33
E. Kadar Karbon Terikat Fixed Carbon
19.605 20.205
19.830
19.020 20.230
19.530 20.585
18.675 19.585
17.500 18.000
18.500 19.000
19.500 20.000
20.500 21.000
K a
d a
r K
a rbo
n Ter
ik at
S_2 S_4
S_6 Tapioka 1
Tapioka 3 Tapioka 5
Gambar 14. Histogram Kadar Karbon Terikat Biopelet Hasil dari uji Analysis of Variance ANOVA untuk kadar karbon terikat
fixed carbon dengan rancangan percobaan acak lengkap faktorial RAL faktorial, secara keseluruhan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Begitu
juga jika dilihat dari pengaruh interaksi kedua faktor perlakuan, ternyata menunjukkan kadar karbon terikat yang tidak berbeda nyata.
Dengan adanya kombinasi perlakuan dapat memberikan hasil kadar karbon terikat yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai kadar karbon terikat
pada bungkil biji jarak yang tidak diberi perlakuan apapun bungkil jarak murni, yang besarnya hanya sekitar 16,55. Kadar karbon terikat tertinggi terdapat pada
biopelet dengan kombinasi sludge 6 dan tapioka 1, yaitu sebesar 20,59, sedangkan kadar karbon terendahnya pada kombinasi perlakuan sludge 6 dan
tapioka 3, sebesar 18,68, yang masih lebih besar jika dibandingkan dengan nilai kadar karbon terikat pada biopelet bungkil jarak tanpa penambahan sludge
dan tapioka. Sehingga jika diinginkan biopelet dengan kadar karbon terikat yang tinggi, maka biopelet dengan kombinasi sludge 6 dan tapioka 1 adalah
biopelet yang dikehendaki.
34
F. Nilai Kalor Pembakaran
4410.5 4542.0
4564.0
4348.0 4673.5
4508.5 4617.0
4914.0
4346.0
4000.0 4100.0
4200.0 4300.0
4400.0 4500.0
4600.0 4700.0
4800.0 4900.0
5000.0
Nila i
Kalo r
P embaka
ran Kc
al kg
S_2 S_4
S_6 Tapioka 1
Tapioka 3 Tapioka 5
Gambar 15. Histogram Kalor Pembakaran Biopelet Hasil dari uji Analysis of Variance ANOVA untuk nilai kalori
pembakaran dengan rancangan percobaan acak lengkap faktorial RAL faktorial, secara keseluruhan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Begitu juga jika
dilihat dari pengaruh interaksi kedua faktor perlakuan, ternyata menunjukkan nilai kalori pembakaran yang tidak berbeda nyata. Tetapi dengan adanya kombinasi
kedua perlakuan dapat memberikan hasil nilai kalori pembakaran yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai kalori pembakaran pada bungkil biji jarak
yang tidak diberi perlakuan apapun, yang besarnya hanya sekitar 4652,67 Kkalkg. Nilai kalori terbesar dimiliki oleh biopelet dengan kombinasi sludge 6
dan tapioka 3, yaitu sebesar 4914 Kkalkg, sedangkan kadar karbon terendahnya pada kombinasi perlakuan sludge 6 dan tapioka 5, sebesar 4346 Kkalkg.
Sehingga jika diinginkan biopelet dengan nilai kalor pembakaran yang tinggi, maka biopelet dengan kombinasi sludge 6 dan tapioka 3 adalah biopelet yang
dikehendaki.
35
G. Analisis Finansial