Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah globalisasi bidang jasa dan dampak globalisasi pada kesehatan, kedokteran, dan keperawatan sangat ditentukan oleh lingkup kelompok jasa pelayanan kesehatan yang akan masuk ke Indonesia pada era globalisasi. Masalah ini menuntut kesiapan sumberdaya manusia di Indonesia. Globalisasi sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan pola tindak bahkan juga pada nilai- nilai yang dianut oleh masyarakat. Perubahan pemanfaatan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien merupakan langkah jawaban yang cerdas dalam mengantisipasi pengaruh perubahan global. Kondisi semacam ini mengharuskan kepada semua organisasi baik pemerintah maupun swasta untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi. Dalam setiap organisasi baik itu pemerintah maupun swasta, membutuhkan profesionalisme Sumber Daya Manusia SDM sebagai unsur terpenting dalam pencapaian organisasi. Kualitas SDM itu sendiri meliputi sikap mental dan etos kerja, disamping pengetahuan, ketrampilan, kemampuan manajemen dan penguasaan tehnologi, sehingga akan terwujud tenaga kerja yang trampil, terdidik, termotivasi dan disiplin Soetjipto, 2003. Faktor manusia human resources menduduki peran sentral dan penentu dalam kehidupan maupun kemajuan suatu organisasi, karena terlaksana dan tercapainya suatu tujuan organisasi sangat tergantung pada aktivitas para anggota organisasi. Manajemen sumber daya manusia sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu pegawai karyawan, perlu terus dikembangkan secara maksimal di dalam dunia kerja, untuk mencapai tujuan organisasi dan pengembangan individu pegawai karyawan itu sendiri. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka ada hubungan yang sangat erat antara kinerja perorangan dan kinerja lembaga atau kinerja perusahaan. Menurut penelitian Gani dan Yulia dalam Ilyas 1999, menemukan waktu kerja produktif perawat pada rumah sakit swasta non profit sebesar 64 dan 64,2. Penelitian Zakaria dalam Ilyas 1999, menemukan waktu kerja produktif perawat pada rumah sakit swasta for profit sebesar 89,2 . Rumah sakit Dr. OEN Surakarta sebagai salah satu rumah sakit swasta terbesar di Surakarta dengan kapasitas tempat tidur 225 tempat tidur, Rumah sakit ini adalah rumah sakit non profit oriented, dengan tingkat hunian tertinggi diantara Rumah sakit Swasta yang ada. Pada bulan Maret 2007 tingkat hunian BOR Bed Occupancy Rate mencapai 91,5, bulan April 83, 23 dan pada bulan Mei 85, 12 . sumber BKS: Badan Kerja sama RS swasta, Solo, 2007 hal ini mencerminkan bahwa RS Dr.OEN Surakarta masih menjadi pilihan dari masyarakat Surakarta dalam menggunakan jasa pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan Visi RS Dr.OEN Surakarta yaitu Menjadi institusi pelayanan kesehatan swasta pilihan yang mandiri dan terjangkau oleh segala lapisan masyarakat. Demikian pentingnya peranan sumber daya manusia dalam menentukan keberhasilan organisasi, baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang, maka Rumah sakit Dr Oen Surakarta dalam misinya sangat memperhatikan, usaha pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi baik sebagai pekerja maupun sebagai pribadi. Setiap tahunnya selalu merencanakan pendidikan dan pelatihan untuk perawat baik yang bersifat pendidikan formal maupun pendidikan dan pelatihan non formal. Dengan cara menyelenggarakan pelatihan sendiri in-house training atau yang disebut dengan countinuous nursing education maupun menyertakan perawat mengikuti pelatihan yang di selenggarakan oleh pihak luar ex-house training. Dengan program pengembangan perawat yang tepat dengan frekwensi yang semakin sering, akan diperoleh perawat yang berkualitas dan profesional dalam meningkatkan kinerja mereka. Pada Tahun 2006, RS. Dr.Oen Surakarta telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sendiri in-house training sebanyak 21 kali pelatihan untuk perawat dan 39 kali menyertakan perawat dalam pelatihan – pelatihan yang di selenggarakan oleh pihak luar ex-house training. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan perawat dalam melaksanakan tugas baik dalam bidang – bidang khusus perawat ICU ICCU, PICU NICU Hemodialisa, Kamar Bedah, radiologi, UGD, Perawat edukator dll dan pemberian pelayanan kepada masyarakat. Selain itu melalui pendidikan dan pelatihan diharapkan pula para perawat akan termotivasi untuk bekerja lebih giat, percaya diri dan lebih produktif. Mengingat produktivitas kerja sangat erat hubungannya dengan prestasi kerja, maka apabila produktivitas kerja individu perawat meningkat akan dapat meningkatkan pula produktivitas secara institusional. Dengan produktivitas kerja yang baik dapat memberikan hasil kerja yang maksimal, sehingga prestasi kerja yang dicapai pada gilirannya kinerja perawat juga meningkat. RS. Dr.Oen Surakarta melakukan evaluasi kinerja secara periodik setiap tahun sekali untuk perawat pelaksana, dan dua tahun sekali pada tiap bulan Febuari untuk perawat – perawat di bagian khusus yang mendapatkan tunjangan khusus OK, ICUICCU, Hemodialisa, UGD, VK, IMC. Melihat dari kenyataan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian analisis pengaruh pendidikan dan latihan, motivasi, kepuasan kerja terhadap kinerja perawat Di Rumah Sakit Dr. OEN SURAKARTA

B. Rumusan Masalah