Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Rancangan Percobaan

24

III. METODOLOGI

A. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bungkil biji jarak pagar, sludge jarak pagar dan tepung tapioka. Bahan yang digunakan untuk analisa contoh adalah heksana. Alat-alat yang digunakan adalah pelet mill, calorimeter combustion bomb, hammer mill , tanur, oven, cawan porselin, wadah dan pengaduk, eksikator dan neraca.

B. Tahapan Penelitian

Penelitian diawali dengan karakterisasi sifat fisik dan sifat pembakaran bungkil biji jarak pagar yang dilakukan di laboratorium Kimia dan Energi Biomassa Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Pengukuran nilai kalor pembakaran sludge dilakukan di Balai Penelitian Peternakan. Proses pembuatan biopelet dilakukan dengan menggunakan pelet mill skala menengah yaitu dengan kapasitas 300 kgjam di PT. Indofeed Bogor. Proses pembuatan biopelet dimulai dengan pencampuran bahan baku dan bahan tambahan. Kemudian dilakukan pengeringan dengan menggunakan aliran udara dari blower di bak pengering selama ± 30 menit. Sedangkan pengemasan biopelet dilakukan dalam wadah yang kedap udara untuk menjaga biopelet dari kontaminasi udara yang dapat meningkatkan kadar air dari biopelet. Pengujian nilai kalor pembakaran menggunakan alat calorimeter combustion bomb di laboratorium Kimia dan Energi Biomassa Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Hasil nilai kalor pembakaran biopelet bungkil jarak pagar diperoleh komposisi penambahan sludge dan perekat tapioka yang terbaik. Tahap karakterisasi biopelet bungkil jarak pagar dilakukan untuk mengetahui kualitas biopelet jarak pagar. Tahap selanjutnya adalah uji perbandingan kualitas biopelet bungkil jarak pagar optimal dengan biopelet bungkil jarak tanpa penambahan sludge dan perekat tapioka. Diagram alir pembuatan biopelet dapat dilihat pada gambar 9. 25

C. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan penelitian yang digunakan adalah rancangan faktorial acak lengkap dua faktor dengan disertai dua ulangan. Faktor-faktor yang dianalisis ada dua yaitu: 1. Faktor persentase penambahan sludge, ada tiga taraf perlakuan sludge yang dicobakan yaitu 2, 4 dan 6 Bungkil jarak pagar Penyeragaman ukuran partikel ayakan 40 mesh Karakterisasi bahan baku Penggilingan dengan hammer mill Tepung Bungkil jarak pagar 4Kg Adonan Pelet Tapioka 1, 3, 5 Sludge 2, 4, 6 Pembuatan biopelet dengan Pelet mill Pengeringan biopelet pada blower ± 30 menit Analisa perbandingan kualitas biopelet dengan biopelet bungkil jarak pagar tanpa penambahan sludge dan perekat tapioka Gambar 9. Diagram alir pembuatan biopelet. 26 2. Faktor persentase penambahan perekat tapioka, ada tiga taraf perlakuan pati yang dicobakan yaitu 1, 3 dan 5. Dengan basis percobaan 4 kg bungkil jarak pagar, maka diperoleh rentang faktor pertama antara 80–240 g sludge sedangkan rentang faktor kedua adalah 40– 200 g perekat tapioka. Model linear Model linear dari rancangan faktorial penelitian ini adalah : Y ijk = µ + α i + β j + αβ ij + ε ijk ; i = 1, 2, 3 j = 1, 2, 3 k = 1, 2 di mana : Y ijk = Nilai pengamatan pada satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij taraf ke-i dari faktor sludge dan tarak ke-j dari faktor tapioka µ = Nilai tengah populasi rata-rata yang sesungguhnya α i = pengaruh aditif taraf ke-i dari faktor sludge β j = pengaruh aditif taraf ke-j dari faktor tapioka αβ ij = pengaruh interaksi taraf ke-i faktor sludge dan taraf ke-j faktor tapioka ε ijk = pengaruh galat dari satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij. Sidik Ragam Analysis of Variance Tabel 5. Sidik ragam dari rancangan percobaan faktorial penelitian Sumber Keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung Perlakuan ab-1 JKP KTP= JKPerlakuandb Perlakuan F hit Perlakuan= KTPKTG Sludge a-1 JKs KTs = JK sdb s F hit S = KTs KTG Pati b-1 JKp KTp =JK pdb p F hit P = KTp KTG Interaksi a-1b-1 JK sp KT sp =JK spdb sp F hit Inter = KTinter KTG Galat abr-1 JKG KTG = JK galatdb galat Total rab-1 JKT 27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakterisasi Bahan Baku dan Produk