untuk diperdagangkan sebagai karang hias Herianto, 2007 ; Giyanto, 2007 ; Soedharma dan Arafat, 2007.
2.3.1. Transplantasi Karang di Dunia
Transplantasi karang di dunia telah banyak dilakukan, salah satunya dalam upaya restorasi terumbu karang Edwards dan Gomez, 2008. Beberapa wilayah di
dunia melakukan transplantasi karang dengan alasan sebagai berikut : 1. Polynesia Perancis. Transplantasi karang dilakukan sebagai usaha untuk
menyelesaikan masalah erosi pantai di Matira Point. 2. Saint Leu, Pulau La Réunion. Transplantasi karang dilakukan untuk membuat
kembali habitat ikan yang rusak diakibatkan oleh angin topan Firinga. 3. Pulau Mayotte Samudera Hindia. Transplantasi karang bertujuan untuk
memperbaiki kerusakan akibat reklamasi pada rataan terumbu sewaktu reklamasi pelabuhan.
4. Pulau Moturiki , Fiji. Transplantasi karang bertujuan untuk memperbaiki sebagian karang yag mati dalam kejadian pemutihan karang pada tahun 2000
dan 2002. 5. Pantai Prony, New Caledonia. Transplantasi karang dilakukan untuk
menyelamatkan koloni-koloni karang yang terancam oleh kegiatan reklamasi dan menggunakan karang tersebut untuk memperbaiki 2.000 m
2
kerusakan karang.
6. Marau Sound Pulau Solomon, Desa Cuvu dan Tuva Fiji. Transplantasi karang dilakukan sebagai usaha perencanaan Daerah Perlindungan Laut,
dengan proyek manajemen berbasis masyarakat.
2.3.2. Transplantasi Karang di Indonesia
Penelitian pendahuluan yang mengarah pada transplantasi karang dilakukan oleh Boli 1994 dengan melakukan penanaman beberapa jenis karang
bercabang Acropora di Pulau Lancang dan di sebelah utara Pulau Pari Soedharma dan Arafat, 2007.
Penelitian mengenai transplantasi karang dari famili Mussidae dilakukan oleh beberapa mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia. Penelitian yang
dilakukan oleh Subhan 2003 di Pulau Pari mengenai kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan karang jenis Cynarina lacrymaris, Euphyllia sp., dan Plerogyra
sinuosa, menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup dari karang jenis Cynarina lacrymaris sebesar 22,22. Laju pertambahan tinggi sebesar 0,03 cm
perbulan, sedangkan laju pertambahan panjang sebesar 0,11 cm perbulan. Respati 2005 melakukan penelitian di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
selama 5 bulan pada kedalaman 8 meter. Jenis karang yang ditransplantasikan yaitu Caulastrea sp. dan Lobophyllia hemprichii. Tingkat kelangsungan hidup
untuk semua spesies adalah 100. Laju pertumbuhan panjang dan lebar karang Lobophyllia hemprichii adalah pada perlakuan 3 T3 yaitu 4,14 mmbulan dan
pada perlakuan 2 T2 yaitu 3,81 mmbulan. Penelitian lainnya dilakukan oleh Margono 2009 mengenai
perkembangan dan pertumbuhan karang jenis Lobophyllia hemprichii yang ditransplantasikan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Tingkat kelangsungan
hidup dari karang yang ditransplantasikan sebesar 100. Pertambahan nilai panjang yang didapatkan dari pengamatan selama 6 bulan adalah 10,7 mm.
Kamalikasari 2012 melakukan penelitan pula di Pulau Pramuka mengenai adaptasi fragmen karang keras berpolip besar jenis Blastomussa wellsi
yang dilakukan pada kedalaman 20 meter dan 12 meter. Tingkat kelangsungan hidup dari fragmen yang ditansplantasikan sebesar 100. Rata-rata pertumbuhan
fragmen karang terlihat pada nilai luas, sedangkan pada panjang dan lebar karang tidak berbeda jauh. Selisih nilai ukuran awal fragmen karang yaitu 0,53 mm
2
. Setelah 3 bulan pengamatan, selisih ukuran luas antara kedua kedalaman sebesar
5,21 mm
2
, selanjutnya pada waktu 6 bulan pengamatan selisih ukuran luas menjadi 3,89 mm
2
.
2.3.3. Jenis-Jenis Karang Transplantasi