dengan  bom.    Ancaman  resiko  cacat  dan  kematian  yang  mungkin  terjadi  bisa diabaikan, pengalaman-pengalaman yang tinggi dan rendahnya pengetahuan serta
kemiskinan  yang  dialami  oleh  nelayan,  dapat  menjadi  pengaruh  yang menyebabkan  nelayan  menggunakan  alat  tangkap  tersebut.    Kondisi  ini  apabila
tetap  dilakukan  oleh  nelayan,  bisa  berdampak  buruk  bagi  kelestarian  dan keberlanjutan sumberdaya ikan yang ada di perairan Kabupaten Halmahera Utara.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : 1  Mengidentifikasi  alasan-alasan  nelayan  menggunakan  bom  dalam
penangkapan ikan di lokasi penelitian. 2  Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi nelayan menggunakan bom
dalam penangkapan ikan di lokasi penelitan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1.  Bahan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Utara
dan    jajarannya,  serta  lembaga-lembaga  lainnya,  dalam  penentuan  dan pengelolaan program-program perikanan.
2.  Bahan  masukkan  dan  informasi  bagi  berbagai  kalangan  pemerhati lingkungan, khususnya pada pemerhati perikanan laut.
3.  Menambah referensi khasanah keilmuan terkait dengan kondisi perikanan di perairan Kao Utara.
1.5 Kerangka Pemikiran
Kabupaten  Halmahera  Utara  memiliki  potensi  sumberdaya  ikan  yang cukup besar.  Potensi sumber daya ikan ini, terdiri dari beragam ikan dan hewan
laut  yang  bernilai  ekonomis  tinggi.    Kegiatan  penangkapan  ikan  di  perairan  ini dilakukan  dengan  menggunakan  pancing  ulur,  jaring,  dan  berbagai  alat  tangkap
lainnya,  yang  merupakan  jenis-jenis  alat  tangkap  yang  ramah  lingkungan  dan direkomendasikan  untuk  digunakan  di  areal  perairan.  Disamping    alat  tangkap
ramah  lingkungan  tersebut,  beberapa  nelayan  juga  masih  menggunakan  alat
penangkapan  ikan  tidak  ramah  lingkungan  unfriendly  technology,  seperti:  bom ikan.    Fenomena  yang  menarik  perhatian  banyak  pihak  adalah  penggunaan  bom
ikan  blast  fishing.    Tingkat  kerusakan  penggunaan  teknologi  bom  terhadap lingkungan  perairan  sangat  signifikan  dan  mempunyai  resiko  tinggi  terhadap
nelayan, namun kegiatan ini masih tetap dilakukan bahkan dengan intensitas yang semakin tinggi.  Sayangnya tidak ada data kuantitatif yang akurat tentang isu ini,
hanya  secara  kualitatif  dirasakan  keberadaannya  pada  beberapa  nelayan  yang berada  di  Kabupaten  Halmahera  Utara.    Sudah  tentu  oleh  masyarakat  nelayan
setempat  memiliki  alasan-alasan  yang  kuat  dalam  penggunaan  alat  penangkapan yang  merusak  ini.    Oleh  karena  itu,  dilakukan  analisis  yang  sistematis  terhadap
berbagai faktor yang diduga dapat mempengaruhi penggunaan bom, seperti umur, pendidikan dan pendapatan.
Seseorang  dikatakan  miskin  apabila  belum  mampu  memenuhi  kebutuhan fisik manusia, meliputi papan, pangan dan sandang, mental spiritual pendidikan
dan  sosial.    Tingkat  pemenuhan  kebutuhan  tersebut  ditentukan  oleh  tingkat pendapatan  serta  kemudahan  dalam  memperoleh  materi  kebutuhan  pokoknya
Muhsin,  1994.    Walaupun  resiko  yang  dihadapi  oleh  nelayan  terbilang  besar dalam  menggunakan  bom  dalam  penangkapan  ikan,  seperti  cacat  parmanen  dan
kematian, namun demi memperjuangkan kehidupan  yang lebih baik,  hal tersebut tetap masih dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas, muncul beberapa pertanyaan mendasar terkait dengan  penggunaan  bom  dalam  penangkapan  ikan  di  perairan  Halmahera  Utara,
yaitu : 1.  Mengapa  masyarakat  nelayan  di  Kabupaten  Halmahera  Utara
menggunakan bom dalam penangkapan ikan? 2.  Sejauh  mana  keterlibatan  masyarakat  nelayan  di  Kabupaten  Halmahera
Utara menggunakan bom dalam penangkapan ikan? Untuk  mempermudah  memahami  fenomena  tersebut,  maka  dilakukan
pengkajian sistematis terkait dengan penggunaan bom dalam penangkapan ikan di Kabupaten  Halmahera  Utara.  Hasil  dari  kajian  ini  diharapkan  dapat  menjadi
rekomendasi  bagi  pihak-pihak  terkait,  guna  penanggulangan  penangkapan  ikan yang  menggunakan  bom  agar  potensi  sumberdaya  ikan  tetap  lestari  dan  usaha
penangkapan ikan dapat berkelanjutan. Adapun kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1  Kerangka pemikiran penelitian
1.6 Hipotesis