanya bersama penulis.

2. Teruntuk Bani Amir, adik-adik tercinta, Akmal Fauzan, Aini Nabila Zahra dan Septia Alfira Azzahra, semoga kita dapat selalu menjadi anak yang membanggakan Bapak dan Mamah.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta jajarannya.

4. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE, MM. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya di tengah kesibukan untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini serta motivasinya yang begitu besar pada penulis.

5. Bapak Ade Ananto Terminanto, MM. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya di tengah kesibukan untuk membimbing dan


(10)

mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini serta motivasinya yang begitu besar pada penulis.

6. Ibu Titi Dewi Warnida, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Ibu Ela Patriana, MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Bapak Sopyan, SE, MM. selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah mengarahkan dan memotivasi selama penulis menuntut ilmu di kampus ini. 9. Sahabat terbaikku, Nur Anisha yang telah banyak membantu penulis dari awal

perkuliahan sampai sekarang, yang tidak pernah lelah memberi motivasi, semangat bimbingan dan serta masukan-masukan kepada penulis.

10. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

11. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

12. Teman seperjuanganku selama di CCIT FTUI dan MIPS, terimakasih atas dukungan dan motivasi kalian. Semoga Allah SWT selalu memudahkan langkah kalian untuk menuju cita-cita dan tujuan.

13. Sahabat-sahabatku yang tergabung dalam Konjoy, Achmad Rinaldy, Khairul Anwar, Muhammad Khoirullah, Fahmi Fikri, Rahmat Hidayatulloh, Rizki Abdullah, Ahmad Samsudin atas motivasi dan dukungan kalian semua. 14. Sahabat-sahabat perjuanganku dalam MIPS, Teddy Azhari, Aryo Andrian,

Aditya Putra, Afief Amrullah, Razi Nur, Rizki Ramadhan, Najwa, Laila, Angel, Sarah, Citra, Dika, Icha, Ayu Maulidini, Annisa Maudya dan sahabat lainnya atas motivasi dan dukungan kalian semua.

15. Kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Islam, Komisariat Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan pengalaman berharga bagi penulis untuk selalu menjadi lebih baik lagi kedepannya.


(11)

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah ikut berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karenanya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Adapun segala kekurangan dan kesalahan pada skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Jakarta, 23 September 2016


(12)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 15

C. Tujuan Penelitian ... 17

D. Manfaat Penelitian ... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 19

A. Landasan Teori... 19

1. Pembiayaan Pemilikan Rumah ... 19

2. Pembiayaan ... 22

3. Pembiayaan Bermasalah ... 32

4. Rasio Keuangan Bank ... 35

B. Keterkaitan Antar Variabel ... 38

1. Pengaruh Pembiayaan Pemilikan Rumah Sistim Akad Murabahah terhadap Profitabilitas. ... 38

2. Pengaruh Pembiayaan Pemilikan Rumah sistim Akad Istishna terhadap Profitabilitas. ... 39


(13)

C. Penelitian Terdahulu ... 40

D. Kerangka Pemikiran... 43

E. Hipotesis ... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 47

A. Ruang Lingkup Penelitian... 47

B. Metode Penentuan Sampel ... 47

C. Metode Pengumpulan Data ... 48

D. Metode Analisis Data ... 49

E. Operasional Variabel Penelitian ... 54

BAB IV PEMBAHASAN ... 57

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 57

1. Sejarah PT. Bank Tabungan Negara Syariah ... 57

2. Visi dan Misi PT. Bank Tabungan Negara Syariah ... 59

B. Analisis Deskriptif ... 60

C. Hasil dan Pembahasan ... 62

1. Pengujian Dasar Asumsi Klasik... 62

2. Analisis Regresi Linear ... 68

3. Pengujian Hipotesis ... 70

D. Interprestasi ... 75

1. Pengaruh Pembiayaan Pemilikan Rumah Sistim Akad Murabahah terhadap Profitabilitas ... 75

2. Pengaruh Pembiayaan Pemilikan Rumah Sistim Akad Istishna terhadap Profitabilitas ... 76

3. Pengaruh Non Performing Financing terhadap Profitabilitas ... 76

BAB V PENUTUP ... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80


(14)

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

Tabel 1.1: Perkembangan Jumlah Pembiayaan di Bank Tabungan Negara... 7

Tabel 1.2: Penyaluran Pembiayaan Bank Tabungan Negara Syariah ... 8

Tabel 1.3: Rasio Keuangan di Bank Tabungan Negara ... 9

Tabel 1.4: Perkembangan NPF Bank Tabungan Negara Syariah ... 11

Tabel 1.5: Ringkasan Research Gap ... 14

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu ... 40

Tabel 3.1: Operasional Variabel Penelitian ... 55

Tabel 4.1: Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 61

Tabel 4.2: Hasil Uji Multikolonieritas 1 ... 64

Tabel 4.3: Hasil Uji Multikolonieritas 2 ... 66

Tabel 4.4: Hasil Uji Autokorelasi ... 66

Tabel 4.5: Hasil Uji Heteroskedastikitas ... 68

Tabel 4.6: Hasil Uji Regresi Linier ... 69


(15)

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

Gambar 1.1: Pembiayaan Properti. ... 3

Gambar 2.1: Skema Pembiayaan Murabahah ... 26

Gambar 2.2: Skema Pembiayaan Istishna ... 30

Gambar 2.3: Kerangka Pemikiran ... 44


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

Lampiran 1: Data Penelitian... 84

Lampiran 2: Deskriptif Statistik ... 85

Lampiran 3: Hasil Uji Asumsi Klasik ... 85


(17)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Salah satu ukuran dari kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kemajuan perekonominya. Sementara itu, yang menjadi salah satu faktor dari kemajuan ekonomi adalah dunia bisnis. Adapun permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan sebagai pelaku bisnis yang bergerak dalam bidang usaha apapun tidak terlepas dari kebutuhan akan dana (modal) untuk membiayai usahanya. Sampai dengan saat ini, perbankan memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan (Kasmir, 2011:13). Eksistensi perbankan syariah di Indonesia secara yuridis mulai diatur dalam undang-undang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan dimana sistem bagi hasil mulai diakomodasi. Inilah pelopor awalnya kemunculan bank yang berdasarkan prinsip syariah di Indonesia. Namun dengan berbagai kelemahan dan kekurangan dalam undang-undang tersebut, pada tahun 1998 disahkan UU No.10 Tahun 1998 tentang revisi UU sebelumnya. Menurut Undang‐Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sebagai suatu lembaga keuangan, bank mempunyai kegiataan baik funding maupun financing atau menghimpun dan menyalurkan dana. Kemudian, pada tahun 2008


(18)

undang-undang tentang perbankan syariah kembali di revisi, yaitu dengan disahkannya UU No.21 Tahun 2008 sebagai penyempurna UU sebelumnya. Jadi, sebagai lembaga perantara (intermediary), bank berperan menjadi perantara antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Melalui bank kelebihan dana-dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat kepada kedua belah pihak. (Zainul, 2006:46). Jenis-jenis bank memiliki beberapa jenis, yaitu berdasarkan fungsinya, berdasarkan kepemilikannya dan berdasarkan operasional. Jenis bank berdasarkan kegiatan operasionalnya dibedakan menjadi dua, yaitu bank konvensional dan bank syariah.

Sebagai lembaga perantara (intermediary), bank syariah harus mengelolah dananya secara optimal dengan mengalokassikan dana yang dihimpun ke beberapa jenis aktiva produktif salah satunya adalah pembiayaan. Dalam kegiatannya, pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank syariah dalam menyalurkan dana yang berhasil dihimpunya dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana. Untuk itu bank syariah dalam menyalurkan pembiayaannya harus berdasarkan dua prinsip perbankan syariah yang mendasar (Imam, 2014:3). Pertama, prinsip keadilan, yaitu pembiayaan harus saling menguntungkan baik bagi pihak pengguna dana maupun pihak penyedia dana. Kedua, prinsip kepercayaan, yang merupakan landasan dalam menentukan persetujuan pembiayaan yang akan diberikan.

Menurut statistik perbankan syariah, sektor properti menjadi salah satu sektor pembiayaan terbesar perbankan syariah dengan pertumbuhan mencapai


(19)

13,3%. Pembiayaan ke sektor properti meningkat Rp.8,1 triliun atau 70,2% year on year (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah pada tahun 2012. Seperti yang terdapat pada gambar 1.1 berikut ini :

Gambar 1.1: Pembiayaan Properti.

