yang sehat meliputi ventilasi, pencahayaan, lantai dan pembersihan sarang- sarang nyamuk vektor.
2.6 Pengetahuan Sikap dan Perilaku Masyarakat terhadap Penyakit
Manalu Rahmalina 2010 menyatakan pengetahuan masyarakat di Kabupaten Tangerang terhadap penyakit tuberculosis TB paru belum cukup
baik, hal ini tercermin masyarakat belum mengetahui secara benar tanda-tanda TB paru. Adapun perilaku mencari pengobatan sudah cukup baik, umumnya
penderita berobat ke fasilitas kesehatan Puskesmas, hanya saja perilaku pencegahan penularan dan kepatuhan minum obat masih kurang.
Santoso Budiyanto 2008 mengemukakan mengenai pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat terhadap DBD di Kota Palembang, dari 6 kelurahan
dengan jumlah responden keseluruhan 606 orang, sebanyak 51,7 responden mempunyai pengetahuan yang baik, sisanya 48,3 pengetahuannya kurang.
Sebanyak 50,2 responden mempunyai sikap yang masih buruk terhadap penyakit DBD. Adapun perilaku masyarakat terhadap pencegahan dan
pengendalian vektor penyakit DBD tergolong baik 54,3. Jika diuji statistik terhadap pengetahuan dan sikap serta pengetahuan dan perilaku, ternyata
diketahui adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap serta pengetahuan dan perilaku. Pengetahuan yang rendah, akan membentuk
masyarakat kepada sikap dan perilaku yang kurang baik terhadap penyakit DBD. Sauri 2011 melakukan penelitian kepada 239 mahasiswa yang terdiri atas
semester tiga, lima, tujuh dan PPDH Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap Foodborne Disease. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden terhadap foodborne disease dalam
kategori cukup 59,4 sampai baik 15,5 dan sisanya 25,1 memiliki tingkat pengetahuan yang buruk sampai sangat buruk. Adapun hasil analisis sikap
menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa FKH IPB bersikap baik terhadap foodborne disease 84,5 dan sisanya 15,5 memiliki sikap sedang, dan tidak
ada 0,0 responden bersikap buruk. Setelah dianalisis lebih lanjut, bahwa tingkat pengetahuan tidak berkaitan dengan sikap mahasiswa.
3 BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu