➢
V.
KARAKTERISTIK SUMBERDAYA HLPT DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT PEMANFAAT
SUMBERDAYA HLPT
4.1 Karakteristik Sumberdaya HLPT
➤➥ ➦➥ ➦ ➧➨➩➫➭➫➯
➲ ➳➵➸ ➺
➫ ➻ ➫ ➼
➫ ➽ ➲ ➳➵➸
➼ ➨➾➨ ➚➪ ➶
➹ ➘➴ ➪
➽ ➩➪ ➷
➼ ➨➾➫ ➬➫ ➘
➷➫ ➻ ➫ ➼
➫ ➽ ➯➪
➴ ➫ ➽
➚➘➽ ➹ ➪
➽➬ ➶➨➭➪ ➮➫➷ ➫➽
➷ ➫ ➻ ➫ ➼
➫ ➽ ➯ ➪ ➴➫ ➽
➮➭➱➹ ➪➷ ➼ ➘
✃ ❐
➫ ➘➴ ➪
➫➭➨➫ ➚ ➲➫➷
➵ ➨ ➽ ➬
➪ ➼
➪ ➯➫ ➫ ➽ ➲➪
➴ ➫ ➽
❒➲ ➵ ➲❮
➵➸ ➥
❰ ➬
➯➫ ➴➘➼ ➥
➧➨ ➚ ➫ ➘➽
➘➴ ➪ ✃
➷➫ ➻ ➫ ➼
➫ ➽ ➘➽ ➘
➼ ➨➾ ➨ ➚
➪ ➶ ➽ ❐ ➫
➩➪ ➬
➫ ➶➨➭➪
➮ ➫➷ ➫ ➽
➫➭ ➨➫ ➚ ➮➨ ➽
➫ ➶➾➫ ➽ ➬ ➫ ➽
➶ ➘➽ ❐ ➫➷
➾ ➪ ➶ ➘ ✃
➹ ➘➶➫ ➽ ➫
➵ ➨➭ ➴
➫ ➶ ➘➽ ➫
➼ ➨➾➫ ➬➫ ➘
➮➨ ➽ ➬➨ ➚ ➱ ➚
➫ ➽ ❐ ➫➥
Ï ➫ ➶➪ ➽✃
➮➫➹➫ ➴
➫ ➽➬ ➬ ➫ ➚
➦ Ð
Ñ ➫➭➨ ➴
➦ ÒÓ Ò
➷ ➫ ➻ ➫ ➼
➫ ➽ ➘➽ ➘
➹ ➘➴
➪ ➽➩➪➷ ➼
➨➾ ➫ ➬ ➫ ➘
➷➫ ➻ ➫ ➼
➫ ➽ ➯ ➪ ➴
➫ ➽ ➚➘➽➹➪
➽➬ ➹ ➨ ➽➬➫ ➽
➽ ➫ ➶➫
➲➪ ➴
➫ ➽ ➳➘
➽➹ ➪ ➽ ➬ ➵
➪ ➚
➫➪ ➸
➫➭➫➷ ➫ ➽ ❒
➲ ➳➵ ➸ ❮➥
➵ ➫➹ ➫
➴ ➫➯➪
➽ ➦
Ò ÔÕ
➹ ➘➚
➫➷➪ ➷➫ ➽ ➴
➫ ➴ ➫
➾ ➫ ➴ ➫ ➼
➴ ➨➭➯➫➹ ➫ ➮
➲ ➳➵➸
❐ ➫
➽➬ ➹ ➘➚
➫➷ ➪➷ ➫ ➽ ➱
➚ ➨➯
Ö ➫➹➫ ➽
➵➚ ➫ ➽
➱ ➚
➱ ➬ ➘ ➺
➨➯➪ ➴
➫ ➽ ➫ ➽
×× × Ö
➫ ➽➩➫➭ Ö
➫➭➪ ➥ ➵
➫➹ ➫ ➴
➫ ➯ ➪
➽ ➦
ÒÒ ➤
➾ ➫ ➴ ➫ ➼
➷ ➫ ➻ ➫ ➼
➫ ➽ ➲ ➳➵➸
➹ ➘ ➭ ➨➷➱
➽ ➼ ➴
➭ ➪➷ ➼
➘ ➼
➨ Ø
➫➭➫ ➴
➨ ➶ ➪
➬ ➨ ➚
➫ ➽ ➬ ➱
➚ ➨➯
➧➪ ➾ Ö
×➵ ➲
Ù ➸
➸ ➫➭ ➫➷➫ ➽
➹ ➫ ➽ ➮➫➹➫
➴ ➫ ➽ ➬➬➫ ➚
ÚÚ ❰
➮➭ ➘➚ ➴
➫➯ ➪ ➽ Ú
ÕÕ Ð
➹ ➘➴ ➨ ➴
➫ ➮ ➷ ➫ ➽
➼ ➨➾➫ ➬➫ ➘
➲ ➳➵➸➥ ➤➥ ➦➥
Ú ➳
➨ ➴ ➫➷
➹➫ ➽ ➳
➪ ➫ ➼ Ñ
➨ ➽ ➪ ➭➪ ➴
Ö ➵ ➧
➺ ➱
➴ ➫
➸ ➫➭➫➷ ➫ ➽
❒ Ú
ÕÕ Ó
❮ ➲ ➳➵➸
➾ ➨➭➫➹ ➫ ➮
➫➹ ➫ ➵
➪ ➚
➫➪ ➸
➫➭ ➫➷➫ ➽ ❐
➫ ➽ ➬ ➼
➨ Ø
➫➭➫ ➬
➨➱ ➬
➭ ➫Û ➘➼ ➴
➨➭ ➚ ➨ ➴
➫➷ ➮➫➹➫
Ð Ü
➦ Ò
- 3 20 Lintang Utara dan 117
34 - 117 38
Bujur Timur dan menurut Dishutbun Kota Tarakan 2008 secara geografis terletak pada posisi 3
1900 - 3 2300 Lintang Utara dan 117
3400- 117 3800
