BAB II WAKTU GEOLOGI
Sejarah muka bumi bersama dengan isinya merupakan hal yang menarik, mengingat kita yang mempelajarinya akan dibawa kepada masa yang telah silam,
bahkan sampai kepada masa bumi belum berpenghuni sekalipun. Di dalam Kegiatan Belajar ini, Anda akan melihat bahwa timbulnya kehidupan berlangsung sangat lama,
kira-kira 1500 juta tahun lamanya bumi belum berpenghuni, sedangkan munculnya manusia baru berlangsung kurang dari lima juta tahun yang lalu.
Berdasarkan kejadian-kejadian signifikan yang terjadi selama sejarah bumi, maka para ahli membagi sejarah bumi menjadi beberapa interval waktu. Skala waktu geologi
adalah sistem penanggalan bumi yang dipakai untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah bumi. Skala waktu geologi digunakan oleh
para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit
menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode.
A. Pengertian Waktu Geologi
Waktu geologi adalah skala waktu yang meliputi seluruh sejarah geologi bumi dari mulai terbentuknya hingga saat ini. Sebelum perkembangan dari skala waktu geologi pada
abad ke-19, para ahli sejarah mengetahui bahwa bumi memiliki sejarah yang panjang, namun skala waktu yang digunakan sekarang dikembangkan sejak 200 tahun terakhir dan
terus-menerus diperbaiki. Skala waktu geologi membantu para ilmuwan memahami sejarah bumi dalam bagian-bagian waktu yang teratur. Sebagian besar batas pada skala
waktu geologi sekarang berhubungan dengan periode kepunahan dan kemunculan spesies baru.
B. Penentuan Umur Geologi
Metode-metode penentuan umur geologi yang sekarang dipakai adalah metode penentuan secara relatif dengan fosilstratigrafi dan metode penentuan secara radiometric
absolut.
1. Penentuan Umur Absolut
Penentuan umur absolut adalah umur yang diperoleh berdasarkan pengukuran. Pengukuran dapat dilakukan berdasarkan unsur radioaktif yang terdapat pada batuan
tersebut dengan mengukur waktu paruhnya. Berikut ini percobaan–percobaan untuk menentukan umur batuan-batuan secara
absolut :
a. Herodotus 450 SM Herodotus 450 th sebelum Masehi menulis bahwa patung Rameles II di
Memphis lembah Sungai Nil Umurnya lebih dari 3000 Tahun. Patung tersebut sekarang tertimbun ± 10 cm diperlukan satu abad. Proses pengendapan sama
dengan kecepatan pengendapan. Tetapi akan sulit dan tidak tepat kalau hal tersebut dipergunakan untuk menentukan menentukan umur karena faktor–faktor
kecepatan pengendapan disetiap tempat tidak sama, demikian pula faktor waktu terjadinya sekarang dan dahulu tidak sama.
b. Menghitung kadar garam Dianggap bahwa semua garam yang ada dilautan berasal dari daratan yang
diangkut melalui sungai - sungai ke laut. Hal ini juga kurang cocok disebabkan karena :
Pengangkutan selama waktu geologi telah mengalami berbagai perubahan
yang besar.
Sebagai NaCl telah terikat dalam endapan–endapan yang terbentuk.
c. Menghitung proses erosi
Misalnya yang dilakukan di air terjun Niagara, dimana setiap tahun batuannya terkikis oleh air sehinga letak air terjun makin ke arah hulu. Hal ini juga tidak
dapat diberlakukan secara umum karena tidak selalu sama pengikisan batuan tersebut pada waktu yang sama. Juga batuan yang beraneka, besar penggikisan
tidak sama. Batuan keras mestinya lebih tahan dibandingkan dengan batuan yang lunak.
d. Cara radioaktif. Asas keradioaktifan, bahwa beberapa unsur tertentu mengalami pemisahan
sehingga yang mempunyai berat atom tinggi berubah ke yang mempunyai berat atom kecil dan akhirnya menjadi unsur yang mantap misalnya timbal. Waktu
yang diperlukan dari unsur – unsur radioaktif dapat diketahui sehingga dapat menghitung berdasarkan unsur yang sekarang ada dapat menentukan kapan
terbentuknya menentukan waktu umur mutlak. Penentuan umur dengan radiometri memberikan keuntungan kita dapat
menafsirkan umur suatu contoh batuan. Radiometri memberikan keterangan dalam jutaan tahun. Penentuan umur dengan cara radiometri adalah mengamati
peluruhan atom-atom yang ada pada suatu batuan. Contohnya isotop dengan nomor atom yang lebih besar, seperti mineral-mineral yang ada pada batuan beku.
