Pinus Sebagai Penghasil Getah dan Mekanisme Pembentukan Getah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Getah Pinus

Tabel 3 Sel penyusun kayu daun jarum Softwood No Longitudinal Transversal Penguat, penyalur atau keduanya : Penguat, penyalur atau keduanya : 1 a. Trakeid Longitudinal Trakeid jari-jari b. Trakeid Rantai Penyimpan dan sekresi Penyimpan dan sekresi 2 a. Parenkim longitudinal a. Parenkim jari-jari b. Epitel b. Epitel Sumber : Panshin dan Carl de Zeeuw 1977

2.7 Pinus Sebagai Penghasil Getah dan Mekanisme Pembentukan Getah

Getah pinus digolongkan sebagai oleoresin yang merupakan cairan asam- asam resin dalam terpentin yang menetes keluar apabila pohon jenis daun jarum tersayat atau pecah. Getah pinus tersusun atas 66 asam resin, 25 terpentin, 7 bahan netral yang tidak mudah menguap dan 2 air Kramer dan Kozlowski 1960. Menurut Wibowo 2006 getah pinus merupakan campuran asam-asam resin yang larut dalam pelarut netral atau pelarut organik non polar seperti etan dan heksan. Getah pinus terdapat pada saluran resin saluran interseluler. Dalam kayu, saluran getah memilki tekanan yang tinggi 70 atm, sehingga pelukaan pada kayu menyebabkan getah mengalir keluar karena tekanan tersebut. Saluran getah atau saluran damar sering juga disebut sebagai saluran interseluller intercelluler canal karena memang dalam saluran ini terdapat ruang-ruang antar sel epitel yang memanjang. Berdasarkan proses terbentuknya, saluran ini terjadi karena tiga cara, yaitu : 1. Lysigenous, dimana satu atau beberapa sel epitel hancur sehingga menjadi saluran. 2. Schizogenous, beberapa sel epitel saling memisahkan diri atau menjauhkan diri sehingga terbentuk saluran. Sel-sel yang mengelilingi rongga saluran ini membelah diri menjadi sel epitel dan mengeluarkan getah ke saluran yang bersangkutan. 3. Schizolysigenous, merupakan modifikasi dari Lysigenous dan Schizogenous yaitu penghancuran dan pemisahan. Berdasarkan penyebabnya, saluran interseluler ini dapat dibagi atas dua macam, yaitu saluran damar karena luka traumatic dan saluran damar normal merupakan struktur yang normal dalam kayu Pandit dan Kurniawan 2008.

2.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Getah Pinus

Besarnya getah pinus dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar, dalam dan perlakuan. Faktor luar berupa bonita kualitas tempat tumbuh, cuaca, ketinggian, kelembaban, suhu, tempat tumbuh dan kerapatan pohon. Faktor dalam berupa genotip, umur, kondisi, dan diameter pohon. Faktor perlakuan seperti metode penyadapan, jumlah pembaharuan luka, pemakaian bahan stimulansia kadar dan dosis, keterampilan penyadap, kebijaksanaan dan SDM. Yusnita dan Setyawan, 2000. Matangaran 2006 berpendapat bahwa produksi getah pinus dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu luas areal sadap, kualitas tempat tumbuh, ketinggian tempat tumbuh, jumlah koakan tiap pohon, jangka waktu pelukaan, sifat genetis pohon, perlakuan kimia berupa pemberian stimulansia, keterampilan penyadap dan arah sadapan. Selanjutnya Rahmawati 2004 dalam penelitiannya berpendapat mengenai hubungan produktivitas terhadap diameter pohon, yaitu produksi getah yang dihasilkan semakin bertambah pada pertambahan diameternya dan mencapai hasil optimum pada selang diameter 53 59 cm kemudian menurun kembali pada selang berikutnya. Akan tetapi ada pohon dengan diameter kecil yang mengeluarkan getah cukup banyak meskipun dengan jumlah koakan yang sedikit. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor perbedaan energi yang didapat pada setiap pohon untuk berfotosintesis yang bersumber dari sinar matahari untuk menghasilkan sejumlah produk sisa hasil dari fotosintesis tersebut yang berupa getah. Budiatmoko 2007 menjelaskan bahwa kualitas getah pinus dipengaruhi oleh tempat tumbuhnya. Semakin tinggi tempat tumbuh temperatur udara akan semakin turun. Suhu dan kelembapan berpengaruh pada lebar sempitnya pembukaan saluran getah dan kecepatannya membeku atau mengerasnya getah setelah keluar dari saluran getah. Menurut Santosa 2011, peningkatan produksi getah pinus akibat pemberian stimulansia menunjukkan bahwa semakin tinggi tempat, peningkatan produksi akan semakin menurun. Hal ini dimungkinkan karena faktor eksternal berupa suhu udara yang rendah serta berkurangnya penyinaran matahari. Karakteristik dan pemberian stimulania sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal berupa suhu, kadar O 2 dan cuaca. Doan 2007 dalam hasil peneltiannya menyebutkan bahwa pohon pinus yang banyak menghasilkan getah memiliki ukuran tajuk yang lebat dan lebar. Tajuk yang besar memungkinkan pohon dapat menerima cahaya matahari yang lebih banyak.

2.9 Stimulansia dan Zat Pengatur Tumbuh ZPT