Bujur Timur. Selanjutnya, HLPT berada pada kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan KPH Kota Tarakan yang menurut BPKH Wilayah IV Samarinda 2009
terletak pada 03 1955 - 03
25455 Lintang Utara dan 117 3315- 117
3845 Bujur Timur.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 175KptsUm31979, dan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 143Kpts-II2003 luasan HLPT
adalah 2.400 ha. Hutan Lindung Pulau Tarakan dengan luasan tersebut berada di Kota Tarakan yang menurut BPS Kota Tarakan 2007 memiliki luas wilayah
657,33 km
2
, dimana 38,20-nya atau 250,08 km
2
berupa daratan dan sisanya sebanyak 61,80 atau 406,53 km
2
berupa lautan.
4.1.3 Iklim Hutan Lindung Pulau Tarakan berada pada KPH Kota Tarakan yang
termasuk pada wilayah dengan tipe iklim B tropis dengan curah hujan yang relatif tinggi dan menyebar secara merata sepanjang tahun BPKH Wilayah IV
Samarinda 2009. Rataan temperatur, kelembaban dan curah hujan di daerah ini adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 22. Berdasarkan Tabel 22 dapat
dinyatakan bahwa HLPT berada pada wilayah dengan temperatur rata-rata berkisar antara 26,5 - 27,3
C, kelembaban rata-rata berkisar 83,1 - 85,1 dan rata-rata curah hujan berkisar antara 274,5 - 346,2 mm.
Tabel 22 Rataan temperatur, kelembaban dan curah hujan Tahun
Rataan unsur iklim Temperatur
C Kelembaban
Curah hujan mm 2003
26,7 85,1
278,2 2004
27,1 84,7
293,6 2005
27,3 84,1
274,5 2006
26,9 83,1
346,2 2007
26,8 83,3
329,5 2008
26,5 84,2
330,8
Sumber: BPS Kota Tarakan 2009.
4.1.4 Vegetasi Menurut PPLH Unmul 2000 jenis tumbuhan pohon yang terdapat pada
kawasan HLPT antara lain adalah Cengal H
Ý Þßà á
à â ãà ä
Korth, keruing
åæ Þ
ç ß
è Ý
é à
è Þ
ê á
sp, Meranti
ë ì Ý
è ßà
sp, Nyantoh
í à
ä à
îê æ ê ï
ð à
á ñ
Þ ì
y
ää ê ï
, Bintangur C
à ää Ý
p
ì
y
ää
u
ï
t
ß
y
á ï
à â
ææ
Z et. M, Rengas
ò ß ä
à â
Ý è ì
Ýßà
w
à æ
ä æéì æ
King, Merawan
óÝ
p
ßà ô
ßß
ru
ãß â æ
à
Pariys, Mersawa
õ â æ
á Ý
p t
ß è
à ã
è Ý
ss
æ è
ß â æé
à
V. SI, Aghatis
õ ã
ì à
t
æ
s
öÝ è
â ßß â á
æ
s , Pulai
õ ä
st
Ý â æ
à à
âã
ust
æ ä
Ý öà
Miq, Kempas
÷ Ý Ý
ï
p
à á
æ à
ï à
ä à
éé ß âá
æ
s dan Terap
õ
rt
Ý é
à
rp us
ß ä à
st
æé
us Reinw. Disamping
itu, juga ditemui jenis tumbuhan yang dilindungi, seperti Ulin
ø
u
á æ
ð ß
è Ý
xy
ä Ý
â
zw
à ã
ß è æ
, Ramin
ù Ý â
æ
sty
ä
us
ö à
â é
à â
us , Bengeris
÷ Ý
ï
p
à á á
æ à
ß
x
é ß äá
à
dan Jelutung
å
y
ß è
à é
Ý
stu
ä à
t
à
. Menurut Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota
Tarakan 2005 jenis pohon, jumlah pohon, kerapatan seluruh jenis dan kerapatan relatif suatu jenis pada HLPT adalah sebagaimana yang disajikan pada Tabel 23.
Berdasarkan Tabel 23 dapat dinyatakan bahwa jenis pohon yang kerapatan relatifnya tinggi adalah Nyatoh 25,42, Meranti 16,55 dan Resak 16,34.
Jenis lain yang kerapatan relatifnya cukup tinggi adalah Petaling 6,58, Jambu- jambu 6,32, Bintangur 4,50 dan Sarangan Batu 4,33.
Tabel 23 Jenis pohon, jumlah pohon, kerapatan seluruh jenis, kerapatan suatu jenis dan kerapatan relatif suatu jenis pada HLPT
No Nama jenis pohon
Jumlah Pohon
Kerapatan seluruh jenis
batangha Kerapatan
suatu jenis batangha
Kerapatan relatif
suatu jenis
1 Adat
4 235,60
0,40 0,17
2 Aghatis
ú ûüý þ ÿ
sp 21
235,60 2,10
0,89 3
Arang 14
235,60 1,40
0,59 4
Bengkirai
✁ þ
✂ ✄☎ ü
sp 49
235,60 4,90
2,08 5
Benuang
✆✝ ý
✂ ✞☎✟ ☎
s su
✞ ü
tr
ü ✠
ü
Miq 4
235,60 0,40
0,17 6
Bintangur C
ü ✟
✂
p
þ ✡✟ ✟
u
✞
sp 106
235,60 10,60
4,50 7
Cemara 9
235,60 0,90
0,38 8
Dara-dara
☛
yr
ÿ
st
ÿ ✝
ü
sp 33
235,60 3,30
1,40 9
Jambu-jambu
✁
yz
✡ û ÿ
u
✞
sp 149
235,6 14,90
6,32 10
Jelutung
☞✡☎
r
ü
sp 8
235,6 0,80
0,34 11
Keruing
☞ ÿ
p t
☎✄ ✂✝
ü
rp us
sp 17
235,6 1,70
0,72 12
Kempas
✌ ✂✂
✞
p
ü
ss
ÿ ü ✞
ü ✟
ü ✝✝
☎✠
s
ÿ
s Maing 50
235,6 5,00
2,12 13
Laban 2
235,60 0,20
0,09 14
Lembasung 2
235,60 0,20
0,09 15
Meranti
✁ þ
✂
r
☎ ü
sp 390
235,60 39,00
16,55 16
Manggis 10
235,60 1,00
0,42 17
Nyatoh
✍ ü ✟
ü
qu
ÿ
u
✞
sp 599
