Konsep Spesiasi Dan Variasi Intraspesies

BAB IV EVOLUSI DAN DIVERSITAS

Evolusi adalah proses perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung sangat lambat dan dalam waktu yang sangat lama. Evolusi juga merupakan perkembangan makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama dari bentuk sederhana ke arah bentuk yang komplek. Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi adalah seleksi alam, mutasi dan peran isolasi dalam pembentukan spesies baru. Ada perjuangan untuk hidup yaitu antara individu-individu dalam suatu spesies untuk mendapatkan makanan, air, cahaya atau faktor-faktor lain yang penting dalam lingkungan itu. Melalui peristiwa isolasi dapat ditetapkan adanya perbedaan genetik. Organisme yang hidup di sekitar kita telah mengalami tahap-tahap isolasi menuju pembentukan spesies baru. Bukti teori evolusi adalah; adaptasi dan seleksi alam. Seleksi alam berlangsung secara mikro evolusi, dengan hasil akhirnya adalah adaptasi. Dua unsur yang terdapat pada teori Evolusi Darwin, yaitu; adaptasi dan pembentukan spesies baru. Terjadi adaptasi melalui proses mikro evolusi, yakni perubahan pada individu dalam populasi secara bertahap untuk membentuk spesies baru. Pembentukan-pembentukan spesies baru ini pada akhirnya akan berujung pada keanekaragaman spesies.

A. Konsep Spesiasi Dan Variasi Intraspesies

1. Konsep Spesiasi Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru. Ada beberapa pendapat mengenai proses spesiasi. Ada pendapat menyatakan bahwa proses spesiasi hanya terjadi pada masa lampau dan tidak terjadi lagi pada masa kini, sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa spesiasi masih berlangsung hingga kini. Untuk memahami proses spesiasi, perlu diingat bahwa keadaan muka bumi pada masa lampau tidak sama dengan saat ini. Permukaan bumi yang semula panas menjadi dingin, daratan mulai terbentuk, dengan demikian terdapatlah habitat baru. Terbentuknya tumbuh- tumbuhan, hutan, padang rumput secara tidak simultan, dan terjadi di sejumlah tempat sehingga meyebabkan timbulnya habitat baru yang sebelumnya tidak ada. Kondisi iklim pada masa lalu juga berubah-ubah.Peristiwa glasiasi, letusan gunung berapi, terbentuknya daratan menyebabkan muka bumi mengalami evolusi yang besar Waluyo, 2005. Evolusi molekuler meliputi: evolusi makromolekul dan 2 rekonstruksi sejarah evolusi gen dan organisme. Pada organisme tingkat tinggi, kajian asal-usul organisme sangat diuntungkan oleh keberadaan mitokondria dan kloroplas karenad alam kedua organela seluler tersebut diketahui adanya DNA yang berbeda dengan DNA kromosom.Selain itu telah terbukti bahwa DNA mitokondria hanya berasal dari ibu.Untuk inilah telah asal-usul manusia, hewan dan tumbuhan tingkat tinggi banyak dilakukan dengan melakukan analisis DNA mitokondria dengan pendekatan secara molekuler. Spesiasi membahas tentang transisi mikroevolusi ke makroevolusi. Proses mikroevolusi yang terjadi pada populasi, yaitu seleksi alam, perubahan frekuensi gen, pemeliharaan variasi genetik, ekspresi khusus dari variasi gen, evolusi dari kelamin, sejarah hidup dan alokasi seksual, seleksi seksual, dan konflik genetik. Jembatan antara mikro dan makroevolusi adalah spesiasi, yang bertanggung jawab terhadap keanekaragaman kehidupan Stearns and Hoekstra, 2003. Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya melalui proses perkembangbiakan natural dalam kerangka evolusi Kehidupan terjadi di dalam kelompok. Para ahli taksonomi memakai segala macam perbedaan, morfologi, tingkah laku dan genetik untuk mengidentifikasi spesies. Mereka mempunyai masalah yang serius untuk memutuskan bagaimana kelompok harus berbeda untuk mengklasifikasikannya ke dalam spesies yang berbeda. Terkadang perbedaan ciri satu spesies dengan spesies lainnya dapat overlap. 2. Variasi Intraspesies Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman jenis adalah variasi antar spesies dalam satu genus. Variasi yang yang terjadi pada tingkat individu sebagai akibat pengaruh keanekaragaman gen gen yang membentuk genotip individu individu tersebut. Keanekaragaman jenis meliputi semua spesies di bumi, termasuk bakteri dan protista serta spesies dari kingdom bersel banyak. Pada awalnya makhluk hidup didunia dibagi menjadi 2 kelompok yaitu animallia dan plantae. Setelah itu dibagi menjadi 5 kingdom yaitu Animalia, Plantae, Fungi, Protista dan Monera yang selanjutnya ada pembagian menjadi 3 domain yaitu Archaea, Eucarya, dan Bacteria. Contoh keanekaragaman jenis adalah variasi pada tumbuhan anggota genusmarga tertentu. Pembagian makhluk hidup tersebut menunjukan bahwa makhluk hidup tersebut menunjukan bahwa makhluk hidup didunia memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi sehingga perlu dikelompok-kelompokan. Keanekaragaman tingkat jenis mudah diamati karena perbedaan mencolok. Misalnya variasi antara kelapa, siwalan, lontar, aren dan pinang. Meskipun mereka merupakan satu kelompok tumbuhan palem-paleman, namun masing-masing memiliki fisik yang berbeeda dan hidup di tempat yang berbeda. Misalnya kelapa tumbuh di pantai, dan aren tumbuh di pegunungan basah. Contoh lain variasi antara kucing dan harimau. Kucing dan harimau teramasuk dalam satu kelompok kucing. Meskipun demikian antara kucing dan harimau terdapat perbedaan fisik, tingkah laku, dan habitat. Keanekaragaman tingkat jenis menunjukkan adanya variasi bentuk, penampakan, dan frekuensi gen.

B. Spesiasi Pembentukan Spesies Baru