Suatu atom lama-kelamaan akan mempengaruhi peluruhan atau pengurangan, tapi peluruhan radioaktif adalah reaksi dimana jumlah atom yang terurai dalam suatu
waktu t adalah setara atau proporsional dengan jumlah yang ada. Perbandingan ini digunakan untuk menentukan umur batuan.
Pada saat atom mengalami peluruhan waktunya tidak dapat diperkirakan tapi pada nomor atom yang lebih besar hal itu mungkin dilakukan dengan perbandingan
waktu peluruhan yang dibutuhkan. Radioaktifitas proses statistik yang mengikuti hukum probabilitas, mirip dengan melempar uang logam. Suatu isotop
mempunyai sifat yang khas yaitu waktu paruh, ia akan memberikan gambaran statistik dari waktu yang diperlukan untuk peluruhannya. Waktu paruh
didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk terurainya setengah dari atom yang semula ada. Perbandingan ini digunakan untuk menentukan umur batuan.
2. Penentuan Umur Relatif
Penentuan umur relatif adalah umur yang diperoleh berdasarkan posisi batuan atau fosil relatif terhadap posisi batuan atau fosil disekitarnya. Akibat dari keterbatasan
dalam menggunakan penentuan umur secara radiometri untuk mengidentifikasi waktu pembentukan batuan sedimen, teknik penentuan umur secara relatif umum
digunakan. Beberapa hukum geologi telah dikembangkan untuk mengembangkan penentuan umur pembentukan batuan sedimen secara relatif.
a. The Law of Original Horizontality
Hukum ini meyatakan bahwa kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah horisontal, kecuali pada tepi cekungan memiliki sudut kemiringan awal
initial – dip karena dasar cekungannya yang memang menyudut. Bila suatu batuan sedimen ditemukan dalam posisi miring atau terlipat maka batuan tersebut
telah mengalami suatu deformasi setelah pengendapan akibat tektonik.
Gambar 2.1. Hukum original horizontality
b. The Law of Superposition
Hukum ini menyatakan bahwa dalam kondisi normal belum mengalami deformasi, perlapisan suatu batuan yang berada pada posisi paling bawah
merupakan batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan dengan lapisan batuan diatasnya. Ketika seseorang akan menguji lapisan batuan untuk
menentukan umurr relatifnya, hal terpenting yang pertama kali harus dilakukan adalah memastikan bahwa batuan tersebut tidak mengalami pembalikan lapisan
akibat aktivitas tektonik. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat beberapa kenampakan sedimen yang hanya terjadi pada bagian atas top atau bawah
bottom dari sebuah lapisan batuan sedimen, seperti mud crack, ripple, graded bedding pada Bouma sequence, load structure, flute mark, dan beberapa fosil
jejak.
Gambar 2.2. Hukum Superposisi
c. The Law of Faunal Succession
Hukum ini menyatakan bahwa dalam suatu urutan batuan secara vertikal, kandungan fosilnya mengalami pergantian secara sistematis. Pada setiap lapisan
yang berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil yang berbeda pula. Secara sederhana bisa juga dikatakan Fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda
dengan fosil di lapisan atasnya. Fosil yang hidup pada masa sebelumnya akan digantikan terlindih dengan fosil yang ada sesudahnya, dengan kenampakan
fisik yang berbeda karena evolusi. Perbedaan fosil ini bisa dijadikan sebagai pembatas satuan formasi dalam lithostratigrafi atau dalam koreksi stratigrafi.
Gambar 2.3. Hukum Faunal Succession
d. The Law of Crosscutting Relations.