(Sumber : Laporan Bank Indonesia 2012)

Alokasi penyaluran pembiayaan terjadi baik dalam bentuk pembiayaan sektor-sektor seperti sektor usaha, produksi dan sektor properti. Pada tahun 2012 sektor properti pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tercatat meningkat Rp.8,1 triliun, pertumbuhan tersebut ditopang oleh ekspansi pembiayaan kepemilikan rumah yang mencapai Rp.6,8 triliun atau 83,9% dan sisanya oleh pembiayaan kepada developer real estat sebesar Rp1,1 triliun atau 13,5% serta pembiayaan konstruksi sebesar Rp 2 miliar atau 2,4% dari sektor pembiayaan properti. Kebijakan pembatasan loan to value kredit kepemilikan rumah diperkirakan turut mendukung pertumbuhan tersebut, mengingat ekspansi pembiayaan properti BUS dan UUS yang dalam periode laporan banyak dialokasikan pada tipe rumah diatas 70 m2 dan atau pengembangan rumah non sederhana.


(20)

Kebutuhan akan tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok oleh manusia dalam kehidupannya. Rumah adalah surga bagi keluarga, selain itu rumah juga dapat berfungsi sebagai tempat berkumpul dan berkomunikasi bagi setiap anggota keluarga yang satu dengan yang lain. Kemampuan dan kecukupan akan ekonomi bagi setiap keluarga merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam membangun sebuah rumah/hunian, jika mereka mempunyai cukup atau lebih uang maka mereka bisa membeli rumah secara tunai atau lunas. Mayoritas masyarakat saat ini membeli rumah dengan cara diangsur atau dicicil karena tidak sedikit masyarakat yang mampu membeli rumah secara tunai.

Sebagai lembaga perantara dalam menghimpun dan mengalokasikan dana dari dan ke masyarakat. Bank memiliki pendapatan dan keuntungan yang sering disebut margin.

Pembiayaan pemilikan rumah termasuk dalam satu jenis pembiayaan konsumtif, dimana pembiayaan konsumtif merupakan pembiayaan yang digunakan untuk membiayai pembelian barang-barang atau jasa-jasa yang akan memberi kepuasan secara langsung terhadap kebutuhan manusia (konsumen), Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan kredit yang diajukan debitur/ konsumen kepada pihak bank dimana kredit tersebut akan dipergunakan untuk membangun, merenovasi, membeli atau memperluas tanah dengan cara pembayaran angsuran setiap bulan sesuai dengan waktu tertentu yang telah disepakati kedua belah pihak dan dengan tujuan untuk konsumsi pribadi, keluarga atau rumah tangga.


(21)

Kebutuhan kepemilikan rumah yang meringankan masyarakat tentu saja memberikan peluang tersendiri kepada bank sebagai penyedia dana (funding). Sesuai dengan prinsip utama dari suatu bank yang telah diuraikan sebelumnya dimana bank merupakan lembaga penghimpun dan penyaluran dana. Dana yang telah dihimpun dari berbagai sumber, akan dialokasikan kepada usaha-usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan (produktif) sehingga bank akan memperoleh keuntungan. Salah satu usaha untuk memperoleh keuntungan bagi bank adalah memberikan pembiayaan, dalam hal ini memberi pembiayaan kredit kepemilikan rumah. Diharapkan dengan adanya kredit kepemilikan rumah ini, keinginan kedua belah pihak akan terpenuhi dimana masyarakat dapat memilih rumah dengan cara dicicil/ diangsur yang disesuaikan dengan kemampuan finansial mereka. Pihak bank juga akan mendapatkan keuntungan margin/ bagi hasil atas pembiayaan tersebut.

Dalam menjalankan pembiayaan kredit kepemilikan rumah (KPR), bank

syari’ah memadukan dan menggali skim-skim transaksi yang dibolehkan dalam Islam dengan operasional kredit kepemilikan rumah (KPR) perbankan

konvensional. Adapun skim yang banyak digunakan oleh perbankan syari’ah

di Indonesia dalam menjalankan produk pembiayaan kredit kepemilikan rumah (KPR) adalah skim murabahah, istishna’ dan ijarah.

Pembiayaan dengan menggunakan akad murabahah merupakan salah satu produk bank yang dapat memberikan keuntungan pada Bank Syariah. Akad Murabahah biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan usaha (modal kerja dan investasi, pengadaan barang seperti mesin, peralatan dan


(22)

lain-lain) maupun kebutuhan pribadi (misalnya pembelian kendaraan bermotor, pembelian rumah, dan lain-lain). Sedangkan pembiayaan dengan akad Istishna merupakan akad penjualan antara almustashni (pembeli) dan al-shani (produsen) yang juga bertindak sebagai penjual. Berdasarkan akad tersebut, pembeli memberi tugas kepada produsen untuk membuat atau mengadakan al-mashnu (barang pesanan) sesuai spesifikasi yang diisyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati. Pembiayaan istishna disajikan sebesar tagihan termin kepada pembeli akhir dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, merupakan bank yang fokus pada pembiayaan perumahan kepada masyarakat dan saat ini juga juga sudah memiliki strategic business unit (SBU) dengan prinsip syariah. PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah menawarkan produk pembiayaan perumahaman dengan skema akad murabahah dan akad istishna. Selama masa pembiayaan dengan skema akad murabahah dan akad istishna, besarnya angsuran tetap dan tidak berubah sampai lunas, Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah diberikan pembiayaan dalam bentuk pembayaran secara kredit/ cicilan dan mempunyai beberapa sistem, prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon penerima pembiayaan.

Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah sejak didirikan pada 15 Desember 2004 dan mulai beroperasi pada tanggal 14 februari 2005 hingga sampai sekarang mengalami kinerja yang mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan yang diterima Bank Tabungan Negara (BTN)


(23)

Syariah, yaitu 4th Best Overall Performance Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah oleh Infobank dan MRI pada 4 Juni 2015 serta Brand KPR oleh Infobank pada 26 Maret 2015. Perkembangan pembiayaan perumahan di Bank Tabungan Negara (BTN) yang terjadi peningkatan setiap tahunnya seperti dari 2015 terhadap 2014 yang meningkat sampai 22,8% year on year (y.o.y). Perkembangan tersebut dapat terlihat pada tabel 1.1 yang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai 2015.

Tabel 1.1: Perkembangan Jumlah Pembiayaan di Bank Tabungan Negara

(dalam miliyar rupiah) Jenis Kredit

Tahun y.o.y.

(2015 terhadap 2014) 2011 2012 2013 2014 2015

Kredit Perumahan

18.789 28.041 33.955 34.029 41.812 22,8% KPR Subsidi 5.896 4.213 6.506 7.960 12.771 60,43%

KPR

Non-Subsidi

5.340 12.479 14.286 12.629 13.404 6,13% Kredit

Perumahan Lainnya

1.540 2.659 2.500 2.416 2.418 0,08%

Kredit Konstruksi

6.013 8.690 10.663 11.023 13.219 19,92% Kredit

Non-Perumahan

6.384 9.679 10.338 7.569 9.434 24,64% Kredit

Konsumer

900 1.809 2.389 2.564 4.268 66,47% Kredit

Komersial

5.484 7.870 7.949 5.005 5.166 3,22% Total Kredit 25.173 37.720 44.293 41.598 51.246 23,19%

(Sumber : Laporan Bank Tabungan Negara Tahun 2015)

Tabel 1.1 terlihat perkembangan pembiayaan pada pembiayaan pemilikan rumah di Bank Tabungan Negara (BTN) yang mengalami peningkatan secara signifikan year on year (y.o.y). pada tahun 2011 terdapat Rp.18,789 miliyar pembiayaan pemilikan rumah, pada tahun 2012 meningkat


(24)

menjadi Rp.28.04 miliyar pembiayaan pemilikan rumah, pada tahun 2013 meningkat menjadi Rp.33.955 miliyar pembiayaan pemilikan rumah, pada tahun 2014 meningkat menjadi Rp.34.029 miliyar pembiayaan pemilikan rumah, pada tahun 2015 meningkat menjadi Rp.41.812 miliyar pembiayaan pemilikan rumah. Jadi data mengungkapkan perkembangan pembiayaan pemilikan rumah di Bank Tabungan Negara (BTN) yang terjadi peningkatan setiap tahunnya seperti dari 2015 terhadap 2014 yang meningkat sampai 22,8% year on year (y.o.y).

