Bungkil Biji Jarak Pagar

8

4. Manfaat jarak pagar

Jarak pagar dikenal oleh masyarakat sebagai bahan pengobatan tradisional. Semua bagian tanaman ini berguna. Daunnya dapat dimanfaatkan untuk makanan ulat sutra, sebagai bahan antiseptik setelah proses kelahiran, serta menyembuhkan batuk atau bersifat antiradang, Sedangkan minyak atau getahnya memiliki khasiat menyembuhkan luka dan penyakin-penyakit kulit seperti infeksi jamur dan juga meringankan penyakit akibat rematik. Yang paling tinggi manfaatnya adalah buahnya. Daging buahnya bisa dimanfaatkan untuk pupuk hijau dan produksi biogas, sementara bijinya untuk pakan ternak dari varietas tak beracun. Selain itu bagian-bagian tubuh jarak juga bisa digunakan untuk bahan insektisida. Tanaman ini juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan minyak lampu. Biji, daging buah, dan cangkang bisa digunakan sebagai bahan bakar. Bahkan sewaktu zaman penjajahan Jepang minyaknya sudah diolah untuk bahan bakar pesawat terbang.

B. Bungkil Biji Jarak Pagar

Jarak pagar menghasilkan biji yang terdiri dari 60 berat kernel daging biji dan 40 berat kulit. Inti biji kernel jarak pagar mengandung 40–45 minyak sehingga dapat dipisahkan menjadi minyak jarak pagar dengan cara mekanis ataupun ekstraksi Hambali et al. 2006. Proses pengepresan minyak biji jarak pagar, produk dan penggunaannya dapat dilihat pada gambar 2. Jika produksi biji jarak adalah 5–10 tonhatahun, maka diperoleh kulit buah sekitar 2,1–4,3 ton, kulit biji 2–4 ton dan bungkil biji jarak 3 ton, sehingga total dihasilkan 5,6–11,3 ton limbah untuk menghasilkan 1,5–3 ton minyak jarak. MINYAK MENTAH BIJI MINYAK BAHAN BAKAR HASIL SAMPING Pemanfaatan Regional Pemanfaatan Regional PENGEPRESAN Ampas Pakan Ternak Pupuk Bahan Bakar Padat Gambar 2. Pengepresan minyak, produk, hasil samping dan penggunaannya. Sumber: Krause 1995 diacu dalam El Bassam dan Maegaard 2004 9 Persentase limbah yang sangat besar ini membutuhkan pengolahan yang tepat Hambali dan Mujdalipah 2006. Ada beberapa metode untuk pengepressan biji jarak pagar, yaitu rendering teknik pengepresan mekanis, dan separasi dengan menggunakan pelarut. Menurut Hambali et.al 2006 ada dua cara umum yang digunakan pada pengepresan mekanis biji jarak yaitu pengepresan hidrolik hydraulic pressing dan pengepresan berulir. Hasil dari pengepresan adalah minyak jarak pagar dan bungkil jarak pagar. Gambar 3 memperlihatkan gambar bungkil jarak sisa pengepresan. Menurut Hambali dan Mujdalipah 2006, banyaknya jumlah minyak yang berhasil diekstrak tergantung dari lamanya pengepresan, besarnya tekanan yang digunakan serta kandungan minyak dalam bahan asal. Dengan pengepresan hidrolik, umumnya dihasilkan rendemen minyak sampai dengan 20 dari biji berkulit dan rendemen minyal 30–35 dari biji yang telah dilepas kulitnya. Bungkil biji jarak pagar bebas minyak mengandung beberapa komponen yaitu air, abu, protein kasar, serat kasar dan bahan organik tak bernitrogen. Sekalipun kadar proteinnya tinggi, bungkil juga mengandung toksin diantaranya zat racun kursin curcin dan ester forbol. Bungkil jarak dapat dijadikan pakan ternak dengan terlebih dahulu dilakukan proses penghilangan racun yang terkandung didalamnya. Selain itu, bungkil jarak juga dapat dijadikan bahan baku pembangkitan biogas dan pupuk karena mengandung kalium serta fosfat Soerawidjaja 2005. Gambar 3. Bungkil jarak sisa pengepresan. Sumber: Hambali dan Mujdalipah 2006 10 Tabel 1. Analisis Proksimat bagian-bagian biji jarak Komposisi basis kering Daging biji a Kulit biji a Tepung biji b Bungkil a Bungkil bebas minyak c Protein kasar 22,2 – 27,2 4,3 – 4,5 24,60 ± 1,40 56,4 – 63,8 45,1 Lemak 56,8 – 58,4 0,5 – 1,4 47,25 ± 1,34 1,0 – 1,5 Air 5,54 ± 0,20 12,9 Abu 3,6 – 4,3 2,8 – 6,1 4,50 ±0,14 9,6 – 10,4 10,1 Serat deterjen netral NDF 3,5 – 3,8 83,9 – 89,4 10,12 ± 0,52 8,1 – 9,1 31,9 Serat deterjen asam ADF 2,4 – 3,0 74,6 – 78,3 5,7 – 7,0 Lignin deterjen asam 0,0 – 0,2 45,1 – 47,5 - 0,1 – 0,4 - Energi bruto MJkg 30,5 – 31,1 19,3 – 19,5 - 18,0 – 18,3 - a Makkar et al. 1997 diacu dalam Hambali dan Mujdalipah 2006 b Akintayo 2003 diacu dalam Manurung 2006 c Soerawidjaja 2005

C. Biomassa dan Biomass Pellets Biopelet