Hukum ini menyatakan bahwa hubungan petong–memotong cross–cutting relationship adalah hubungan kejadian antara satu batuan yang dipotong
diterobos oleh batuan lainnya, dimana batuan yang dipotongditerobos terbentuk lebih dahulu dibandingkan dengan batuan yang menerobos.
Gambar 2.4. Ilustrasi hukum Crosscutting. Ketidakselarasan unconformity adalah hubungan antara satu lapis batuan
dengan lapis batuan lainnya batas atas atau bawah yang tidak kontinyu tidak menerus, yang disebabkan oleh adanya rumpang waktu pengendapan.
Ketidakselarasan terjadi ketika sedimen tidak diendapkan atau ketika diendapkan lalu mengalami erosi. Hal ini penting untuk mengetahui adanya suatu interval
waktu geologi yang tidak ada catatan pada lokasi tertentu. Pada waktu tersebut, proses geologi seperti pengangkatan tektonik atau fluktuasi permukaan air laut
mugkin telah terjadi. Dalam geologi dikenal 3 tiga jenis ketidak selarasan, yaitu: 1 Disconformity, adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara
satu lapis batuan sekelompok batuan dengan satu batuan lainnya kelompok batuan lainnya yang dibatasi oleh satu rumpang waktu tertentu ditandai oleh
selang waktu dimana tidak terjadi pengendapan. 2 Angular unconformity ketidakselarasan bersudut, adalah salah satu jenis
ketidakselarasan yang hubungan antara satu lapis batuan sekelompok batuan dengan satu batuan lainnya kelompok batuan lainnya, memiliki hubungan
kontak yang membentuk sudut. 3 Nonconformity, adalah salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara
satu lapis batuan sekelompok batuan dengan satu batuan beku atau metamorf.
Gambar 2.5. Jenis ketidakselarasan
C. Pemisahan Waktu Geologi
Waktu geologi dipisah-pisahkan atas sejumlah Eon, Era 3-4, Periode, Kurun atau epok dan Formasi atau Masa. Walaupun demikian, Kurun dan Formasi tidak banyak
dipakai dalam buku-buku, kecuali untuk Era Senosoik. Suatu Era dapat menyangkut banyak Periode, dan satu Periode dapat terdiri dari beberapa Kurun dan seterusnya.
Perhatikan profil fosil pada Tabel 2.1. Di sana dapat kita lihat bahwa keberadaan fosil pada dasarnya menunjukkan kapan fosil suatu organisme mulai ada dalam lapisan
tanah. Namun keberadaan suatu organisme dalam bentuk fosil tidak menjamin bahwa organisme tersebut baru muncul. Hal ini disebabkan oleh individu yang menjadi fosil
jumlahnya sangat sedikit kalau dibandingkan dengan organisme yang ada. Dari 5 miliar manusia yang hidup di muka bumi sekarang, belum tentu ada satu orang pun yang
menjadi fosil. Selain itu, sudah didiskusikan di atas, bahwa dengan adanya kemungkinan transportasi, menyebabkan suatu fosil dapat berada dalam lapisan yang
lain. Hal ini mungkin dapat ditelusuri dengan melihat profil fosil kelompok tersebut. Adanya celah dalam profil fosil dapat memberikan petunjuk adanya transportasi, namun
adanya celah pada awal keberadaan suatu kelompok dapat mencerminkan sedikitnya anggota kelompok tersebut pada waktu itu. Meskipun awal keberadaan suatu organisme
dapat ditunjukkan oleh keberadaan fosilnya, besar kemungkinan bahwa organisme tersebut sudah ada jauh sebelumnya, tetapi tidak ada yang menjadi fosil.
Pembagian waktu Geologi umumnya didasarkan atas macam-macam fosil dominan yang ditemukan, dan bukan atas lamanya suatu Eon, Era, atau Periode. Suatu Periode
dan Kurun biasanya dibagi lagi atas bagian yaitu: atas, tengah dan bawah, atau awal, tengah dan akhir, namun hal ini dapat dilakukan untuk setiap pembagian waktu yang
ada. Pembagian yang lebih kecil, pada dasarnya akan sangat berbeda dari daerah ke daerah. Misalnya ada Formasi Trinil atau Formasi Sampung dan lain-lain di Jawa
Tengah. Penamaan suatu lapisan biasanya dikaitkan pula dengan tempat fosil dan macam batuan tersebut ditemukan.