Pembiayaan yang disalurkan pada periode laporan tercatat meningkat Rp. 1.579.122 atau 85% year on year (y.o.y). Pertumbuhan pembiayaan tersebut ditopang dari pembiayaan murabahah yang mencapai 59,1% atau Rp. 6.634.592. dan pembiayaan isitishna mencapai 0,5% atau Rp.563.720 dari keseluruhan pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp.11.223.646. Seperti tabel di bawah ini :

Tabel 1.2: Penyaluran Pembiayaan Bank Tabungan Negara Syariah

(dalam jutaan rupiah)

Pembiayaan 2015 2014

Piutang Murabahah 6.634.592 5.177.394

Pembiayaan Mudharabah 1.243.282 1.579.366

Pembiayaan Musyarakah 2.510.012 2.143.268

Piutang Istishna 563.720 428.780

Pinjaman Qardh 272.040 315.716

Total 11.223.646 9.644.524

Berdasarkan tabel 1.2, pembiayaan terbesar proporsinya yang disalurkan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah adalah pembiayaan dengan akad murabahah yaitu sebesar 59% di banding dengan pembiayaan lainnya seperti pembiayaan mudharabah, musyarakah, istishna dan pinjaman rahn. Proporsi


(25)

tersebut menunjukan bahwa pembiayaan murabahah akan sangat menentukan perkembangan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah dan berpengaruh terhadap keuangan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah, salah satunya terhadap profitabilitas Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah.

Pencapaian profitabilitas bank syariah dalam hal ini Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah perlu mengelola aset dengan baik agar memperoleh keuntungan yang maksimal. Komponen penyusunan aset terbesar pada Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah adalah pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan jual beli rumah dengan akad murabahah dan akad istishna. Serta risiko yang hadapi dalam penyaluran pembiayaan perumahan yang dilakukan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah dan dampaknya terhadap profitabilitas Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah.

Keuntungan yang diperoleh oleh bank bisa ditentukan oleh berapa banyak pembiayaan yang disalurkan. Dengan harapan semakin banyak pembiayaan yang disalurkan semakin meningkat pula profitabilitas bank syariah yang tercermin dari meningkatnya laba. Dimana keuntungan dapat dilihat dari tingkat profitabilitas bank dapat diukur menggunakan rasio keuangan. Dimana rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang dimilikinya menggunakan rasio Return On Asset (ROA). Berikut perkembangan rasio keuangan pada bank Bank Tabungan Negara (BTN).

Tabel 1.3: Rasio Keuangan di Bank Tabungan Negara

Rasio Keuangan 2011 2012 2013 2014 2015 Return On Asset 2,03% 1,94% 1,79% 1,14% 1,61%


(26)

(Sumber : Laporan Keuangan Bank Tabungan Negara (BTN) Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 1.3 perkembangan rasio Return On Asset (ROA) Bank Tabungan Negara (BTN) yang berfluktuatif. Pada tahun 2015 ROA BTN Syariah sebesar 1,61%, meningkat dari tahun 2014 sebesar 1,14%. Namun menurun dibanding tahun 2011-2013 sebesar 2,03%, 1,94%, 1,79%. Secara teori, peningkatan jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Syariah akan meningkatkan tingkat profitabilitas nya karena semakin banyak jumlah pembiayaan yang disalurkan margin (keuntungan bank) akan semakin banyak. Namun peningkatan jumlah pembiayaan BTN Syariah setiap tahun tidak diikuti oleh tingkat profitabilitas BTN Syariah yang meningkat pula terlihat pada tabel 1.1.

Pada tahun 2013 nilai presentase sebesar 1,79% nilai ini menurun dibanding dengan tahun 2012 yang sebesar 1,94%. Hal ini tidak berbanding lurus dengan jumlah pembiayaan yang telah dikeluarkan Bank Tabungan Negara (BTN) yang mengalami peningkatan setiap tahunnya terlihat pada tabel 1.1.

Sebagai salah satu entitas bisnis keuangan yang mempunyai fungsi intermediasi, bank syariah dihadapkan dengan berbagai risiko. Salah satu risiko yang dihadapi bank syariah atas penyaluran pembiayaan yaitu pembiayaan non lancar mulai dari kurang lancar hingga macet yang dialami oleh nasabah atau disebut dengan Non Performing Financing (Djamil, 2012:66). Dimana hal ini juga akan mempengaruhi kinerja bank syariah. Oleh karena itu, pihak perbankan syariah diharuskan untuk selalu menjaga keseimbangan antara


(27)

pengelolaan risiko yang dihadapi dengan layanan yang diberikan kepada masyarakat.

Pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) adalah salah satu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan. Pembiayaan di bank syariah dapat mengalami masalah walaupun telah dilakukan berbagai analisis secara seksama (Kuncoro, 2002:462). Berikut perkembangan Non Performing Financing (NPF) pada Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah :

Tabel 1.4: Perkembangan NPF Bank Tabungan Negara Syariah

Non Performing Financing 2011 2012 2013 2014 2015 Non Performing Financing 3,42% 2,38% 1,16% 2,06% 1,66%

Tabel 1.4 terlihat perkembangan Non Performing Financing pada Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah. Pada tahun 2015 nilai presentasenya sebesar 1,66%, presentase ini mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2014 yang presentasenya mencapai 2,06%. Nilai presentase pada tahun 2013 sebesar 1,16%, nilai ini mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2014 sebesar 2,38%. Dapat disimpulkan bahwa nilai presentase Non Performing Financing mengalami fluktuatif setiap tahunnya. Hal ini tidak berbanding lurus dengan jumlah pembiayaan yang dikeluarkan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah yang mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Pembiayaan bermasalah merupakan rasio keuangan yang menunjukan total pembiayaan bermasalah dalam suatu bank syariah. Tingkat pembiayaan bermasalah yang tinggi pada suatu bank syariah menunjukan kualitas suatu bank yang tidak sehat. Faktor lain yang perlu mendapatkan perhatian khusus


(28)

dalam menilai tingkat kesehatan bank adalah profitabilitas. Profitabilitas merupakan suatu angka yang menunjukan kemampuan suatu entitas usaha untuk menghasilkan laba (Fauzan, 2012:2).

Sementara itu, pengelolaan pembiayaan jual beli yang merupakan salah satu komponen penyusun aset terbesar pada perbankan syariah akan menghasilkan pendapatan berupa margin. Dengan diperolehnya pendapatan margin tersebut, maka akan mempengaruhi besarnya laba yang di peroleh bank syariah. Serta pada akhirnya mampu mempengaruhi peningkatan laba bank syariah (Yesi Oktriani, 2011:4).

Sufyan Bariqi (2015:86) penelitian ini mengukur pengaruh pembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil dan rasio non performing financing (NPF) terhadap profitabilitas. Hasil pengujian parsial menunjukan bahwa pembiayaan jual beli berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah serta NPF tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah. Dengan demikian, kenaikan pembiayaan dengan akad jual beli dapat mempengaruhi profitabilitas bank umum syariah serta kenaikan NPF tidak akan meningkatkan atau menurunkan profitabilitas bank umum syariah.

Zaim Nur Arif dan Imron Mawardi (2014:14) penelitian ini mengukur pengaruh pembiayaan murabahah terhadap laba melalui variabel intervening pembiayaan bermasalah. Hasil pengujian parsial menunjukan bahwa pembiayaan murabahah memiliki pengaruh positif terhadap laba bank syariah, Sedangkan pembiayaan bermasalah tidak memiliki pengaruh positif terhadap


(29)

laba bank. Dengan demikian, setiap kenaikan jumlah pembiayaan bermasalah sebesar satu-satuan maka tidak akan meningkatkan atau menurunkan nilai laba. Anne Wambui Karanja (2013:55) penelitian ini mengukur pengaruh dari mortgage financing and profitability of commercial bamks in Kenya. Hasil parsial menunjukan bahwa ada hubungan yang positif antara pembiayaan perumahan dan profitabilitas bank komersil di Kenya. Dengan demikian setiap pembiayaan perumahan yang dilakukan bank komersil di Kenya dapat meningkatkan profitabilitas bank komersil di Kenya.

Widyawati Ibrahim (2014:58) penelitian ini mengukur pengaruh pembiayaan hunian syariah terhadap profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Hasil pengujian parsial menunjukan bahwa pembiayaan hunian syariah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap peningkatan laba Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Hal ini dikarenakan semakin banyak pembiayaan yang dilakukan PT Bank Muamalat maka laba Bank akan meningkat seiring dengan pembiayaan yang meningkat.

Berbagai penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh variabel independen terhadap dependen, yang hasilnya juga menimbulkan inkonsistensi hasil penelitian. Oleh karena itu, untuk lebih jelas, secara ringkas research gap antara hasil penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 1.5 berikut ini :


(30)

Tabel 1.5: Ringkasan Research Gap No Hubungan

Variabel

Hasil Penelitian Peneliti

1 Pembiayaan pemilikan rumah sistim akad murabahah terhadap profitabilitas

Pembiayaan murabahah berpengaruh positif signifikan terhadap laba Bank Umum Syariah

Zaim Nur Afif dan Imron Mawardi (2014) Pembiayaan dengan akad

murabahah berpengaruh negatif signifikan terhadap return on asset

Reinissa (2015)

Pembiayaan pemilikan rumah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

Samuel Kariuki Wachira (2014) 2 Pembiayaan pemilikan rumah sistim akad istishna terhadap profitabilitas

Pembiayaan perumahan dan profitabilitas berpengaruh positif signifikan pada Bank Komersil di Kenya

Anne Wambui Karanja (2013)

Pembiayaan hunian syariah berpengaruh positif signifikan terhadap peningkatan laba Bank Muamalat

Widyawati Ibrahim (2014)

Pembiayaan dengan akad jual beli (istishna) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas

Sufyan Bariqi (2015)

3

Non performing financing terhadap profitabilitas

Non Performing Financing (NPF) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.

