Tingkat Kelangsungan Hidup Pertumbuhan Mutlak Karang Hubungan Parameter Fisika-Kimiawi Perairan dengan Pertumbuhan Karang

diamati berdasarkan penyembuhan luka serta pelebaran jaringan pada karang tiap bulannya, sedangkan perubahan warna karang dilihat dengan membandingkan warna karang dari awal pengamatan hingga akhir pengamatan.

3.5. Analisis Data

3.5.1. Tingkat Kelangsungan Hidup

Tingkat kelangsungan hidup fragmen dapat diketahui dengan membandingkan antara jumlah fragmen karang hidup pada akhir penelitian N t dibandingkan dengan jumlah fragmen karang hidup pada awal penelitian N . Perhitungan tingkat kelangsungan hidup karang menggunakan rumus Ricker, 1975 : ................................. 1 dimana : SR = Tingkat kelangsungan hidup karang keras Survival Rate , N t = Jumlah karang transplantasi pada waktu tertentu, N = Jumlah karang transplantasi pada awal penelitian.

3.5.2. Pertumbuhan Mutlak Karang

Pertumbuhan mutlak berupa rata-rata ukuran fragmen karang yang ditransplantasikan selama 6 bulan dengan menggunakan rumus Ricker, 1975 : β = L i – L ....................................... 2 Keterangan : β = Pertumbuhan panjanglebar karang keras cm, Lt = Panjanglebar karang keras pada saat waktu ke-t, cm Lo = Panjanglebar karang keras pada saat waktu ke-0, cm t = Waktu pengamatan karang keras bulan

3.5.3. Hubungan Parameter Fisika-Kimiawi Perairan dengan Pertumbuhan Karang

Variasi temporal karakteristik fisik-kimiawi perairan dapat dianalisis dengan menggunakan suatu pendekatan analisis statistik multivariabel yang didasarkan kepada Analisis Komponen Utama Principal Component Analysis Bengen, 2000. Analisis Komponen Utama PCA adalah metode statistika deskriptif yang bertujuan untuk mempresentasikan data dalam bentuk grafik informasi maksimum yang terdapat dalam suatu matrik data. Matrik data yang dimaksud terdiri dari bulan pengamatan baris dan parameter lingkungan kolom. Data dari parameter-parameter tersebut tidak mempunyai unit pengukuran data yang sama, oleh karena itu sebelum dilakukan Analisis Komponen Utama PCA, data tersebut dinormalisasikan terlebih dahulu melalui pemusatan dan pereduksian Bengen, 2000. Hubungan pertumbuhan karang dengan parameter fisika-kimiawi perairan dapat dianalisis menggunakan Regresi Berganda Multiple Regression. Regresi berganda adalah salah satu teknik analisis statistik yang digunakan untuk mengestimasi hubungan fungsional di antara dua atau lebih variabel, yaitu antara variabel terikat dependen; respon; Y dengan satu atau lebih variabel bebas independen variable, predictor, X SSI, 2011. Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +...+ b n X n + e .............. 3 Keterangan : Y = Variabel pertumbuhan panjanglebar X 1 ,X 2 ,X n = Variabel fisik-kimiawi b 1 ,b 2 ,b n = Koefisien regresi e = errorresidu Kriteria yang digunakan dalam pemilihan regresi berganda terbaik adalah dengan melihat nilai Koefisien Determinasi R 2 Tabel 5. Koefisien determinasi merupakan bagian ragam peubah terikat yang dapat dijelaskan secara bersama- sama oleh peubah bebas yang ada di dalam model Hanum, 2011. Tabel 4. Interpretasi R 2 Berdasarkan Sugiyono 2009 R 2 Interpretasi 0,80 – 1,00 Sangat Kuat 0,60 – 0,79 Kuat 0,40 – 0,59 Sedang 0,20 – 0,39 Rendah 0,00 – 0,19 Sangat Rendah Pemilihan model regresi terbaik menurut Hanum 2011 dapat dilakukan dengan menggunakan metode Stepwise. Metode ini memilih peubah berdasarkan korelasi parsial terbesar dengan peubah yang sudah ada dalam model. Peubah yang sudah masuk dalam model dapat saja dikeluarkan lagi, sehingga diperlukan beberapa langkah untuk mendapatkan nilai R 2 yang baik. 24

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi dan Variasi Temporal Parameter Fisika-Kimiawi Perairan

Kondisi perairan merupakan faktor utama dalam keberhasilan hidup karang. Perubahan kondisi perairan dapat mempengaruhi morfologi maupun fisiologi karang. Kondisi perairan tempat pengambilan sampel karang berdasarkan data Lampiran 1 dengan kondisi perairan tempat transplantasi karang memiliki perbedaan yang tidak terlalu signifikan, namun masih memenuhi karakter baik untuk pertumbuhan karang Tabel 5 pada bulan September 2011 hingga bulan Februari 2012. Tabel 5. Nilai Parameter Fisika-Kimiawi Perairan Selama Penelitian Parameter Waktu Pengamatan Paremeter Bulan ke-i Baku Mutu September Oktober November Desember Januari Februari Suhu a o C 29 29 29 29 28 29 28-30 Salinitas b 00 30 31 31 35 34 33 33-34 Kekeruhan c NTU 0,250 0,370 0,360 1,050 0,560 0,310 5 Oksigen Terlarut mgl 4,879 5,011 5,045 6,031 5,573 5,375 5 Nitrat mgl 0,246 0,156 0,354 0,163 0,045 0,065 0,008 Amonia mgl 0,327 0,369 0,340 0,126 0,212 0,208 0,3 Ortofosfat mgl 0,004 0,004 0,005 0,278 0,010 0,064 0,015 Berdasarkan : Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Keterangan : Untuk terumbu karang; a Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan 2 C dari suhu alami, b Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan 5 salinitas rata-rata musiman, c Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan 10 kedalaman euphotic. Kondisi perairan tempat pengamatan transplantasi karang memiliki kisaran suhu 28 C sampai 29 C. Kisaran suhu yang diperoleh masih dalam kisaran

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Karang (Caulastrea furcata), dengan Fragmentasi Buatan di Perairan Pulau Pari Kepulauan Seribu

0 5 74

Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Karang (Caulastrea furcata) dengan Fragmentasi Buatan di Perairan Pulau Pari Kepulauan Seribu

0 13 74

Kondisi Terumbu Karang di Pulau Pramuka, Pulau Sekati, dan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta

1 10 9

Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Karang Hydnophora rigida (Dana 1846), Acropora nobilis (Dana 1846), dan Acropora microphthalma (Verrill 1859) yang Ditransplantasikan di Perairan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu.

0 3 124

Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Karang Transplantasi Jenis Acropora humilis (Dana 1846), Acropora brueggemanni (Brook 1893), dan Acropora austera (Dana 1846) di Perairan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Jakarta

0 3 1

Laju Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Karang Acropora nobilis dan Montipora altasepta, Hasil Transplantasi di Pulau Karya, Kepulauan Seribu

0 7 103

Tingkat Kelangsungan Hidup dan Laju Pertumbuhan Karang Pocillopora damicornis dan Acropora millepora yang Ditransplantasikan dengan Teknik Rubble Stabilization di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu

0 8 31

Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Transplantasi Karang Masif Favia rotundata (Veron, 2000) di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta

0 3 31

Tutupan Karang Di Daerah Transplantasi Karang Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu

2 10 38

Pelestarian Terumbu Karang untuk Pembang

0 0 7