15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Karakteristik Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian terletak di agroekosistem kelapa sawit yang berada pada 2 dua lokasi yang berbeda yaitu Kebun Meranti Paham Ajamu 2 dan Kebun
Panai Jaya Ajamu 3. Kebun Meranti Paham terletak di Kelurahan Meranti Paham, Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara dan
terletak pada koordinat 02
o
11’18”– 02
o
21’24” δU dan 100
o
09’13”-100
o
12’02” BT. Pembukaan lahan menjadi perkebunan kelapa sawit ini dimulai sejak tahun
1970-an. Lokasi ini terdiri atas tahun tanam antara tahun 1980 sampai tahun 1999 dan dilakukan replanting pada tanaman yang mulai tidak produktif. Varietas yang
mendominasi adalah Varietas Marihat. Sedangkan Kebun Panai Jaya terletak di kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara dan terletak
pada koordinat 02
o
22’40”–02
o
26’23” δU dan 100
o
15’26”-100
o
17’30” BT. Pembukaan lahan ini dimulai sejak tahun 2005. Lokasi ini terdiri atas tahun
tanam antara tahun 2006 sampai tahun 2008 dan direncanakan masih ada penanaman baru. Varietas yang digunakan adalah Varietas Socfin. Pada tanaman
kelapa sawit umur 3 tahun TBM dilakukan di Kebun Panai Jaya, sedangkan pada tanaman kelapa sawit usia TM 6, TM 12, dan TM 18 dilakukan di Kebun
Meranti Paham. Kematangan gambut dari kedua kebun tersebut beragam dari saprik
sampai fibrik. Keberagaman kematangan gambut pada Kebun Meranti Paham cenderung secara vertikal, dimana bagian permukaan memiliki kematangan saprik
karena lahan ini telah lebih dari 25 tahun dibuka dan telah mengalami berbagai pengolahan lahan, drainase dan pemupukan yang intensif sehingga mempercepat
proses dekomposisi. Sementara itu kematangan pada Kebun Panai Jaya sangat beragam baik secara vertikal maupun horisontal disebabkan lahan ini baru
mengalami pembukaan sekitar 4 tahun sehingga belum mengalami dekomposisi lanjut Yulianti, 2009.
16
4.2. Pengukuran Fluks GRK 4.2.1. Pengukuran Fluks CO