Aulia Fuad R

dan Ridha

Rochmanika (2015) Pembiayaan bermasalah

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas

Mahmudah Maftuhatul (2015) Pembiayaan bermasalah

tidak berpengaruh terhadap profitabilitas

Yuyun Agustina (2014)

(Sumber : Data Penelitian Sebelumnya)

Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah variabel-variabel para peneliti terdahulu yang hasilnya tidak konsisten dan dipilih


(31)

berdasar pada adanya research gap dan adanya suatu pengembangan model dari penelitian terdahulu.

Berdasarkan dari hasil-hasil penelitian dan data-data diatas yang memberikan hasil yang berbeda atas penelitian yang satu dengan yang lainnya (research gap) dan adanya fenomena bisnis, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dan mendalam, maka penelitian ini mengangkat judul

Analisis Pengaruh Pembiayaan Pemilikan Rumah Sistim Akad Murabahah, Analisis Pengaruh Pembiayaan Pemilikan Rumah Sistim Akad Istishna dan Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Bank Tabungan Negara Syariah Periode Maret 2008- Juni 2016)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa tampak adanya permasalahan yaitu adanya perbedaan hasil penelitian terdahulu yang tersaji pada Tabel research gap, seperti perbedaan hasil penelitian terdahulu terkait pengaruh pembiayaan pemilikan rumah dengan akad murabahah terhadap Profitabilitas. Zaim Nur Arif dan Imron Mawardi (2014:15) menemukan bahwa pembiayaan murabahah mempunyai pengaruh positif signifikan profitabilitas, yang didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Samuel Kariuki Wachira (2014:37), Anne Wambui Karanja (2013:56). Namun dalam penelitian lainnya memberikan hasil yang berbeda yaitu penelitian yang dilakukan Aries Wahyu Ekanto (2013:2) menyatakan bahwa pembiayaan


(32)

dengan akad murabahah mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas penelitian yang dilakukan oleh Reinissa (2015:16).

Berdasarkan pada permasalahan diatas yang bersumber pada hasil-hasil penelitian-penelitian sebelumnya (research gap) dan fenomena bisnis yang ada pada Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah (2008-2016) maka masalah penelitian (research problem) yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana Profitabilitas dipengaruhi oleh pembiayaan pemilikan

rumah sistim akad murabahah, pembiayaan pemilikan rumah sistim akad istishna dan non performing financing Pada Bank Tabungan Negara Syariah Periode Maret 2008 – Juni 2016”.

Berdasarkan pada problem statement dan research problem di atas, maka pertanyaan penelitian (research question) dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh pembiayaan pemilikan rumah sistim akad murabahah secara parsial terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Tabungan Negara Syariah ?

2. Apakah terdapat pengaruh pembiayaan pemilikan rumah sistim akad istishna secara parsial terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Tabungan Negara Syariah ?

3. Apakah terdapat pengaruh non performing financing secara parsial terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Tabungan Negara Syariah ?


(33)

4. Apakah terdapat pengaruh pembiayaan pemilikan rumah sistim akad murabahah, pembiayaan pemilikan rumah sistim akad istishna dan non performing financing secara simultan terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Tabungan Negara Syariah ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisa pengaruh pembiayaan pemilikan rumah sistim akad murabahah secara parsial terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Tabungan Negara Syariah.

2. Menganalisa pengaruh pembiayaan pemilikan rumah sistim akad istishna secara parsial terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Tabungan Negara Syariah.

3. Menganalisa pengaruh non performing financing secara parsial terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Tabungan Negara Syariah.

4. Menganalisa pengaruh pembiayaan pemilikan rumah sistim akad murabahah, pembiayaan pemilikan rumah sistim akad istishna dan non performing financing secara simultan terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Tabungan Negara Syariah.

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut :


(34)

1. Bagi Penulis

Penelitian ini menjadi salah satu sarana bagi penulis yang di mana sangat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis tentang praktek manajemen perbankan syariah khususnya tentang masalah yang berkaitan dengan profitabilitas, pembiayaan pemilikan rumah dan non performing financing.

2. Bagi Perbankan

Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk membantu pihak manajemen bank terhadap pengaruh pembiayaan dalam meningkatkan profitabilitas sebagai pengukuran keberhasilan operasional bank.

3. Bagi Akademis

Penelitian ini akan menambah kepusatakaan di bidang manajemen perbankan syariah dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan pengetahuan tentang pembiayaan pada perbankan syariah terhadap profitabilitas dan non performing financing. Penelian ini dapat dijadikan referensi untuk peneliti selanjutnya.


(35)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pembiayaan Pemilikan Rumah

Kata kredit berasal dari bahasa Romawi “credere” yang artinya percaya. Sedangkan kredit menurut UUP 1967 pasal 1C adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak meminjam berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan. Arti kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai perjanjian yang telah disepakati. (Melayu, 2002:87).

Kredit memiliki dua unsur pihak, yaitu kreditur (Bank) dan debitur (Nasabah) yang melakukan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan. Di dalam perkreditan terdapat unsur-unsur yang harus ada, yaitu: kepercayaan, persetujuan, penyerahan barang, jasa atau uang, jangka waktu, unsur resiko dan unsur keuntungan (bunga). Pemberian kredit tanpa analisis terlebih dahulu akan menyebabkan kerugian pada pihak bank (Kashmir, 2003:101).

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan salah produk yang ditawarkan bank kepada masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan tempat tinggal atau hunian. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas


(36)

kredit yang diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki rumah.

Dalam Islam, pembiayaan untuk membantu masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan akan rumah pun bisa menjadi prioritas dalam mewujudkan keadilan. Sehingga target pasarnya pun tidak hanya orang-orang yang memenuhi kriteria bank. Tidak hanya orang-orang yang mampu saja yang berhak mendapatkan pinjaman, tetapi juga masyarakat yang tidak mampu pun berhak untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan.

Di Indonesia, saat ini dikenal ada 2 jenis KPR: (http://www.bi.go.id) a. KPR Subsidi, yaitu suatu kredit yang diperuntukan kepada

masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki. Bentuk subsidi yang diberikan berupa :Subsidi meringankan kredit dan subsidi menambah dan pembangunan atau perbaikan rumah. Kredit subsidi ini diatur tersendiri oleh Pemerintah, sehingga tidak setiap masyarakat yang mengajukan kredit dapat diberikan fasilitas ini. Secara umum batasan yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam memberikan subsidi adalah penghasilan pemohon dan maksimum kredit yang diberikan. b. KPR Non Subsidi, yaitu suatu KPR yang diperuntukan bagi seluruh

masyarakat. Ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank yang bersangkutan.


(37)

Keuntungan dari KPR Syariah adalah:

1) Nasabah tidak harus menyediakan dana secara tunai untuk membeli rumah. Nasabah cukup menyediakan uang muka.

2) Karena KPR memiliki jangka waktu yang panjang, angsuran yang dibayar dapat diiringi dengan ekspektasi peningkatan penghasilan. 3) Skim pembiayaan adalah jual beli (Murabahah), adalah akad jual

beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh Bank dan Nasabah (fixed margin) Cicilan tetap dan meringankan selama jangka waktu, serta tidak ada unsur spekulatif bebas pinalti untuk pelunasan sebelum jatuh tempo. KPR Syariah adalah pembiayaan yang digunakan untuk pembelian rumah secara kredit. KPR Syariah umum menggunakan akad murabahah sebagai skema transaksinya, yaitu perjanjian jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank membeli rumah yang diperlukan nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah sebesar harga beli ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati oleh bank dan nasabah. Yang kini telah banyak dikembangkan oleh lembaga intermediasi keuangan yang

berbasis syari’ah.

KPR syariah memiliki berbagai kelebihan dibanding dengan KPR konvensional. Sistem yang digunakan oleh Syariah Islam jauh lebih unggul dan lebih aman, bebas riba serta tidak ada pihak yang dirugikan.

Perbedaan pokok antara KPR konvensional dengan syariah terletak pada akadnya. Pada bank konvensional, kontrak KPR didasarkan pada


(38)

suku bunga tertentu yang sifatnya bisa fluktuatif, sedangkan KPR Syariah bisa dilakukan dengan beberapa pilihan akad alternatif sesuai dengan kebutuhan nasabah, di antaranya KPR iB Jual Beli (skema murabahah), KPR iB sewa (skema ijarah), KPR iB Sewa Beli (skema Ijarah Muntahia Bittamlik-IMBT), dan KPR iB Kepemilikan Bertahap (skema musyarakah mutanaqisah).

Harga jual rumah ditetapkan di awal ketika nasabah menandatangani perjanjian pembiayaan jual beli rumah, dengan angsuran tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Dengan adanya kepastian jumlah angsuran bulanan yang harus dibayar sampai masa angsuran selesai, nasabah tidak akan dipusingkan dengan masalah naik/turunnya angsuran ketika suku bunga bergejolak. Nasabah juga diuntungkan ketika ingin melunasi angsuran sebelum masa kontrak berakhir, karena bank syariah tidak akan mengenakan pinalti.

2. Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit (Antonio, 2001:160).

Dalam penyaluran dana yang terkumpul pada Perbankan Syariah, Istilah Pembiayaan (Financing) lebih umum digunakan. Penggunaan istilah pembiayaan ditunjukan untuk mendefinisikan kegiataan perbankan syariah dalam hal: penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berupa: (Sukrianto, 2011:3).


(39)

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk Mudharabah dan Musyarakah. b. Transaksi Jual beli dalam bentuk piutang Murabahah, salam,

Istishna.

c. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk Ijarah atau sewa-beli dalam bentuk Ijarah Muntahia Bitamlik.

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk Qardh.

e. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk Ijarah untuk transaksi multijasa.

Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Umum Syariah (BUS) serta/atau Unit Usaha Syariah (UUS) dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan/ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil.

Pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang sudah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. (Veitzhal dan Arviyan, 2010: 681).

Berdasarkan sifat penggunaannya, tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua hal: (Antonio, 2001:160).

a. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk meningkatkan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, yang meliputi modal kerja yang terdiri dari komponen-komponen alat


(40)

likuid (cash financing), piutang dagang (receivable financing) dan persediaan (inventory financing); bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Maupun pembiayaan investasi untuk keperluan penambahan modal guna rehabilitasi, perluasaan usaha atau pendirian proyek baru.

b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang mencakup kebutuhan primer atau kebutuhan sekunder.

Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok baik berupa barang (seperti: makanan, minuman, pakaian dan temapat tinggal), maupun jasa (seperti: pendidikan dan pengobatan). Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan tambahan yang secara kuantitatif atau kualitatif lebih tinggi/mewah dari kebutuhan primer seperti : kendaraan, pelayanan kesehatan, pariwisata, hiburan dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan bank syariah adalah semua pendanaan yang dilakukan oleh bank syariah kepada nasabahnya untuk mendukung investasi dalam menjalankan sebuah usaha dan mendapatkan keuntungan sesuai dengan fungsinya.


(41)

a. Akad Murabahah

Akad murabahah adalah perjanjian jual beli antara bank dan nasabah, yang mana bank syariah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin atau keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah. (Ifham, 2010:532).

Secara fikih, murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dengan penjual menyebutkan dengan jelas barang yang di perjual belikan, termasuk harga pembelian barang kepada pembeli kemudian ia mensyaratkan atasnya laba/ keuntungan dalam jumlah tertentu.

Beberapa syarat akad murabahah yang harus dipenuhi : (Veithzal & Permata, 2008 : 145).

1) Harga awal haruslah jelas bagi pembeli ke-dua.

2) Keuntungan harus jelas karena keuntungan itu adalah bagian dari harga.

3) Harga awal harus termasuk harta yang memilki pendanaan, yaitu ia memilki harta yang serupa keadaannya seperti emas, perak atau gandum.

4) Harga awal hendaklah bukan merupakan kompensasi dari jenis yang sama yang termasuk harta riba, karena tambahan keuntungn pada kondisi itu menjadi riba.


(42)

5) Akad pertama haruslah sah. Jika akad pertama fasad maka tidak boleh dijual secara murabahah, karena murabahah adalah menjual dengan harga awal disertai dengan tambahan. Adapun jual-beli yang fasad, meskipun memberikan faedah kepemilikan setelah serah terima, hendaknya dinilai dengan nilai barang yang dijual itu atau yang semisalnya bukan berdasarkan harga.

Gambar 2.1: Skema Pembiayaan Murabahah

Dari gambar skema murabahah diatas dapat dijelaskan proses pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut :

1) Negoisasi dan Persyaratan, pada tahap ini melakukan negoisasi dengan pihak bank yang berhubungan dengan spesifik produk yang diinginkan oleh nasabah, harga beli dan harga jual, jangka waktu pembayaran atau pelunasan, serta persyaratan-persyaratan lainnya yang harus dipenuhi oleh nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada bank syariah.

2) Bank membeli produk/ barang yang sudah disepakati dengan nasabah tersebut. Bank biasanya membeli ke supplier.


(43)

3) Akad jual beli, setelah Bank membeli produk sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan nasabah, maka selanjutnya Bank menjualnya kepada nasabah, disertai dengan pendatanganan akad jual beli antara bank dan nasabah, pada akad tersebut dijelaskan hal-hal yang berhubungan dengan jual-beli murabahah. Rukun dan syarat-syaratnya harus terpenuhi.

4) Supplier mengirim produk/barang yang dibeli oleh bank ke alamat nasabah, atau sesuai dengan akad perjanjian yang telah disepakati antara Bank dan nasabah sebelumnya.

5) Tanda terima barang dan dokumen, ketika barang sudah sampai ke alamat nasabah, maka nasabah harus menandatangani surat tanda terima barang, dan mengecek kembali kelengkapan dokumen-dokumen produk/barang tersebut.

6) Proses selanjutnya adalah nasabah membayar harga produk/barang yang dibelinya dari bank, biasanya pembayaran dilakukan secara angsuran/cicilan dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati sebelumnya.

Landasan syariah atas akad murabahah bersumber dari ayat-ayat al-qur’an dan hadits beriku ini :


(44)

“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapatkan peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya terserah kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka,


(45)

“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka

sama suka”(QS. An-Nisa :29). 2) Al-Hadits

“Rasulullah s.a.w. bersabda : ‘Sesungguhnya jual beli itu hanya

boleh dilakukan atas dasar kerelaan (antara kedua belah pihak)’” (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).

“Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib). b. Akad Istishna

Istishna’ berdasarkan makna Bahasa berarti ‘minta dibuatkan’. Sedangkan makna istilah fiqh adalah akad jual beli dimana shanni’


(46)

(produsen) ditugaskan untuk membuat suatu barang (pesanan) oleh mustshni’ (pemesan). Menurut jumhur ulama, Istishna sama dengan akad Salam, yaitu dari sisi objek pesannya, harus dibuat atau dipesan terlebih dahulu dengan ciri-ciri khusus. Perbedaannya hanya dalam pembayarannya yaitu, salam dibayar sebelum barang diterima, sedangkan istishna bisa diawal, ditengah atau diakhir pesanan. (Ifhaml, 2010:359)

Akad istishna ini merupakan akad jual beli yang berbeda dengan murabahah yang penyerahan barangnya dilakukan diawal pada saat kontrak dilakukan, sementara pada akad istishna, penyerahan barang dilakukan pada akhir dilakukan pada akhir periode pembiayaan. Hal ini dikarenakan rumah yang dipesan belum dibangun. Sehingga pada saat kontrak, bentuk rumah beserta komponennya perlu disetujui dengan sangat rinci, agar dibangun sesuai harga yang disepakati.

Akad istishna ini, sangat mungkin dilakukan apabila rumah yang akan dibangun masih berada dibawah wewenang developer. Skema berikut ini adalah suatu skema yang dapat menjelaskan suatu proses bagaimana akad istishna ini dilakukan.


(47)

Tahapan dari skema yang digambarkan diatas adalah sebagai berikut:

1) Konsumen melakukan identifikasi serta memilih lokasi tanah dan menentukan desain bangunan rumah yang diinginkan.

2) Bank melakukan pemesananan untuk membangun rumah kepada developer dengan cara melakukan pembayaran bertahap sampai rumah selesai dibangun.

3) Bank menjual jasa pembangunan rumah dengan mengambil keuntungan dari harga beli kepada developer.

4) Konsumen melakukan pemesanan untuk membangun rumah kepada bank dengan cara melakukan pembayaran bertahap sampai rumah selesai dibangun.

Landasan syariah atas akad istishna bersumber dari ayat-ayat

al-qur’an dan hadits beriku ini :

1) Al-Qur’an

Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba (QS. Al-Baqarah : 275).

Berdasarkan ayat ini dan lainnya para ulama’ menyatakan

bahwa hukum asal setiap perniagaan adalah halal, kecuali yang nyata-nyata diharamkan dalam dalil yang kuat dan shahih.