235,60 59,90
25,42 18
Pasang
✎
u
☎✄ ✝ ✏
s sp 2
235,60 0,20
0,09 19
Plaju 46
235,60 4,60
1,95 20
Pelawan 32
235,60 3,20
1,36 21
Petaling 155
235,60 15,50
6,58 22
Pisang-pisang
☛ ☎
✑
z
☎
t
ÿ ü
p
ü
r
✒ÿ ✓
✟ ✂
r
ü
Becc 64
235,60 6,40
2,72 23
Perupuk
✔✂
p
þ ✂
p
☎ ý ü
✟
u
✞
spp 20
235,60 2,00
0,85 24
Resak
✕ ü
t
ÿ ✝
ü
sp 385
235,60 38,50
16,34 25
Rengas
✖ ✟
ut
ü ü
p t
☎✄ ü
King Ding Hou 27
235,60 2,70
1,15 26
S. Batu 102
235,60 10,20
4,33 27
Sepetir
✁ ÿ
✠✗✂
r
ü
sp 3
235,60 0,30
0,13 28
Senerai 14
235,60 1,40
0,59 29
Semangko 28
235,60 2,80
1,19 30
Simpur
☞ ÿ
✟ ✟ ☎ ✠
ÿ ü
sp 7
235,60 0,70
0,29 31
Terentang C
ü ✞
p
✠ ✂
sp
☎✄✞ ü
sp 3
235,60 0,30
0,13 32
Lainnya 1
235,6 0,10
0,04 Jumlah
2 356 -
- 100,000
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Tarakan 2005.
Menurut BPKH Wilayah IV Samarinda 2009 kondisi vegetasi di kawasan HLPT adalah sebagaimana yang disajikan pada Tabel 24 berikut:
Tabel 24 Kondisi vegetasi pada kawasan HLPT berdasarkan koordinat dan lokasi pengamatan
Lokasi pengamatan Koordinat
Kondisi vegetasi
Kelurahan Kampung I Skip sekitar embung
20’18” LU – 117
37’01” BT Tanaman pertanian, semak dan belukar muda
Kelurahan Juwata Laut hulu sungai
Manggatal 03
23’27” LU – 117
35’29,34” BT Jenis vegetasi dominan adalah kelompok
✘✙ ✚✛ ✜✢✣ ✤✥✢ ✚✥ ✤ ✜ ✥✜
, jenis lainnya adalah
✦ ✥ ✧ ✥ ★✩✙ ✩ ✪
sp,
✫ ✬✭✥✛ ✙ ✮
sp,
✘✙ ✧ ✧ ✜ ✯✙ ✥
sp,
✰
yr
✙
st
✙ ✤✥
sp, C
✥ ✯✥
r
✙
u
✪
sp,
✱✥✯
t
✙
r
✙ ✥
sp,
✲✯
ts
✙ ✥
sp
✳ ✫
rt
✣ ✤
✥
rp us
sp,
✴✣
p
✭✣
p
✜✛ ✥✧
u
✪
sp,
✴ ✙
ts
✜ ✥
sp dan C
✙ ✯ ✯✥
✪ ✣ ✪
u
✪
sp. Kelurahan Juwata Laut
hulu sungai Manggatal
03 23’34,52” LU –
117 35’29,34” BT
Hutan sekunder yang didominasi oleh kelompok
✘✙
p t
✜
r
✣ ✤
✥
rp
✥ ✤
✜✥ ✜ ✳
seperti Meranti
✱ ✭ ✣
r
✜✥
sp, Keruing
✘✙
p t
✜✢✣ ✤
✥
rp us
sp, Resak
✵ ✥
t
✙ ✤ ✥
sp, Merawan
✶ ✣
p
✜✥
s
✥ ✯ ✬✥✧
dan Tengkawang
✱ ✭ ✣
r
✜✥
p
✙ ✯✥ ✯ ✬✥
. Terdapat pula jenis-jenis
✴ ✙
ts
✜✥
sp, C
✥ ✯✥
r
✙
u
✪
sp,
✷
u
✬✜✯ ✙ ✥
sp, dan
✫ ✬✭✥
t
✙
s sp Juwata Kerikil sekitar
pos jaga Juwata Kerikil
03 23’10” LU –
117 35’32” BT
Hutan sekunder dengan jenis vegetasi Meranti
✱ ✭ ✣
r
✜✥
sp, jelutung
✘✸✜
r
✥ ✤✣
stu
✧ ✥
t
✥
, Keruing
✘✙
p t
✜✢✣ ✤✥
rp us
sp, Keranji
✘✙ ✥ ✧ ✧
✙
u
✪
p ru
✤ ✜✢
u
✪
, Tengkawang
✱ ✭ ✣
r
✜✥
p
✙ ✯✥ ✯ ✬ ✥
, Mendarahan
✰
yr
✙
st
✙ ✤ ✥
sp, Gaharu
✫
qu
✧ ✥
r
✙ ✥ ✹✜ ✤ ✤
✥
r
✙ ✥✯ ✥
dan Resak
✵ ✥
t
✙ ✤ ✥
sp Sumber: Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV Samarinda 2009.
