Regional shift atau differential shift digunakan untuk mengukur pengaruh persaingandaya saing sektor-sektor ekonomi dalam suatu wilayah. Efek
persaingan digunakan untuk mengetahui bagaimana daya saing suatu sektor di suatu daerah dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat yang lebih
tinggi. Dalam hal ini yang dibandingkan adalah efek persaingan Kecamatan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Bila dilihat secara keseluruhan nilai efek
persaingan Kecamatan Kualuh Hilir dengan perekonomian Kabupaten Labuhanbatu Utara bernilai minus Rp.75,45 juta. Hal ini menandakan
perekonomian Kecamatan Kualuh Hilir tidak memiliki daya saing yang tinggi di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Jika dilihat per sektor, ada 4 empat sektor yang
bernilai negatif dan 2 dua sektor di bawah nol. Beberapa sektor yang nilainya negatif adalah sektor Konstruksi Bangunan, sektor Pengangkutan dan
Komunikasi, sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan serta sektor Jasa- jasa. Ini menunjukkan bahwa hampir seluruh sektor perekonomian di Kecamatan
Kualuh Hilir memiliki daya saing yang lebih rendah daripada sektor yang sama di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
4.2.4.5. Analisis Shift-Share Kecamatan Marbau
Dari perhitungan analisis shift-share Kecamatan Marbau menunjukkan nilai regional economic growth atau pertumbuhan absolut PDRB Kecamatan
Marbau tahun 2010 sebesar Rp.306.075 juta. Besarnya pertumbuhan tersebut diciptakan oleh pengaruh positif dari efek pertumbuhan PDRB Kabupaten
Labuhanbatu Utara sebesar Rp.113.586,82 juta, efek bauran industri proportional shift berdampak negatif sebesar minus Rp.1.444,40 juta, serta pengaruh efek
Universitas Sumatera Utara
persaingan differential shift sebesar Rp.193.932,29 juta. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.24 berikut ini.
Tabel 4.24. Hasil Analisis Shift-Share menurut Sektor di Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2006
– 2010 SEKTOR
Ns P
D Total
Pertanian 41.882,29
6.117,71 92.113,88 140.113,88 Pertambangan
Penggalian 1.856,92
248,94 2.547,50
4.653,36 Industri Pengolahan
32.842,37 6.639,71 43.305,16
69.507,82 Listrik, gas dan Air Bersih
611,01 205,43
469,52 875,09
Konstruksi Bangunan 2.967,47
459,62 4.440,66
7.867,75 Perdagangan, Hotel
restauran 19.399,79
900,21 30.631,09 50.931,09
Pengangkutan Komunikasi
4.369,98 1.182,93 5.634,39
8.821,44 Keuangan, Persewaan
Jasa Perusahaan 1.586,47
256,22 2.110,72
3.953,41 jasa-jasa
8.070,51 1.399,02 12.679,37
19.350,87 JUMLAH
113.586,82 1.444,40 193.932,29 306.075
Sumber: Hasil Analisis Dari Tabel 4.24 di atas terlihat bahwa pada tahun 2010 nilai total PDRB
Kecamatan Marbau adalah sebesar Rp.306.075 juta lebih tinggi dibanding total PDRB Kabupaten Labuhanbatu Utara Rp.113.586,82 juta. Hal Ini menunjukkan
bahwa selama kurun waktu 2006-2010, pertumbuhan regional Kabupaten Labuhanbantu Utara tidak memberikan pengaruh dan dampak positif bagi
pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Marbau. Bila dilihat antara efek pangsa pertumbuhan national share tersebut, antara pertumbuhan ekonomi Kecamatan
Universitas Sumatera Utara
Marbau dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perekonomian Kecamatan Marbau lebih tinggi
dari pertumbuhan perekonomian Kabupaten Labuhanbatu Utara. Dari data pada Tabel 4.24 di atas menunjukkan bahwa nilai efek bauran
industri propotional shift Kecamatan Marbau sebesar minus Rp.1.444,40 juta. Besaran ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di
Kecamatan Marbau lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan sektor yang sama di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Dilihat menurut sektor, efek bauran industri menunjukkan bahwa sektor Industri Pengolahan, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, sektor Pengangkutan dan
Komunikasi dan sektor Jasa-Jasa mempunyai nilai negatif. Hal ini menandakan bahwa laju pertumbuhan sektor tersebut lebih rendah dibandingkan laju
pertumbuhan sektor yang sama di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Sektor yang mengalami pertumbuhan paling rendah adalah sektor Industri Pengolahan sebesar
minus Rp.6.639,71 juta. Sektor lainnya yang bernilai positif adalah sektor pertanian, sektor
pertambangan dan penggalian, sektor konstruksi bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restauran, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sektor-
sektor yang bernilai positif ini mempunyai arti laju pertumbuhan sektor tersebut lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan sektor yang sama di Kabupaten
Labuhanbatu Utara. Sektor yang mengalami laju pertumbuhan paling tinggi adalah sektor pertanian sebesar Rp.6.117,71 juta.
Regional shift atau differential shift digunakan untuk mengukur pengaruh persaingandaya saing sektor-sektor ekonomi dalam suatu wilayah. Efek
Universitas Sumatera Utara
persaingan digunakan untuk mengetahui bagaimana daya saing suatu sektor di suatu daerah dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat yang lebih
tinggi. Dalam hal ini yang dibandingkan adalah efek persaingan Kecamatan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Bila dilihat secara keseluruhan nilai efek
persaingan Kecamatan Marbau dengan perekonomian Kabupaten Labuhanbatu Utara bernilai Rp.193.932,29 juta. Hal ini menandakan perekonomian Kecamatan
Marbau memiliki daya saing yang tinggi di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Jika dilihat per sektor, seluruh sektor yang bernilai positif dan ini menunjukkan bahwa
seluruh sektor perekonomian di Kecamatan Marbau memiliki daya saing yang lebih tinggi daripada sektor yang sama di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
4.2.4.6. Analisis Shift-Share Kecamatan Aek Natas