(48)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang beriman”. (QS. Al-Baqarah : 278)

2) As Sunah

“Dari Anas RA bahwa Nabi SAW hendak menuliskan surat

kepada raja non-Arab, lalu dikabarkan kepada beliau bahwa raja-raja non-Arab tidak sudi menerima surat yang tidak distempel. Maka beliau pun memesan agar ia dibuatkan cincin stempel dari bahan perak. Anas mengisahkan: seakan-akan sekarang ini aku dapat menyaksikan kemilau putih di tangan beliau“ (HR. Muslim).

Perbuatan ini menjadi bukti nyata bahwa akad istishna adalah akad yang dibolehkan.

3. Pembiayaan Bermasalah

Pembiayaan bermasalah merupakan pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesenjangan dan atau karena


(49)

faktor eksternal dari luar kendali calon debitur, pembiayaan bermasalah dapat diukur dari kolektibilitasnya yaitu merupakan gambaran kondisi pembayaran pokok dan bunga pinjaman serta kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan (Siamat, 2004:174).

Penilaian atau penggolongan suatu pembiayaan ke dalam tingkat kolektivitas pembiayaan tertentu didasarkan pada kriteria kuantitatif dan kualitatif. Kriteria penilaian kolektivitas secara kuantitatif didasarkan pada keadaan pembayaran oleh nasabah yang tercermin dalam catatan pembukuan bank, yaitu mencakup ketepatan pembayaran/angsuran pokok, dan kewajiban lainnya (Kuncoro, 2002:253).

Penilaian tersebut berdasarkan data historis dari masing-masing rekening pinjaman. Kriteria penilaian kolektivitas secara kualitatif didasarkan pada prospek usaha debitur dan kondisi keuangan usaha debitur. Dalam menentukan penilaian terhadap usaha debitur yang dinilai adalah kemampuan debitur membayar kembali pinjaman dari hasil usahanya sesuai perjanjian kreditnya yang dapat dideteksi dari proyeksi cash flow usahanya (Kuncoro, 2002:253).

a. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah

Penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah adalah karena kesulitan-kesulitan keuangan yang dihadapi nasabah. Penyebab kesulitan keuangan perusahaan nasabah dapat kita bagi dalam faktor internal dan faktor eksternal (Arifin, 2005:206).


(50)

Faktor internal adalah faktor yang ada dalam perusahaan sendiri, dan faktor yang paling dominan adalah faktor manajerial. Timbulnya kesulitan-kesulitan keuangan perusahaan yang disebabkan oleh faktor manajerial dapat dilihat dari beberapa hal, seperti kelemahan dalam kebijakan pembelian dan penjualan, lemahnya pengawasan biaya dan pengeluaran, kebijakan utang piutang yang kurang tepat, penempatan yang berlebihan pada aktiva tetap, permodalan yang tidak cukup.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar kekuasaan manajemen perusahaan, seperti bencana alam, peperangan, perubahan dalam kondisi perekonomian dan perdagangan, perubahan-perubahan teknologi, dll. (Machmud, 2010:117) mengemukakan ada beberapa faktor penyebab pembiayaan bermasalah (non performing financing), yaitu : a) Kualitas Cash Flow

Analisis cash flow yang tidak mendalam dan

komprehensif, cenderung “over optimistic”, serta tidak tajam di dalam melakukan sensivitas sehingga dalam waktu singkat telah menjadi pembiayaan bermasalah (NPF). b) Kualitas Karakter Nasabah


(51)

Kurangnya fungsi pengawasan dan pemantauan nasabah oleh pejabat bank syariah terkait. Kondisi ini menciptakan peluang bagi nasabah untuk melakukan sejumlah moral hazard seperti penyimpangan penggunaan dana dan atau/kelebihan likuiditas. Salah satu penyebab lemahnya pengawasan dan pemantauan kredit adalah jumlah account yang dikelola oleh seorang account manager tergolong banyak (rata-rata 20 sampai 30 account).

4. Rasio Keuangan Bank

Rasio keuangan dihitung berdasarkan financial statement yang telah tersedia, yang terdiri dari a) balance sheet atau neraca, dan b) income statement atau laporan laba rugi. Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan tersebut, yaitu a) analisis trend (historical analysis), b) norma industri: kita harus membandingkan dengan industri sejenis. Perlu diperhatikan metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan lain, apakah sama dengan perusahaan kita (Rodoni & Ali, 2014:24).

Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu bank, maka dapat dilihat laporan keuangan yang disajikan oleh suatu bank secara periodik. Laporan ini juga sekaligus menggambarkan kinerja bank selama periode tersebut. (Kasmir, 2012:310).

Rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua


(52)

macam data keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan tersebut yang pada umumnya dinyatakan secara numerik, baik dalam presentase atau kali. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank pada periode tertentu, dan dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai tingkat kesehatan bank selama periode keuangan tersebut (Riyadi, 2006:155).

1. Rasio Profitabilitas.

Profitabilitas perusahaan harus dilihat sebagai faktor pendorong dalam memantau aspek likuiditas dan solvabilitas. Dalam jangka panjang, perusahaan harus menghasilkan keuntungan yang cukup dari usahanya sehingga mampu membayar kewajibannya. Kerugian yang terus-menerus akan segera memperburuk aspek solvabilitas perusahaan dan apabila perusahaan akan memperluas usahanya, perusahaan memerlukan retained earning untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam jangka pendek, kerugian segera akan menurunkan likuiditas perusahaan. Lebih lanjut, profitabilitas perusahaan akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pembiayaan dari luar. (Rodoni & Herni Ali, 2014:192) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham. Ada beberapa rasio yang sering dibicarakan, yaitu return on asset (ROA). (Mamduh & Abdul Halim, 2012:81).


(53)

Return On Total Asset (ROA), Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. ROA juga sering disebut juga sebagai ROI (Return On Investment). Rasio ini bisa dihitung sebagai berikut :

ROA = � � � �ℎ �� �� �

2. Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah

Laba bersih suatu bank dipengaruhi oleh dua faktor yang tidak selalu muncul dalam kegiatan bisnis (Nurkhosidah, 2009:31), yaitu:

1) Faktor perubahan sistem akuntansi dan biaya restrukturisasi 2) Faktor lainnya yang terdiri dari faktorintern dan faktor ekstern.

Faktor intern meliputi adanya perbedaan aset dan liability baik dari jangka waktu, volume maupun jumlah. Faktor ekstern meliputi pengaruh globalisasi yang mengakibatkan perubahan suku bunga dan nilai tukar rupiah

Sedangkan menurut Pramuka (2010:12) profitabilitas/laba bank syariah dipengaruhi oleh dua faktor yang terdiri dari:

1) Volume Pembiayaan

Volume pembiayaan merupakan jumlah pendanaan yang dikeluarkan oleh bank syariah untuk mendukung investasi yang telah direncanakan selama waktu tertentu dari hasil penghimpunan dana pihak ketiga. Variabel besarnya


(54)

pembiayaan ini diukur dengan rasio Financing to Deposit Ratio (FDR).

2) Resiko Pembiayaan

Resiko pembiayaan merupakan resiko yang diakibatkan oleh ketidak mampuan nasabah untuk mengembalikan sejumlah pinjaman yang diberikan oleh bank syariah beserta imbalannya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Variabel resiko pembiayaan diukur dengan rasio Non Performing Financing (NPF).

B. Keterkaitan Antar Variabel

1. Pengaruh Pembiayaan Pemilikan Rumah Sistim Akad Murabahah terhadap Profitabilitas.

Pembiayaan dengan sistim akad murabahah yang disalurkan akan memberikan keuntungan dan pendapatan. Keuntungan dan pendapatan ini akan mempengaruhi profitabilitas bank. Semakin tinggi pembiayaan murabahah yang disalurkan maka bertambah tingkat profitabilitas. Sehingga dapat dikatakan pembiayaan pemilikan rumah sistim akad murabahah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang didukun oleh penelitian Fauzan, Arfan dan Darwanis (2012:8) yang berpendapat bahwa risiko murabahah bepengaruh terhadap tingkat profitabilitas pada bank syariah Banda Aceh, Zaim Nur Arif dan Imron (2014:14) yang berpendapat bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh positif terhadap laba bank umum syariah.


(55)

Dengan demikian, telaah pustaka yang diuraikan maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

Hipotesis 1 : Diduga pembiayaan pemilikan rumah sistim akad murabahah berpengaruh positif terhadap profitabilitas

2. Pengaruh Pembiayaan Pemilikan Rumah sistim Akad Istishna terhadap Profitabilitas.

Jenis pembiayaan pemilikan rumah sistim akad istishna tidak terlalu popular dibanding dengan sistim akad murabahah meskipun demikian merujuk pada pendapatan yang akan diperoleh bank, yang didapatkan dari pengelolaan dana, pembiayaan jual beli ini merupakan pembiayaan yang berpotensi dalam mempengaruhi tingkat profitabilitas Bank. Teori ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sufyan Bariqi (2014:86) yang menyatakan bahwa Pembiayaan Jual Beli berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas ROA bank umum syariah.

