b. Mempunyai minat, perhatian, dedikasi, dan memahami masalah anak.
b. Penyidangan Perkara Pidana Anak
Tujuan penanganan perkara pidana pada umumnya adalah mencari, mendapatkan kebenaran material guna mempertahankan kepentingan umum maka
prinsip pemeriksaan perkara pidana dalam persidangan sangat penting eksistensinya oleh karena merupakan salah satu elemen agar persidangan
dinyatakan sah dan tidak diancam adanya pembatalan. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa prinsip pemeriksaan tunduk kepada penerapan hukum acara
oleh HakimMajelis Hakim yang menyidangkan perkara pidana tersebut.
69
Pada hakekatnya terhadap prinsip dasar dan tata cara persidangan perkara anak dalam praktik di Pengadilan Negeri mengacu kepada ketentuan Pasal 55-
Pasal 59 Undang-Undang No.3 Tahun 1997, ketentuan-ketentuan KUHAP, pedoman pelaksanaan KUHAP, dan peraturan-peraturan lainnya maka pada
asasnya prinsip-prinsip dasar dan tata cara persidangan perkara anak dalam praktik di Pengadilan Negeri adalah sebagai berikut
70
a. Penuntut Umum, Penasihat Hukum, Pembimbing Kemasyarakatan, Orangtua,
WaliOrangtua Asuh dan Saksi wajib hadir dalam sidang anak Pasal 55 Undang-Undang No.3 Tahun 1997
:
b. Pembimbing kemasyarakatan menyampaikan laporan hasil penelitian
kemasyarakatan Pasal 56 ayat [1] Undang-Undang No.3 Tahun 1997. Sebelum sidang dibuka, hakim memerintahkan agar pembimbing
kemasyarakatan menyampaikan laporan hasil penelitian kemasyarakatan
69
Lilik Mulyadi,S.H., M.H., Pengadilan Anak di Indonesia Teori, Praktik dan Permasalahannya, Bandung, Penerbit Mandar Maju, 2005, hlm.76
70
Ibid, hlm.77
Universitas Sumatera Utara
mengenai anak yang bersangkutan. Ini artinya pembimbing kemasyarakatan menyampaikan laporan itu secara tertulis. Dan kelak bila diperlukan
pembimbing kemasyarakatan dapat memberikan kesaksian di depan Pengadilan Anak. Maksud diberikannya laporan sebelum sidang dibuka,
adalah agar cukup waktu bagi hakim untuk mempelajari laporan hasil penelitian kemasyarakatan itu. Oleh karena itu laporan tidak diberikan pada
saat sidang berlangsung, melainkan beberapa saat sebelumnya. Hakim wajib meminta penjelasan dari pembimbing kemasyarakatan atas hal-
hal tertentu yang berhubungan dengan perkara anak untuk mendapatkan data yang lebih lengkap. Penjelasan ini diberikan di muka sidang pengadilan anak.
Laporan kemasyarakatan berisi: 1
Data individu anak, keluarga, pendidikan, dan kehidupan sosial anak; dan 2
Kesimpulan atau pendapat dari pembimbing kemasyarakatan tentang anak. c.
Pembukaan sidang anak Selanjutnya hakim membuka sidang dan menyatakan sidang tertutup untuk
umum
71
, kemudian terdakwa dipanggil masuk ke ruangan sidang bersama orangtua, wali, orangtua asuh, penasihat hukum, dan pembimbing
kemasyarakatan
72
71
Pasal 8 Undang-Undang No.3 Tahun 1997
72
Pasal 57 ayat 1 Undang-Undang No.3 Tahun 1997
. Menurut kebiasaan hakim lalu memeriksa identitas terdakwa, dan setelah itu hakim mempersilahkan jaksa penuntut umum
membacakan surat dakwaannya. Sesudahnya kalau ada kepada terdakwa atau penasihat hukumnya diberi kesempatan mengajukan tangkisan atau eksepsi
atas dakwaan jaksa penuntut umum.
