Pengaruh pendidikan-latihan terhadap kinerja perawat yang dinilai sendiri

Pendidikan Pelatihan Total 65.00 60.00 55.00 50.00 45.00 40.00 K in e rj a s e n d ir i T o ta l 65.00 60.00 55.00 50.00 45.00 R Sq Linear = 0.236 Gambar 4.1 Korelasi antara pendidikan-pelatihan dan kinerja yang dinilai sendiri r= 0.49; p=0.000 Sebagian besar tenaga keperawatan RS Dr. Oen Surakarta memiliki kinerja sendiri yang cukup. Kinerja sendiri maksudnya prestasi yang diukur oleh diri sendiri.

7. Berdasarkan Variabel Kinerja Kerja Oleh Atasan

Tabel 4.13. Distribusi frekuensi kinerja tenaga keperawatan RS Dr. Oen Surakarta oleh atasan Variabel Frekuensi Persentase Rendah 31 21.4 Sedang 99 68.3 Kinerja Atasan Tinggi 15 10.3 Total 145 100.0 Kinerja tenaga keperawatan RS Dr. Oen Surakarta oleh atasan juga cukup.

C. Uji Hipotesis dan Estimasi Besarnya Pengaruh

8. Pengaruh pendidikan-latihan terhadap kinerja perawat yang dinilai sendiri

Gambar 4.1 menunjukkan korelasi yang secara statistik signfikan antara pendidikan-pelatihan dan kinerja perawat yang dinilai sendiri r= 0.49; p=0.000 Tabel 4.14 menunjukkan hasil regresi linier tentang pengaruh yang secara statistik signifikan pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja perawat yang dinilai sendiri. Makin sering mendapatkan pendidikan pelatihan, makin meningkat kinerja perawat.Setiap peningkatan 1 skor pendidikan dan pelatihan akan memberikan peningkatan sebesar 0.41 skor kinerja perawat β= 0.41; p= 0,000. Tabel 4.14. Hasil analisis regresi tentang pengaruh pendidikan dan latihan terhadap kinerja perawat yang dinilai sendiri Variabel Koefisien regresi β t Nilai p Pendidikan dan pelatihan 0.41 6.66 0.000 Konstanta 29.94 N observasi 145 R2 0.24 Nilai p 0.000 9. Pengaruh motivasi terhadap kinerja perawat yang dinilai sendiri Gambar 4.2 menunjukkan korelasi yang secara statistik signifikan antara motivasi dan kinerja perawat yang dinilai sendiri r= 0.23; p=0.003. Motivasi Total 38.00 36.00 34.00 32.00 30.00 28.00 26.00 K in e rj a s e n d ir i T o ta l 65.00 60.00 55.00 50.00 45.00 R Sq Linear = 0.053 Gambar 4.2 Korelasi antara motivasi dan kinerja Tabel 4.15 menunjukkan hasil regresi linier tentang pengaruh yang secara statistik signifikan motivasi terhadap kinerja perawat yang dinilai sendiri. Makin tinggi motivasi perawat, makin meningkat kinerja perawat. Setiap peningkatan 1 skor motivasi akan memberikan peningkatan sebesar 0.38 skor kinerja perawat β= 0.38; p= 0,000 Tabel 4.15 Hasil analisis regresi tentang pengaruh motivasi terhadap kinerja perawat yang dinilai sendiri Variabel Koefisien regresi β t Nilai p Motivasi 0.38 2.83 0.005 Konstanta 42.13 10.94 0.000 N observasi 145 R2 0.05 Nilai p 0.005 10. Pengaruh kepuasan terhadap kinerja perawat yang dinilai sendiri Gambar 4.3 menunjukkan korelasi yang secara statistik signifikan antara kepuasan dan kinerja perawat yang dinilai sendiri r= 0.23; p=0.003 Kepuasan Total 60.00 55.00 50.00 45.00 40.00 35.00 K in e rj a s e n d ir i T o ta l 65.00 60.00 55.00 50.00 45.00 R Sq Linear = 0.083 Gambar 4.3 Korelasi antara kepuasan dan kinerja perawat yang dinilai sendiri r=0.29; p=0.000 Tabel 4.16 menunjukkan hasil regresi linier tentang pengaruh yang secara statistik signifikan kepuasan terhadap kinerja perawat yang dinilai sendiri. Makin tinggi kepuasan perawat, makin meningkat kinerja perawat. Setiap peningkatan 1 skor kepuasan akan memberikan peningkatan sebesar 0.30 skor kinerja perawat β= 0.30; p= 0.000. Tabel 4.16 Hasil analisis regresi tentang pengaruh kepuasan terhadap kinerja perawat yang dinilai sendiri Variabel Koefisien regresi β t Nilai p Kepuasan 0.30 3.61 0.000 Konstanta 38.83 9.86 0.000 N observasi 145 R2 0.08 Nilai p 0.000

11. Pengaruh pendidikan pelatihan terhadap motivasi perawat