Berdasarkan Tabel 24 dapat dinyatakan bahwa HLPT merupakan hutan sekunder yang didominasi oleh
✺✻
p t
✼✽ ✾✿❀
rp
❀ ✿ ✼ ❀ ✼
, seperti Meranti
❁❂ ✾
r
✼ ❀
sp, Keruing
✺✻
p t
✼✽ ✾✿❀
rp us
sp, Resak
❃ ❀
t
✻ ✿❀
sp, Merawan
❄ ✾
p
✼ ❀
❅ ❀
❆❇ ❀
❈
dan Tengkawang
❁❂ ✾
r
✼ ❀
p
✻ ❆
❀ ❆
❇ ❀
. Namun demikian pada lokasi tertentu, seperti pada Kelurahan Kampung I Skip vegetasinya adalah tanaman pertanian, semak
dan belukar muda. Jenis pohon hutan sebagaimana diuraikan di atas merupakan jenis vegetasi
hutan tropis Kalimantan. Dilaporkan Heriyanto dan Subiandono 2003 jenis
tumbuhan yang mendominasi tegakan pada kelompok hutan Sungai Lekawai- Sungai Jengonoi Kabupaten Sintang Kalimanatan Barat adalah
❁❂ ✾
r
✼ ❀
p
❀
rv
✻ ❉
✾ ❈
✻ ❀
meranti merah
❊ ❋✼
❈ ❀
❆ ✾✿❂
y
❈ ❀
t
✾●✼ ❆
t
✾ ❅
❀
medang
❊ ❍❀
❈ ❀
qu
✻
u
● ✾■ ✾
v
❀
tu
●
nyatoh
❊ ❁
.
● ❀✿ ✽ ✾
p t
✼
r
❀
meranti kuning
❊ ❏
u
❅ ✻❑ ✼✽
✾
xy
❈ ✾
❆
zw
❀ ❇
✼✽ ✻
ulin,
❁
. p
✻ ❆
❀ ❆
❇ ❀
tengkawang
❊ ✺✻
p t
✼✽ ✾ ✿❀
rp us
✼ ❈
✾ ❆❇
❀
tus keruing, dan
❁
.
❈ ❀
✼
v
✻
s bangkirai.
4.1.5 LahanTanah Menurut PPLH Universitas Mulawarman 2000 fisiografi HLPT terdiri dari
formasi perbukitan dan gunung-gunung yang tidak terlalu tinggi dengan kisaran ketinggian 25 – 110 meter di atas permukaan laut. Keadaan lapangan tergolong
bergelombang ringan sampai dengan berbukit, didominasi kelerengan agak curam 15 - 25. Menurut Dishutbun Kota Tarakan 2008 kelerengan yang terdapat
pada kawasan hutan Tarakan dapat dikelompokan mulai dari landai 8 - 15 sampai dengan sangat curam 45.