Selain fosil dan waktu umur, Skala waktu Geologi dapat memberikan gambaran yang cukup lengkap mengenai hal-hal lainnya. Tetapi apabila semuanya digambarkan,
maka dibutuhkan suatu lembaran yang relatif besar. Oleh karena itu, hanya digambarkan hal-hal yang penting saja, misalnya kehidupan darat dan laut, kepunahan, glasiasi dan
cuaca secara umum serta sedikit mengenai pergeseran benua. Skala Waktu Geologi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi
pada tiap periode. Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan massal.
Tabel 2.1. Data Fosil dari Sejumlah Kelompok Organisme dan Waktu Munculnya di Permukaan Bumi
Berikut ini merupakan pembagian masing-masing zaman berdasarkan waktu geologis:
1. Eon Pra-Kambrium Masa ini terbagi lagi menjadi beberapa era yaitu : era Azoikum, era Arkean dan era
Proterozoikum. a. Era Azoikum HadeanPriskoan
Masa Tanpa Kehidupan 4.6 – 4 Milyar tahun lalu. Masa ini merupakan masa pemadatan kondensasi bumi dan pada masa ini pula bumi berupa lautan api,
dimana sangat sering terjadi hujan meteorit.
b. Era Arkean Arkeozoikum Masa Kehidupan Purba 4–2.5 Milyar tahun lalu. Masa ini merupakan masa
pembentukan Litosfer, Hidrosfer dan Atmosfer. Masa pemunculan kehidupan paling primitif purba yang bermula di dalam samudra berupa mikro-organisme
dari jenis bakteri dan ganggang. Fosil yang yang ditemukan pada masa ini adalah Stromatolites dan Cyanobacteria.
c. Era Proterozoikum Masa Kehidupan Awal 2.5 Milyar–540 Juta tahun lalu. Masa perkembangan
kehidupan dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak Eukaryotes dan Prokaryotes seiring perkembangan hidrosfer dan atmosfer. Menjelang akhir masa
ini: muncul organisme yang kompleks sejenis invertebrata bertubuh lunak ubur- ubur, cacing, koral di laut dangkal. Fosil–fosil yang mencirikan masa ini:
Stromatolit, Cacing beruas, Cacing beludru, Cacing gilig dan Ubur-ubur.
2. Eon Fanerozoikum Pada masa ini terdiri dari 3 era yaitu Paleozoikum, Mesozoikum dan Kenozoikum.
a. Era Paleozoikum Masa Kehidupan Tua 540 – 245 Juta tahun lalu. Pada era ini awal kehidupan
invertebrata bawah laut muncul. Kemudian pada era ini terbagi atas 6 periode yaitu:
1 Periode Kambrium 540 – 510 Juta tahun lalu
Merupakan masa perkembangan kehidupan dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak Eukaryotes Prokaryotes seiring perkembangan
hidrosfer dan atmosfer. Menjelang akhir masa ini: muncul organisme yang kompleks sejenis
invertebrata bertubuh lunak ubur-ubur, cacing, koral di laut dangkal. Fosil – fosil yang mencirikan masa ini: Stromatolit, Cacing beruas, Cacing beludru,
Cacing gilig dan Ubur-ubur. 2 Periode Ordovisium510-439 Juta tahun lalu
Merupakan periode perkembangan hewan invertebrata dan pemunculan Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid landak laut, Asteroid bintanglaut, Krinoid
lilia laut dan Bryozoa. Koral dan Alga membentuk karang laut, graptolit dan trilobit melimpah, ekinodermata dan brakiopoda mulai menyebar. Mulai
muncul ikan tanpa rahang. 3 Periode
Silur 439-408 Juta tahun lalu
Di periode ini mulai terjadi migrasi kehidupan dari air ke darat. Muncul tumbuhan darat seperti Pteridofita tumbuhan paku. Di dalam laut hidup
kalajengking raksasa Eurypterid dan ikan berahang serta ikan berperisai tulang.