Dengan demikian, telaah pustaka yang diuraikan maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

Hipotesis 2 : Diduga pembiayaan pemilikan rumah sistim akad istishna berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

3. Pengaruh Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas.

Pembiayaan bermasalah pada bank syariah menggunakan Non Performing Financing (NPF) sebagai alat ukurnya. Menurut Popita (2013), NPF merupakan salah satu instrument penilaian kinerja sebuah Bank Syariah yang menjadi intreprestasi penilaian pada aktiva produktif,


(56)

khususnya dalam penilaian pembiayaan bermasalah. Jadi, besar kecilnya rasio NPF yang dimiliki suatu Bank Syariah dapat mempengaruhi profitabilitas. Hal ini didukung oleh penelitian Aulia Fuad dkk (2015) yang menyatakan bahwa non performing financing berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Dengan demikian, telaah pustaka yang diuraikan maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

Hipotesis 3 : Diduga non performing financing berpengaruh terhadap profitabilitas.

C. Penelitian Terdahulu

Pada pembahasan mengenai penelitian ini, disajikan secara ringkas beberapa penelitian sebelumnya tentang pembiayaan akad murabahah, pembiayaan akad istishna, pembiayaan bermasalah dan profitabilitas. Adapun penelitian terdahulu sebagai berikut :

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu

No Penelti Variabel

Peneliti Metode Penelitian Perbedaan Penelitian Hasil Penelitian 1 Reinissa

(Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri)

Dependen : Profitabilitas Independen : Pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah Regresi Berganda 1.Tidak menggunakan variabel Istishna, dan Pembiayaan bermasalah Pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan dan negatif terhadap profitabilitas ROA dan ROE


(57)

No Penelti Variabel Peneliti Metode Penelitian Perbedaan Penelitian Hasil Penelitian 2 Amri Dziki

Fadholi (Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2011-2014)

Dependen : Profitabilitas Independen : Pembiayaan murabahah, musyarakah dan mudharabah Regresi Berganda 1. Tidak menggunakan variabel Istishna, Pembiayaan Bermasalah Pembiayaan murabahah memberikan pengaruh signifikan

terhadap tingkat Profitabilitas return on asset

3 Sufyan Bariqi (Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil dan Rasio Non

Performing Financing Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah)

Dependen : Profitabilitas Independen : Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil, Dan Rasio Non Performing Financing Regresi Berganda 1. Tidak Menggunakan Path Analysis 2. Tidak ada variabel intervening sebagai mediasi 1. Pembiayaan Jual Beli berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas ROA bank umum syariah 2. Pembiayaan Bermasalah (NPF) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ROA

4 Eric Kimuli Mwendwa (The Effect Of Mortgage Financing on Profitability Of

Commercial Banks in Kenya)

Dependen : Profitability Independen : Mortgage Financing Regresi Sederhana 1. Tidak menggunakan metode Path Analysis 2. Tidak menggunakan variabel non performing financing 1. Pembiayaan pemilikan rumah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.


(58)

No Penelti Variabel Peneliti Metode Penelitian Perbedaan Penelitian Hasil Penelitian 5 Zaim Nur

Arif dan Imron Mawardi (Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Laba Melalui Variabel Intervening Pembiayaan Bermasalah Bank Umum Syariah Periode 2009-2013)

Dependen : Laba

Independen : Pembiayaan murabahah Intervening : Pembiayaan Bermasalah Analisis Jalur 1. Tidak menggunakan variabel istishna 1. Pembiayaan murabahah berpengaruh positif signifikan terhadap laba Bank Umum Syariah 2. Pembiayaan bermasalah berpengaruh negatif signifikan terhadap laba Bank Umum Syariah

6 Widyawati Ibrahim (Pengaruh Pembiayaan Hunian Syariah Terhadap Profitabilitas PT. Bank Muamalat Indonesia 2014)

Dependen : Profitabilitas Independen : Pembiayaan Hunian Syariah Regresi Sederhana 1. Tidak menggunakan metode Path Analysis 2. Tidak menggunakan variabel non performing financing 1. Pembiayaan pemilikan rumah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

7 Samuel Kariuki Wachira (The Effect Of Mortgage Financing on Profitability Of

Microfinance Institutions in Kenya)

Dependen : Profitability Independen : Mortgage Financing Regresi Sederhana 1. Tidak menggunakan metode Path Analysis 2. Tidak menggunakan variabel non performing financing Pembiayaan pemilikan rumah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.


(59)

No Penelti Variabel Peneliti Metode Penelitian Perbedaan Penelitian Hasil Penelitian 8 Anne

Wambui Karanja (Mortgage Financing and Profitability Of Commercial Banks In Kenya )

Dependen : Profitability Independen : Mortgage Financing Regresi Sederhana 1. Tidak menggunakan variabel non performing financing 2. Tidak menggunaka metode analisis jalur Pembiayaan pemilikan rumah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap profitabilitas.

9 Yuyun Agustina (Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil dan Rasio Non

Performing Financing Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah) (2014)

Dependen : Profitabilitas Independen : Pembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil dan rasio non performing financing Regresi Berganda 1. Tidak menggunakan metode path analysis Pembiayaan bermasalah (NPF) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Sekaran, 2014:114). Kerangka pemikiran membahas saling ketergantungan hubungan antar variabel yang dianggap perlu untuk melengkapi paradigman situasi dan kondisi yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel eksogen dan endogen. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah


(60)

pembiayaan pemilikan rumah sistim akad murabahah (X1), pembiayaan pemilikan rumah sistim akad istishna (X2) dan non performing financing (X3). Sedangkan variabel endogennya adalah profitabilitas ROA (Y). Kerangka pemikiran di dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Sumber Data :Bank Indonesia

Bank Tabungan Negara Syariah

Interpretasi

Kesimpulan dan Saran

Profitabilitas (Y) Pembiayaan Pemilikan

Rumah sistim Akad

Murabahah (X1)

Non Performing Financing (X3) Pembiayaan Pemilikan

Rumah sistim Akad

Istishna (X2)

Model Regresi  Uji Asumsi Klasik

 Persamaan Regresi Berganda  Uji hipotesis


(61)

E. Hipotesis

Hipotesis bisa di definisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat di uji (Sekaran, 2014:135). Hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. H0:β1=0 : Diduga tidak terdapat pengaruh pembiayaan perumahan sistim akad murabahah secara parsial terhadap tingkat profitabilitas. Ha:β1≠0 : Diduga terdapat pengaruh pengaruh pembiayaan perumahan sistim akad murabahah secara parsial terhadap tingkat profitabilitas.

2. H0:β2=0 : Diduga tidak terdapat pengaruh pembiayaan perumahan sistim akad istishna secara parsial terhadap tingkat profitabilitas.

Ha:β2≠0 : Diduga terdapat pengaruh pengaruh pembiayaan perumahan sistim akad istishna secara parsial terhadap tingkat profitabilitas.

3. H0:β3=0 : Diduga tidak terdapat pengaruh non performing financing secara parsial terhadap tingkat profitabilitas.

Ha:β3≠0 : Diduga terdapat pengaruh pengaruh non performing financing secara parsial terhadap tingkat profitabilitas.

4. H0:β1= β2= β3=0 : Diduga tidak terdapat pengaruh pembiayaan perumahan sistim akad murabahah, pembiayaan perumahan sistim akad


(62)

istishna dan non performing financing secara simultan terhadap tingkat profitabilitas.

Ha:β1≠β2≠β3≠0 : Diduga terdapat pengaruh pengaruh positif pembiayaan perumahan sistim akad murabahah, pembiayaan perumahan sistim akad istishna dan non performing financing secara simultan terhadap tingkat profitabilitas.


(1)

Karim, Adiwarman Azwar. “Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi 3”. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2008.

Kasmir. “Manajemen Perbankan”. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2012.

Kuncoro, Mudrajad. “Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi”. BPFE. Yogyakarta. 2002.

Lukman Dendawijya, “Manajemen Perbankan”. Ghalia Indah. Bogor. 2005. Malayu S.P, Hasibuan,. “Dasar-Dasar Perbankan”. Bumi Aksara. Jakarta. 2008. Muhammad. “Manajemen Bank Syariah”. UPP Sekolah Tinggi Manajemen YKPN.

Yogyakarta. 2011.

Noor, Juliansyah. “Metodologi Penelitian”. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 2012.

Nur Arif, Zaim dan Mawardi, Imron. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Laba melalui Variabel Intervening Pembiayaan Bermasalah Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2009-2013”. JEST Vol.1 No.8. Surabaya. 2014. Oktriani, Yesi. “Pengaruh Pembiayaan Musyarakah, Mudharabah dan Murabahah terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.)”. Jurnal Akuntasi Univeristas Siliwangi. Tasikmalaya. 2011.

