Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan

Dissatisfiers hygiene factors adalah faktor – faktor yang terbukti menjadi sumber ketidakpuasan terdiri dari : kebijakan dan administrasi perusahaan, gaya pemimpin, gaji, hubungan interpersonal, kondisi kerja, keamanan dalam bekerja dan status. Perbaikan terhadap kondisi atau situasi ini akan mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan tetapi tidak akan menimbulkan kepuasan karena ia bukan sumber kepuasan kerja.

b. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan

Adapun faktor – faktor yang menimbulkan kepuasan kerja menurut Burt dalam Adi susilo, 2002 : 29 adalah sebagai berikut : 1. Faktor hubungan antara karyawan, antara lain : a. Hubungan antara pemimpin dan karyawan b. Faktor fisik dan kondisi kerja c. Hubungan sosial diantara karyawan d. Sugesti dari teman kerja e. Emosi dan situasi kerja 2. Faktor individu yang berhubungan dengan : h. Sikap seseorang terhadap pekerjaannya i. Umur seseorang sewaktu bekerja j. Gender 3. Faktor – faktor lain ekstern yang berhubungan dengan : a. Keadaan keluarga b. Rekreasi c. Pendidikan training, up grading, dsb Robin 2002 : 76 menyatakan faktor – faktor yang mendorong kepuasan kerja adalah : 1. Kerja yang secara mental menantang 2. Ganjaran yang pantas 3. Kondisi kerja yang mendukung 4. Rekan kerja yang mendukung 5. Adanya kesesuaian antara kepribadian dengan pekerjaan. Menurut Vroom dalam Alo Liliweri, 1997 : 331 adalah sebagai berikut 1 Gaya supervisi atau kepemimpinan 2 Minat intrinsik karyawan atas pekerjaannya. 3 Jumlah tantangan atau perubahan 4 Keterpaduan kelompok kerja 5 Beban kerja dan tekanan. 6 Martabat atau ststus pekerjaan. 7 Jenis tingkat imbalan kerja 8 Partisipasi karyawan dalam menggambil keputusan. c Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja. Kepuasan kerja, mempunyai konstribusi yang sangat besar terhadap produktifitas organisasi. Kepuasan kerja diperoleh dari supervisor yang mampu memberikan motivasi melalui tindakan dan prilaku yang manusiawi,serta memperhatikan hubungan antar manusia yang kohesif diantara para pekerja, memberikan konstribusi pada evektivifitas peningkatan kinerja Alo Liliweri, 1997 : 328 Lower dan Poter dalam Usmara 2006 :45. Kepuasan dengan peningkatan kinerja saling berkaitan, meskipun kenyataan bahwa keduannya disebabkan oleh hal yang berbeda. Bahwa reward menyebabkan kepuasan dan dalam beberapa hal kinerja menghasilkan reward, maka memungkinkan bahwa hubungan yang ditemukan antara kepuasaan dan kinerja terjadi melalui reward. Kepuasan kerja merupakan hal yang penting karena mempengaruhi produktivitas. Hal yang penting dari artikel – artikel mengenai kepuasan kerja adalah keyakinan yang kuat bahwa ” karyawan yang bahagia adalah karyawan yang produktif”. Kepuasan kerja juga berkaitan erat dengan semakin meningkatnya kualitas hidup. Kepuasan kerja merupakan suatu ukuran kualitas hidup dalam suatu organisasi dan sangat perlu dipahami dan ditingkatkan, sekalipun jika hal tersebut tidak berhubungan dengan prestasi.

4. Kinerja