Menurut PPLH Universitas Mulawarman 2000 jenis tanah yang terdapat pada kawasan HLPT adalah alluvial dan kompleks podsolik, dengan jenis tanah
yang dominan adalah podsolik. Menurut BPKH Wialayah IV Samarinda 2009 jenis tanah pada kawasan KPH Kota Tarakan merupakan orde Ultisol dengan
jenis tanah Podsolik Merah Kuning dan Latosol. Sifat kimia tanah pada kawasan HLPT adalah sebagaimana yang disajikan
pada Tabel 25 berikut: Tabel 25 Sifat kimia tanah HLPT
Lokasi Sampel
pH 1:2,5 Kapasitas
Tukar Kation KTK
C – N P-tersedia
K-tersedia C
N 0,1 N KCl
0,1N KCl H
2
O KCl
meq100 gr Ppm
Ppm 1
0-30 4,33
3,23 15,29
2,42 0,10
1,45 34,72
30-60 4,55
3,38 11,27
1,36 0,05
1,12 36,46
2 0-30
4,45 3,29
4,51 1,86
0,04 4,68
29,51 30-60
4,63 3,47
7,37 1,14
0,05 1,72
52,93 3
0-30 3,90
2,34 2,56
4,70 0,09
39,86 61,21
30-60 5,01
3,28 1,50
0,89 0,03
5,89 27,34
4 0-30
4,56 3,16
3,56 2,58
0,05 18,81
33,74 30-60
4,58 3,22
6,43 1,06
0,04 1,05
25,39 5
0-30 4,19
3,34 15,62
3,14 0,09
0,71 39,96
30-60 4,32
3,27 15,07
1,61 0,05
1,05 29,44
6 0-30
5,24 3,74
2,31 1,14
0,05 11,54
36,67 30-60
5,23 3,78
1,82 0,38
0,03 3,34
26,82 Sumber: Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Borneo 2008
▲▼ ◆ ▼ ❖
Dishutbun Kota Tarakan 2008a.
Berdasarkan Tabel 25 di atas dapat dinyatakan hal-hal sebagai berikut: 1
Nilai pH H
2
0 tanah di HLPT berkisar antara 3,90 - 5,24. Kisaran nilai pH tersebut menunjukan bahwa tanah HLPT masuk dalam kategori sangat
masam sampai masam.
2 Nilai pH KCl tanah di HLPT berkisar antara 3,16 - 3,78. Kisaran nilai pH
tersebut menunjukan bahwa tanah HLPT masuk kategori masam. 3
Nilai Kapasitas Tukar Kation KTK tanah di HLPT tergolong rendah, yaitu berkisar antara 1,50 - 15,62 meq100 gr, hal ini menunjukkan bahwa jenis
tanah HLPT memiliki kemampuan memengang dan menukarkan kation yang rendah.
4 Kadar Nitrogen total tanah di HLPT tergolong sangat rendah sampai rendah
0,03 - 0,1, dan bila dibandingkan dengan skala kualitas lingkungan untuk kesuburan tanah nitrogen, menunjukkan sangat rendah.
5 Kandungan C-organik tanah di HLPT tergolong sangat rendah sampai tinggi
0,38 - 4,70, dan bila dibandingkan dengan skala kualitas lingkungan untuk kesuburan tanah C-organik adalah rendah sampai tinggi pada lapisan
atas dan sangat rendah pada lapisan bawah
.
6 Kandungan Phospor P tersedia tergolong sangat rendah sampai sangat
tinggi 0,71 - 39,86 ppm. 7
Kandungan Kalium K tersedia tanah di HLPT tergolong sedang sampai sangat tinggi 25,39 - 61,21 ppm.
Status kesuburan tanah dan tekstur tanah pada kawasan HLPT adalah sebagaimana yang disajikan pada Tabel 26.
