Panjang Sulur : panjang sulur diukur 10 hari sekali selama 50 hari, dimulai Jumlah ruas : jumlah ruas diukur 12 hari sekali selama 50 hari, dimulai saat Jumlah Bunga Jantan : jumlah bunga jantan setiap minggu. Bobot Buah : bobot buah semangka ditimbang

• Pengukuran Parameter Pertumbuhan Parameter pertumbuhan yang diukur meliputi jumlah daun, panjang sulur, jumlah ruas, dan jumlah bunga jantan. a. Jumlah daun : jumlah daun diukur 10 hari sekali selama 50 hari, setelah pemindahan bibit ke lahan tanam yang dihitung berdasarkan daun yang berada pada sulur tanaman.

b. Panjang Sulur : panjang sulur diukur 10 hari sekali selama 50 hari, dimulai

setalah pemindahan bibit ke lahan tanam. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan penggaris dan meteran. Panjang sulur dihitung dari permukaan media sampai pangkal pertumbuhan daun yang paling muda.

c. Jumlah ruas : jumlah ruas diukur 12 hari sekali selama 50 hari, dimulai saat

sulur tampak muncul dari cabang utama sekitar hari ketujuh setelah proses pemindahan bibit ke lahan.

d. Jumlah Bunga Jantan : jumlah bunga jantan setiap minggu.

• Pengukuran Parameter Produksi

e. Bobot Buah : bobot buah semangka ditimbang untuk dibandingkan bobot buah

untuk tiap perlakuan, sebanyak 233 sampel. • Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Split Plot Rancangan Acak Lengkap RAL terdiri dari 2 faktor yaitu faktor pemberian bahan humat H terdiri dari 4 taraf dosis 0, 7.5 LHa, 15 LHa, 22.5 LHa dan faktor pemberian kapur K terdiri dari 2 taraf dosis 0 kgHa, 100 kgHa. Setiap perlakuan dilakukan 3 kali ulangan sehingga total 24 satuan percobaan pada lahan seluas 1512 m 2 . Dengan demikian terdapat 8 kombinasi perlakuan sebagai berikut : K0H0 = tanpa kapur, tanpa bahan humat K0H1 = tanpa kapur, menggunakan bahan humat 7.5 LHa K0H2 = tanpa kapur, menggunakan bahan humat 15 LHa K0H3 = tanpa kapur, menggunakan bahan humat 22.5 LHa KIH0 = menggunakan kapur, tanpa bahan humat K1H1 = menggunakan kapur, menggunakan bahan humat 7.5 LHa K1H2 = menggunakan kapur, menggunakan bahan humat 15 LHa K1H3 = menggunakan kapur, menggunakan asam humat 22.5 LHa Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran dianalisis dengan menggunakan model rancangan percobaan : Yijk = µ + Ki + Hj + KHij + ∑ij, i = 1, 2, j = 1, 2, 3, 4, k = 1, 2, 3 Dimana : Yijk = nilai dari faktor pengamatan faktor kapur K tarah ke-i, faktor bahan humat H taraf ke-j pada ulangan ke-k µ = nilai rata-rata umum Ki = nilai pengaruh faktor pemberian kapur pada taraf ke-i Hj = nilai pengaruh faktor pemberian bahan humat pada taraf ke-j KHij = pengaruh interaksi faktor pemberian kapur pada taraf ke-i dengan faktor pemberian bahan humat pada taraf ke-j ∑ij = pengaruh acak yang menyebar normal Bentuk hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : H0 : Penambahan bahan humat dan kapur tidak berperngaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman semangka. H1 : Penambahan bahan humat dan kapur berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman semangka. 3.3.2. Analisis laboratorium Dari bahan tanah yang telah diambil maka dilakukan pengukuran penetapan analisis laboratorium. Parameter yang diukur dan metode yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Parameter dan Metode Analisis Kimia Parameter yang diukur Metode P-tersedia Bray 1 Basa-Basa Dapat Ditukar Ca, Mg, K dan Na 1 N NH 4 OAc pH 7.0 Ketersedia Unsur Fe DTPA 3.3.3. Pengolahan Data Data lapang diolah dengan menggunakan program SAS Statistic Analysis System dan Microsoft Office Excel 2007, sedangkan untuk data laboratorium diolah dengan Microsoft Office Excel 2007.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN