Analisis Variabel ANALISIS DAN PEMBAHASAN

65 dengan rumus yang sama. Data rata-rata risk free dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 4 hal 104. 4. Hasil Perhitungan Kinerja Menggunakan Metode Sharpe Langkah pertama dalam perhitungan kinerja menggunakan metode Sharpe adalah dengan menghitung standar deviasi dari masing- masing reksa dana saham. Perhitungan standar deviasi pada penelitian ini menggunakan program dari Microsoft Excel dengan rumus =stdev atau dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut: √∑ Dimana: σ = Standar deviasi = Rata –rata return reksa dana pada periode t = Ekspetasi rata- rata return pada periode t N = Jumlah pengamatan Perhitungan standar deviasi reksa dana saham yang lain dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang sama. Data standar deviasi dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 5 hal 105. Langkah selanjutnya adalah menghitung kinerja menggunakan metode Sharpe dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 66 Keterangan: = Nilai Sharpe Ratio Reksa Dana = rata-rata Return Reksa Dana pada periode t = rata-rata Return investasi bebas risiko pada periode t = Standar deviasi Reksa Dana Berikut hasil perhitungan kinerja dari reksa dana Pratama Ekuitas dengan mengguakan metode Sharpe pada pada periode 2014: Kinerja dari reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas dengan menggunakan metode Sharpe diperoleh hasil 0,7648. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kinerja reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas positif dan berada di atas kinerja investasi bebas risiko Risk free. Semakin besar hasil yang diperoleh semakin baik kinerja dari Reksa Dana saham tersebut karena mampu memberikan return yang lebih tinggi dari risiko yang diterimanya. Perhitungan kinerja reksa dana saham menggunakan metode Sharpe yang lain dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang sama. Data hasil perhitungan kinerja dengan menggunakan metode Sharpe dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 7 hal 106. 67 5. Hasil Perhitungan Kinerja Menggunakan Metode Treynor Langkah pertama dalam perhitungan kinerja menggunakan metode Treynor adalah dengan menghitung beta dari masing-masing Reksa Dana saham sebagai pembagi. Perhitungan beta pada penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut: Dimana: = beta atau risiko sistematik suatu portofolio = kovarians anatara return portofolio dengan return saham = varians saham Kovarians pada penelitian ini menggunakan program Microsoft Excel dengan rumus =covar[ ] Pada periode 2014 Dana Pratama Ekuitas diperoleh kovarians sebesar 0,0004 Sedangkan untuk varians dapat dihitung menggunakan program Microsoft Excel dengan rumus =var[ ]. Dana Pratama Ekuitas diperoleh varians sebesar 0,0003. Beta yang diperoleh pada Dana Pratama Ekuitas adalah sebesar 1,38. Perhitungan Beta reksa dana saham yang lain dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang sama. Data Beta dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 6 hal 105. 68 Langkah selanjutnya adalah menghitung kinerja menggunakan metode Treynor dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan : = Nilai Treynor Ratio Reksa Dana = Rata-rata Return Reksa Dana pada periode t = Rata-rata Return investasi bebas risiko pada periode t = Persamaan garis hasil regresi linier beta Berikut hasil perhitungan kinerja dari reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas dengan metode Treynor pada periode 2014: Kinerja dari reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas pada periode 2014 dengan menggunakan metode Treynor diperoleh hasil 0,0197. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kinerja reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas positif dan berada di bawah kinerja investasi bebas risiko. Semakin besar hasil yang diperoleh semakin baik kinerja dari reksa dana saham tersebut karena mampu memberikan return yang lebih tinggi dari risiko yang diterimanya. 69 Perhitungan kinerja reksa dana saham menggunakan metode Treynor yang lain dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang sama. Data hasil perhitungan kinerja dengan menggunakan metode Treynor dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 8 hal 108. 6. Hasil Perhitungan Kinerja Menggunakan Metode Jensen Pada perhitungan menggunakan metode Jensen, variabel yang digunakan adalah rata-rata return portofolio, rata-rata return investasi bebas risiko, rata-rata return pasar saham IHSG dan beta portofolio. Rumus yang digunakan untuk mengukur kinerja menggunakan metode Jensen adalah sebagai berikut: Keterangan: = Ukuran kinerja Reksa Dana Jensen = rata –rata Return Reksa Dana pada periode t = rata –rata Return investasi bebas risiko pada periode t = rata-rata Return pasar saham IHSG pada periode t = Slope persamaan garis hasil regresi linier beta Berikut hasil perhitungan kinerja dari reksa dana saham Dana Pratam Ekuitas dengan metode Jensen pada periode 2014: 70 Kinerja dari Reksa Dana saham Dana Pratama Ekuitas dengan menggunakan metode Jensen diperoleh hasil 0,0124. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kinerja reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas positif dan berada di atas kinerja investasi bebas risiko. Semakin besar hasil yang diperoleh semakin baik kinerja dari reksa dana saham tersebut karena mampu memberikan return yang lebih tinggi dari risiko yang diterimanya. Perhitungan kinerja reksa dana saham menggunakan metode Jensen yang lain dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang sama. Data hasil perhitungan kinerja dengan menggunakan metode Treynor dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 9 hal 110. 7. Hasil Perhitungan kinerja Reksa Dana Saham dan Benchmark Pada perhitungan kinerja reksa dana saham dan benchmark sama dengan perhitungan saat menghitung return bulanan reksa dana saham. Perbedaannya terletak pada data yang dimasukkan ke dalam rumus. Data yang digunakan menggunakan NAB pada awal dan akhir periode perhitungan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan: = Return Reksa Dana Saham periode t 71 = NAB Reksa Dana Saham akhir periode = NAB Reksa Dana Saham awal periode Berikut hasil perhitungan return reksa dana saham dari Dana Pratama Ekuitas pada periode 2014: Langkah berikutnya adalah menghitung return dari benchmark IHSG pada periode yang sama dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: = Return pasar saham IHSG periode t = IHSG pada akhir periode = IHSG pada awal periode Berikut hasil perhitungan return dari benchmark IHSG pada tahun 2014: 72 Hasil dua perhitungan di atas menunjukkan bahwa return dari reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas di atas return pasar IHSG sehingga return reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas pada tahun 2014 termasuk ke dalam outperform di atas return pasar. Perhitungan return reksa dana saham dan benchmark pada tahun yang lain menggunakan rumus dan perhitungan yang sama. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10 hal 112.

C. Pembahasan

1. Kinerja Reksa Dana Saham dengan Metode Sharpe a. Kinerja Reksa Dana Saham pada tahun 2013 Menggunakan Metode Sharpe Tabel 4.1 Hasil kinerja Reksa Dana saham pada tahun 2013 dengan Metode Sharpe Kinerja Positif Kinerja Negatif 2 Reksa Dana saham 8 Reksa Dana saham Sumber : Lampiran 7.1 halaman 106 Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana saham pada tahun 2013 menggunakan metode Sharpe, 2 reksa dana saham menunjukkan kinerja yang positif dan 8 Reksa Dana saham menunjukkan kinerja negatif. Hal ini menunjukkan bahwa 2 reksa dana saham berdasarkan metode Sharpe layak dijadikan sebagai tempat investasi. reksa dana saham dengan hasil positif menunjukkan bahwa return yang dihasilkan melebihi return investasi bebas risiko. Semakin besar hasil 73 yang diperoleh maka semakin baik kinerja suatu reksa dana saham karena memberikan return yang tinggi atas risiko individual yang ditanggungnya. Berikut daftar reksa dana saham yang telah dibedakan hasil tingkat kinerjanya dengan metode Sharpe pada periode 2013. Tabel 4.2 Daftar Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana Saham dengan Metode Sharpe pada tahun 2013 No Reksa Dana Kinerja Sharpe 1 Bahana Dana Prima -0.2675 2 Rencana Cerdas -0.3163 3 Dana Pratama Ekuitas 0.0045 4 TRIM Kapital -0.2988 5 Pratama Saham 0.0332 6 MNC Dana Ekuitas -0.1797 7 Maybank Dana Ekuitas -0.1768 8 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.2598 9 CIMB-Principal Equity Aggressive -0.2151 10 TRIM Kapital Plus -0.3107 Sumber : Lampiran 7.1 halaman 106 Reksa Dana saham yang memiliki kinerja paling tinggi adalah reksa dana saham Pratama Saham dengan nilai Sharpe sebesar 0,0332. b. Kinerja Reksa Dana Saham pada tahun 2014 Menggunakan Metode Sharpe Tabel 4.3 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham pada tahun 2014 dengan Metode Sharpe Kinerja Positif Kinerja Negatif 10 Reksa Dana saham 0 Reksa Dana saham Sumber : Lampiran 7.2 halaman 106 74 Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana saham pada tahun 2014 menggunakan metode Sharpe, 10 reksa dana saham menunjukkan kinerja yang positif dan tidak ada reksa dana saham yang menunjukkan kinerja negatif. Hal ini menunjukkan bahwa 10 reksa dana saham berdasarkan metode Sharpe layak dijadikan sebagai tempat investasi. Reksa dana saham dengan hasil positif menunjukkan bahwa return yang dihasilkan melebihi return investasi bebas risiko. Semakin besar hasil yang diperoleh maka semakin baik pula kinerja suatu reksa dana saham karena memberikan return yang tinggi atas risiko individual yang ditanggungnya. Berikut daftar reksa dana saham yang telah dibedakan hasil tingkat kinerjanya dengan metode Sharpe pada periode 2014. Tabel 4.4 Daftar Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana Saham dengan Metode Sharpe pada tahun 2014 No Reksa Dana Kinerja Sharpe 1 Bahana Dana Prima 0.6887 2 Rencana Cerdas 0.6971 3 Dana Pratama Ekuitas 0.7648 4 TRIM Kapital 0.6901 5 Pratama Saham 0.6016 6 MNC Dana Ekuitas 0.1051 7 Maybank Dana Ekuitas 0.3007 8 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.2908 9 CIMB-Principal Equity Aggressive 0.6551 10 TRIM Kapital Plus 0.5327 Sumber : Lampiran 7.2 halaman 106 75 Reksa dana saham yang memiliki kinerja paling tinggi adalah reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas dengan nilai Sharpe sebesar 0,7648. c. Kinerja Reksa Dana Saham pada tahun 2015 Menggunakan Metode Sharpe Tabel 4.5 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham pada tahun 2015 dengan Metode Sharpe Kinerja Positif Kinerja Negatif 0 Reksa Dana saham 10 Reksa Dana saham Sumber : Lampiran 7.3 halaman 107 Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana saham pada tahun 2015 menggunakan metode Sharpe, tidak ada reksa dana saham menunjukkan kinerja yang positif dan terdapat 10 reksa dana saham yang menunjukkan kinerja negatif. Hal ini menunjukkan bahwa 10 reksa dana saham berdasarkan metode Sharpe tidak layak dijadikan sebagai tempat investasi. Reksa dana saham dengan hasil negatif menunjukkan bahwa return yang dihasilkan kurang dari return investasi bebas risiko. Semakin kecil hasil yang diperoleh maka semakin buruk kinerja yang diperoleh pada suatu reksa dana saham karena tidak memberikan return atas risiko individual yang ditanggungnya. Berikut daftar reksa dana saham yang telah dibedakan hasil tingkat kinerjanya dengan metode Sharpe pada periode 2015. Tabel 4.6 Daftar Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana saham dengan Metode Sharpe pada tahun 2014 76 No Reksa Dana Kinerja Sharpe 1 Bahana Dana Prima -0.3150 2 Rencana Cerdas -0.2891 3 Dana Pratama Ekuitas -0.2368 4 TRIM Kapital -0.3173 5 Pratama Saham -0.2144 6 MNC Dana Ekuitas -0.2744 7 Maybank Dana Ekuitas -0.3416 8 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.4344 9 CIMB-Principal Equity Aggressive -0.4057 10 TRIM Kapital Plus -0.5660 Sumber : Lampiran 7.3 halaman 107 Reksa dana saham yang memiliki kinerja paling rendah adalah reksa dana saham TRIM Kapital Plus dengan nilai Sharpe sebesar - 0,5660. 2. Kinerja Reksa Dana Saham dengan Metode Treynor a. Kinerja Reksa Dana Saham pada tahun 2013 Menggunakan Metode Treynor Tabel 4.7 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham pada tahun 2013 dengan Metode Treynor Kinerja Positif Kinerja Negatif 2 Reksa Dana saham 8 Reksa Dana saham Sumber : Lampiran 8.1 halaman 108 Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana saham pada tahun 2013 menggunakan metode Treynor, 2 reksa dana saham menunjukkan kinerja yang positif dan 8 reksa dana saham menunjukkan kinerja negatif. Hal ini menunjukkan bahwa 2 reksa dana saham