4 Periode Devon 408-362 Juta tahun lalu
Merupakan periode perkembangan jenis ikan dan tumbuhan darat, ikan berahang dan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di lautan, hewan amfibi
mulai berkembang dan beranjak ke daratan dan tumbuhan darat semakin umum dan mulai muncul serangga.
5 Periode Karbon 362-290 Juta tahun lalu
Merupakan periode perkembangan hewan amfibi dan tumbuhan hutan, muncul pertama kali, hewan reptilia dan serangga raksasa dan pohon pertama yang
muncul adalah jenis jamur klab, tumbuhan fern dan paku ekor kuda yang berkembang di rawa-rawa.
6 Periode Perem 290-245 Juta tahun lalu
Merupakan periode perkembangan hewan reptilia yang mirip mamalia. Munculnya serangga modern, tumbuhan konifer dan ginkgo primitif. Pada
akhir periode ini terjadi kepunahan masal jenis trilobit, koral, graptolit dan ikan berperisai.
b. Era Mesozoikum Masa Kehidupan Pertenganhan 245-65 juta tahun lalu. Pada era ini terbagi atas
3 periode yaitu: 1 Periode
Trias 245-208 Juta tahun lalu Pada periode ini, Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya. Dinosaurus
dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont
mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura.
Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar. Benua
Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.
2 Periode Jura 208-145 Juta tahun lalu
Pada periode ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam
lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama Archeopterya berevolusi dan
banyak jenis banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini. Pangea
terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia.
3 Periode Kapur 145-65 Juta tahun lalu
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada periode ini. Mamalia berari-lari muncul pertama kalinya. Dinosaurus, Ichtiyosaurus,
Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang
berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.
c. Era Kenozoikum Kehidupan Baru 65 juta tahun lalu – saat ini. Pada era ini terbagi atas 2 periode
yaitu: 1 Periode
Tersier 65 - 1.7 Juta tahun lalu Pada periode tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya
primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip
dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada periode Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak
belukar, tumbuhan merambat dan rumput. Pada periode ini terdiri dari 5 kurun yaitu:
Kurun Paleosen 65 - 56.5 Juta tahun lalu
Awal pemunculan hewan pemakan rumput, primata dan burung
Kurun Eosen 56.5 - 35.5 Juta tahun lalu Mamalia mulai berkembang, seperti hewan pengerat, kuda, unta dan badak.
Munculnya hiu raksasa Basilosaurus dan burung raksasa Diatryma.
Kurun Oligosen 35.5 – 23.5 Juta tahun lalu Mamaliasemakin bertambah besar ukurannya dan mamalia modern seperti
gajah mulai muncul. Nenek moyang kucing, anjing dan beruang mulai berkembang. Muncul kepiting, kerang dan siput.
Kurun Miosen 23.5 – 5.2 Juta tahun lalu
Mamalia pemakan rumput semakin berkembang pesat. Munculnya Homonoid Proconsul, Sapi, Domba dan Monyet.
Kurun Pliosen 5.2 – 1.7 Juta tahun lalu
Munculnya Hominid yang pertama. Kelompok Moluska dan Foraminifera melimpah.
2 Periode Kuarter 1.7 Juta tahun lalu – sekarang
Periode Kuarter terbagi atas 2 kurun yaitu:
Kurun Plistosen 1.7 – 10 Ribu tahun lalu Mamalia berkembang dengan ragam bentuk yang spektakuler, seperti
Mammuth, Mastodon, Stegodon, Smilodon, Megatherium, Beruang Gua, dsb.