Tabel 26 Status kesuburan dan tekstur tanah HLPT
No Kedalaman
cm KTKE
P
2
O
5
K
2
O C-
Organik Status Kesuburan
Tanah Teksur
Tanah 1
0-30 R
SR S
S R
C 30-60
R SR
S R
R C
2 0-30
SR SR
S R
SR LS
30-60 R
SR ST
R R
SL 3
0-30 SR
ST ST
T SR
LS 30-60
SR R
S SR
SR LS
4 0-30
SR T
S S
SR LS
30-60 R
SR S
R R
SL 5
0-30 R
SR S
T R
C 30-60
R SR
S R
R C
6 0-30
SR S
S R
SR SL
30-60 SR
SR S
SR SR
SL Sumber: Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Borneo 2008
P◗ ❘ ◗ ❙
Dishutbun Kota Tarakan 2008a.
Keterangan : SR = Sangat Rendah; S = Sedang; T = Tinggi; R = Rendah; ST = Sangat tinggi; C = C
❘ ◗
y; SL =
❚ ◗
❯ P
y
❱ ❲ ◗ ❙
; LS =
❱ ❲ ◗ ❙
y
❚ ◗
❯ P
❳
Berdasarkan Tabel 26 dapat dinyatakan bahwa status kesuburan tanah HLPT adalah sangat rendah sampai rendah. Tekstur tanah HLPT adalah
❨❩❬
y,
❭ ❬
❪ ❫
y
❩ ❴
❬ ❵
dan
❩ ❴
❬ ❵
y
❭ ❬
❪ ❫
. 4.1.6 Air
Debit air pada sungai-sungai yang ada di sekitar HLPT, seperti pada sungai Slipi, Bengawan, Pamusian dan Amal adalah sebagaimana yang disajikan pada
Tabel 27 berikut: Tabel 27 Debit air pada beberapa sungai di sekitar HLPT
C
❛❜ ❨
❝
p
❴ ❞ ❪
t Debit air m
3
dt
-1
Sungai Slipi Sungai
Bengawan Sungai
Pamusian Sungai Amal
1 0,092
0,042 0,133
0,027 2
0,056 0,038
0,095 0,028
3 0,066
0,062 0,121
0,040 4
0,082 0,051
0,201 0,083
5 0,492
0,093 0,113
0,090 6
0,053 0,053
0,249 0,181
7 0,145
0,139 0,528
0,198 8
- 0,084
0,123 0,251
9 -
0,064 0,225
0,136 10
- 0,069
0,079 -
11 -
0,168 0,123
- 12
- 0,089
0,124 -
13 -
0,068 0,106
- 14
- 0,642
0,137 -
15 -
0,671 -
-
Sumber: Bappeda Kota Tarakan 2009 dan Program Studi Elektro Fakultas Teknik Universitas Borneo 2009.
Berdasarkan Tabel 27 di atas dapat dinyatakan bahwa debit air Sungai Slipi berkisar antara 0,56 - 0,492 m
3
dt
-1
, Sungai Bengawan 0,38 - 0,671 m
3
dt
-1
, Sungai Pamusian 0,79 - 0,528 m
3
dt
-1
, dan Sungai Amal 0,27 - 0,251 m
3
dt
-1
. Hal ini menunjukan bahwa sungai-sungai yang berada di sekitar HLPT berdebit
air kecil. Kecilnya debit air pada sungai-sungai yang berada di sekitar HLPT dapat dimaklumi, karena rata-rata lebar sungai hanya berkisar antara 0,48 - 1,03
m, rata-rata kedalam sungai hanya berkisar antara 0,15 - 0,28 m dan rata-rata kecepatan aliran air hanya berkisar 0,32 - 0,75 m
3
dt
-1
Tabel 28.
Tabel 28 Rata-rata lebar sungai, kedalaman sungai dan kecepatan aliran air pada beberapa sungai di sekitar HLPT
Nama sungai Rata-rata
Lebar sungai m
Kedalaman sungai m
Kecepatan aliran air m dt
-1
Sungai Slipi 0,53
0,28 0,32
Sungai Bengawan 0,48
0,15 0,75
Sungai Pamusian 1,03
0,20 0,38
Sungai Amal 0,50
0,27 0,35
Sumber: Bappeda Kota Tarakan 2009 dan Program Studi Elektro Fakultas Teknik Universitas
Borneo 2009.
4.2 Karakteristik Kelompok Pemanfaat Sumberdaya HLPT