Popita, Mares Suci Ana. “Analisis Penyebab Terjadinya Non Performing Financing Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”. Jurnal Akuntasi Vol.2 No.4. Semarang. 2013.

R, Reinisa D. P, “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri Tbk”. Jurnal Ilmiah FEB Universitas Brawijaya. Malang. 2015.


(2)

82 Rivai, Veithzal dan Arifin, Arviyan. “Islamic Banking”. Bumi Aksara. Jakarta.

2010.

Rivai, Veithzal, dan Veithzal, Andria Permata. “Islamic Financial Management”. Rajawali Pers. Jakarta. 2008

Riyadi, Selamet. “Banking Assets and Liability Management”. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 2006.

Rodoni, Ahmad dan Ali, Herni. “Manajemen Keuangan Modern”. Mitra Wacana Media. Jakarta. 2014.

Sekaran, Uma. “Research Methods for business Edisi I and 2”. Salemba Empat. Jakarta. 2011.

Sholihin, Ahmad Ifham. “Buku Pintar Ekonomi Syariah”. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2010.

Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan”. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 2004.

Sukrianto. “Sharia Banking Financing Products”. CEP-CCIT FTUI. Depok. 2011. Suliyanto. “Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS”. Penerbit

Andi, Yogyakarta. 2009.

Pramuka, Bambang Agus, dan Adawiyah, Rabiyatul Wiwiek. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah”. Jurnal Binis dan Manajemen Vol.12 No.1. FE Unpad. Bandung. 2011.

Wambui K, Anne. “Mortgage Financing And Profitability Of Commercial Banks In Kenya”. MBA Project, Kenyatta University. Kenya. 2013.


(3)

Widarjono, Agus. “Analisa Statistika Multivariat Terapan, Cetakan Pertama”. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. 2010.

Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, Edisi Keempat”. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. 2015.

Data Statistik Perkembangan Perbankan Syariah, data diakses pada 8 Mei 2016 dari http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Default.aspx

Data Bank Tabungan Negara, di akses pada 15 Mei 2016 http://www.btn.co.id/Syariah/Home.


(4)

84

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Data Penelitian

No Kode Tahun ROA(%) NPF(%) KPRMU(Rp) KPRIST(Rp)

1 TR1 2008 0.24 0.79 451338.00 21640.00

2 TR2 2008 0.43 0.62 521127.00 37500.00

3 TR3 2008 0.36 0.44 642304.00 10759.00

4 TR4 2008 0.52 0.41 70219.00 12108.00

5 TR1 2009 0.19 4.92 755227.00 21954.00

6 TR2 2009 0.25 4.38 798448.00 29770.00

7 TR3 2009 0.51 3.69 883262.00 43356.00

8 TR4 2009 1.40 3.35 981386.00 47486.00

9 TR1 2010 0.41 6.49 1047883.00 52456.00

10 TR2 2010 0.57 5.79 1121466.00 54384.00

11 TR3 2010 0.67 5.32 1191410.00 57469.00

12 TR4 2010 1.03 4.90 1312613.00 65486.00

13 TR1 2011 0.42 4.75 1389141.00 77950.00

14 TR2 2011 0.90 4.17 1527463.00 94191.00

15 TR3 2011 1.37 3.76 1701108.00 107522.00

16 TR4 2011 1.52 3.42 1945167.00 134332.00

17 TR1 2012 0.68 3.20 2055316.00 171517.00

18 TR2 2012 1.16 2.88 2272602.00 221680.00

19 TR3 2012 1.56 2.68 2470864.00 292722.00

20 TR4 2012 1.82 2.38 2791724.00 492163.00

21 TR1 2013 0.53 1.47 2981652.00 581862.00

22 TR2 2013 1.03 1.36 3278746.00 606571.00

23 TR3 2013 1.69 1.26 3599534.00 632856.00

24 TR4 2013 2.41 1.16 3970180.00 664083.00

25 TR1 2014 0.60 2.38 4176819.00 681217.00

26 TR2 2014 0.97 2.26 4492966.00 704903.00

27 TR3 2014 1.28 2.17 4744673.00 723645.00

28 TR4 2014 1.81 2.06 5177394.00 744496.00

29 TR1 2015 0.47 1.93 5356711.00 488502.00

30 TR2 2015 1.10 1.83 6024354.00 488502.00

31 TR3 2015 1.48 1.77 6285527.00 563720.00

32 TR4 2015 1.96 1.66 6634592.00 563720.00

33 TR1 2016 1.96 1.62 6695888.00 709988.00


(5)

Lampiran 2: Deskriptif Statistik Date: 09/25/16 Time: 19:16 Sample: 1 34

ROA NPF KPRMU KPRIST

Mean 1.039118 2.723235 2849398. 315532.0 Median 1.000000 2.320000 2163959. 196598.5 Maximum 2.410000 6.490000 7530442. 744496.0 Minimum 0.190000 0.410000 70219.00 10759.00 Std. Dev. 0.618563 1.619724 2152423. 279015.9 Skewness 0.419416 0.572108 0.653889 0.264777 Kurtosis 2.015259 2.390178 2.170955 1.330500 Jarque-Bera 2.370585 2.381576 3.396599 4.345850 Probability 0.305657 0.303982 0.182994 0.113844 Sum 35.33000 92.59000 96879546 10728087 Sum Sq. Dev. 12.62647 86.57574 1.53E+14 2.57E+12

Observations 34 34 34 34

Lampiran 3: Hasil Uji Asumsi Klasik A. Uji Normalitas

0 2 4 6 8 10 12

-1.00 -0.75 -0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00 1.25

Series: Residuals Sample 1 34 Observations 34

Mean -1.45e-16

Median -0.116804

Maximum 1.052448

Minimum -0.984759

Std. Dev. 0.467932

Skewness 0.191771

Kurtosis 2.582441

Jarque-Bera 0.455402


(6)

86 B. Uji Multikolonieritas

D(NPF) D(KPRMU) D(KPRIST) D(NPF) 1.000000 0.240386 -0.035361 D(KPRMU) 0.240386 1.000000 -0.169172 D(KPRIST) -0.035361 -0.169172 1.000000 C. Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.002961 Prob. F(2,28) 0.3796 Obs*R-squared 2.272929 Prob. Chi-Square(2) 0.3210

D. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.236303 Prob. F(9,24) 0.3200 Obs*R-squared 10.76982 Prob. Chi-Square(9) 0.2918 Scaled explained SS 6.634234 Prob. Chi-Square(9) 0.6751

Lampiran 4: Analisis Regresi Dependent Variable: ROA Method: Least Squares Date: 09/25/16 Time: 23:14 Sample (adjusted): 2 34

Included observations: 33 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.724231 0.123929 5.843909 0.0000 D(NPF) -0.228501 0.086427 -2.643878 0.0131 D(KPRMU) 1.43E-06 3.90E-07 3.652130 0.0010 D(KPRIST) 2.41E-06 1.19E-06 2.027976 0.0518 R-squared 0.395236 Mean dependent var 1.063333 Adjusted R-squared 0.332675 S.D. dependent var 0.611569 S.E. of regression 0.499591 Akaike info criterion 1.563157 Sum squared resid 7.238133 Schwarz criterion 1.744552 Log likelihood -21.79209 Hannan-Quinn criter. 1.624191 F-statistic 6.317541 Durbin-Watson stat 1.512054 Prob(F-statistic) 0.001975


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH

0 5 96

Analisis Pengaruh Non Performing Financing Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah

0 12 7

pengaruh penyaluran pembiayaan mudharabah,pembiayaan musyarakah,pembiayaan murabahah,dan non performing financing (npf) terhadap kinerja bank pembiayaan rakyat syariah di Indonesia periode januari 2010-maret 2015

0 7 122

Analisis Kinerja Keuangan Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Jakarta Harmoni Pada Produk Pembiayaan Perumahan (Property) Di Jakarta

1 3 85

ANALISIS PENCEGAHAN DAN PENANGANAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) DALAM PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH (Studi kasus pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Mitra Cahaya Indonesia dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bangun Drajad Warga)

0 4 110

Analisis Perbandingan Praktik Pembiayaan Pemilikan Rumah Melalui Akad Murabahah dan Akad Musyarakah Mutanaqisah Ditinjau Dari Prinsip-Prinsip Perbankan Syariah.

1 1 2

KEWASPADAAN BANK DALAM PEMILIHAN AKAD PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH VIGILANCE BANK FINANCING IN SELECTING AKAD HOME OWNERSHIP

0 1 14

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDARABAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH, PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

STUDI KOMPARASI AKAD IMBT DAN AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH

1 6 19

ANALISIS PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DENGAN AKAD MURABAHAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PALEMBANG -

0 5 105