Kurun Holosen 10 Ribu tahun lalu – sekarang
Adalah kala kehidupan Manusia Modern Homo sapiens sapiens
RANGKUMAN
Waktu geologi adalah skala waktu yang meliputi seluruh sejarah geologi bumi dari mulai terbentuknya hingga saat ini. Metode-metode penentuan umur geologi yang sekarang
dipakai adalah metode penentuan secara relatif dengan fosilstratigrafi dan metode penentuan secara radiometric absolut. Waktu geologi dipisah-pisahkan atas sejumlah
Eon, Era 3-4, Periode, Kurun atau epok dan Formasi atau Masa. Pembagian waktu geologi dimulai dari sistem tata surya kita yang mungkin terbentuk
4.600 juta tahun yang lalu, dari gumpalan materi gas di angkasa luar yang berputar dan akhirnya memadat. Akibat benturan dengan bintang lain, maka terbentuklah planet-
planet dengan bulan-bulannya. Pendinginan bumi tidak terjadi secara serempak,
sehingga mengakibatkan adanya daratan dan gunung yang tinggi. Karena ketidakrataan pendinginan, maka daratan berpindah- pindah seperti berlayar dari satu tempat ke
tempat yang lain. Selama 1500 juta tahun lamanya bumi belum berpenghuni dan selama 2000 juta tahun setelah bumi terbentuk, pada umumnya baru dihuni organisme bersel
satu. Kehidupan di darat baru muncul sekitar 425 juta tahun yang lalu. Kehidupan di daratan tersebut dimulai dengan munculnya serangga dan tumbuh-tumbuhan rawa.
Meskipun Vertebrata sudah mulai ada sekitar 500 juta tahun yang lalu, namun manusia baru muncul sekitar 4,8 juta tahun yang lalu. Lamanya keberadaan manusia di muka
bumi tidak berarti banyak dibandingkan dengan umur bumi. Walaupun demikian, manusia penyebab paling banyak perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
Djoko, T. Iskandar. 2001. Catatan Kuliah Evolusi. ITB. Bandung Anonim. 2014. Waktu Geologi. Tersedia :
http:dapix98xtrime.blogspot.co.id 201408waktu-geologi.html
Diakses pada tanggal 3 Maret 2017 Khairina Mufidia. 2014. Pembagian Waktu Geologi. Tersedia :
http:khairinamufida. wordpress.com20140414pembagian-waktu-geologi Diakses pada tanggal
3 maret 2017
BAB III MAKROEVOLUSI
Dalam Biologi, alam kehidupan di permukaan bumi ini bukan sesuatu yang selesai dan sekali jadi, melainkan bertahap, berevolusi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu,
evolusi juga dianggap sebagai sejarah biologis adanya makhluk hidup di bumi dari waktu ke waktu. Dengan mempelajari evolusi kita memahami kehidupan dewasa ini tidak muncul
begitu saja, melainkan diawali dengan munculnya organisme-organisme tertentu yang akan mengalami kepunahan ketika terjadi seleksi alam. Namun untuk individu yang dapat
bertahan ada yang tetap sama seperti semula dan ada yang mengalami evolusi sehingga menjadi seperti makhluk hidup yang ada sekarang ini.
A. Pengertian Makroevolusi
Makroevolusi memiliki banyak definisi. Berikut ini beberapa definisi tentang makroevolusi :
1. Menurut NABT 2006, makroevolusi merupakan studi evolusi dari waktu ke waktu geologiribuan sampai jutaan tahun.
2. Menurut Carrol 2001, makroevolusi merupakan perubahan suatu spesies di tingkat lebih atas dari spesies serta pembentukan spesies yang identik dengan morfologi
evolusi. 3. Menurut Levinton 2001, makroevolusi studi yang berkaitan ekologi dengan skala
waktu ekologi dan tersedia hanya penelitian paleontologi sejarah perubahan. Makroevolusi adalah skala analisis evolusi yang dipisahkan dari lungkang gen gen
pool. Dalam genetika populasi, suatu lungkang gen atau gene pool adalah populasi yang menampung berbagai alel yang mungkin tersedia dalam suatu spesies. Populasi menjadi
lungkang gen apabila di dalamnya terdapat keunikan akibat proses saling kawin di dalamnya terjadi secara tertutup terisolasi, terpisah dari populasi lain.
Kajian makroevolusi berfokus pada perubahan evolusioner besar yang terjadi pada tingkatan spesies atau populasi. Hal ini berbeda dengan mikroevolusi, yang merujuk pada
perubahan evolusi yang kecil biasanya dideskripsikan sebagai perubahan pada frekuensi gen atau kromosom dalam suatu spesies ataupun populasi. Makroevolusi pertama-tama
menyangkut: Suatu penyimpangan adaptif pergeseran adaptif suatu spesies karena suatu spesies turunan tersebut masuk ke dalam lingkungan dengan keadaan ekologi yang tidak