Universitas Sumatera Utara
d. Pemeriksaan anak dengan hakim tunggal Pasal 11 Undang-Undang No.3
Tahun 1997 Pemeriksaan anak di tingkat pertama dengan hakim tunggal, dan dalam hal
tertentu di pandang perlu yaitu apabila ancaman pidana atas tindak pidana yang dilakukan anak yang bersangkutan lebih dari 5 lima tahun dan sulit
pembuktiannya maka Ketua Pengadilan Negeri dapat menetapkan pemeriksaan perkara anak dilakukan dengan hakim majelis
73
e. Pemeriksaan perkara harus dengan kehadiran terdakwa anak
. Dengan “hakim tunggal” diharapkan baik langsung ataupun tak langsung dapat lebih
mempercepat proses penanganan perkara sehingga peradilan dapat dilaksanakan secara sederhana, cepat dan biaya ringan.
f. Pemeriksaan dilakukan terlebih dahulu untuk mendengarkan keterangan saksi
Sesuai dengan Pasal 58 Undang-Undang No.3 Tahun 1997 pada waktu pemeriksaan saksi, hakim dapat memerintahkan agar terdakwa anak dibawa ke
luar sidang. Sementara orangtua, wali, orangtua asuh, penasihat hukum dan pembimbing kemasyarakatan tetap hadir di ruang sidang. Maksud dari
tindakan ini, adalah agar terdakwa anak tidak terpengaruh kejiwaannya apabila mendengar keterangan saksi yang mungkin sifatnya memberatkan.
Selesai pemeriksaan saksi-saksi menurut kebiasaan dalam KUHAP acara dilanjutkan dengan mendengar keterangan terdakwa anak itu sendiri.
g. Hakim, Penuntut Umum, Penyidik dan Penasihat Hukum serta petugas lainnya
tidak memakai toga atau pakaian dinas
73
Pasal 11 ayat 2 Undang-Undang No.3 Tahun 1997
Universitas Sumatera Utara
Prinsip dasar ini ditegaskan dalam ketentuan Pasal 6 Undang-Undang No.3 Tahun 1997. Adapun maksud mereka tidak memakai toga atau pakaian dinas
adalah untuk menghilangkan rasa takut pada diri anak tersebut sehingga dapat memberikan keterangan dengan jelas dan tidak berbelit-belit, dan agar tercipta
suasana kekeluargaan pada sidang anak sehingga pendekatan pada waktu memeriksa terdakwa anak dapat dilakukan secara efektif, afektif, dan
simpatik. Pada hakekatnya apabila dijabarkan mereka yang tidak memakai toga atau pakaian dinasPDH berlaku bagi Hakim dan Penuntut Umum,
sedangkan bagi penyidik tidak memakai pakaian dinas dan bagi Penasihat Hukum tidak memakai toga.
h. Mengemukakan hal-hal yang bermanfaat bagi anak
Menurut ketentuan Pasal 59 ayat 1 Undang-Undang No.3 Tahun 1997, sebelum mengucapkan putusannya, hakim member kesempatan kepada
orangtua, wali, atau orangtua asuh untuk mengemukakan segala hal ihwal yang bermanfaat bagi anak, dengan alasan bahwa selama ini kurang
memperhatikan anaknya, sehingga melakukan kenakalan. Orangtuawaliorangtua asuh, memohon kepada hakim untuk tidak
menjatuhkan putusan pidana tetapi menyerahkan kepada mereka, dengan janji bahwa mereka akan lebih berupaya mendidik anaknya. Selesai acara ini jaksa
penuntut umum menyampaikan requisitoir tuntutan hukum atas diri terdakwa anak. Selanjutnya penasihat hukum terdakwa anak menyampaikan
pula pledoi pembelaan atas terdakwa anak tersebut.
Universitas Sumatera Utara
i. Putusan
Dalam mengambil keputusan, Hakim wajib mempertimbangkan Laporan Penelitian Kemasyarakatan
74
, dan putusan harus diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum
75
c. Dasar Pertimbangan Keputusan Hakim