2.4 Pengendalian Vektor DBD
Menurut Suroso dan Umar 1999 pemberantasan nyamuk Ae. aegypti sebagai vektor penular DBD dapat dilakukan dengan cara: a fogging, yaitu
pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa; b abatisasi, yaitu penaburan abate dengan dosis 10 gr untuk 100 liter air pada tampungan air yang ditemukan jentik
nyamuk; c penyuluhan dan penggerakan masyarakat dalam PSN Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3 M, yaitu menguras, menutup tampungan air dan
mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk. Fogging pengasapan nyamuk dewasa dilakukan di dalam dan di luar
rumah penduduk. Oleh karena itu perlu persiapan yang matang, sosialisasi, dan kerjasama dengan penduduk. Ketika dilakukan fogging seluruh peralatan yang ada
di dalam rumah harus diamankan, dan orang-orangnya harus keluar rumah. Seluruh penampungan air yang ada di dalam rumah juga harus disikat, dikuras,
dibersihkan, dan ditutup rapat agar tidak menjadi sasaran nyamuk dewasa bertelur dan berkembang biak Hadi 2011.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi terjadinya peningkatan kasus, salah satu diantaranya dan yang paling utama adalah dengan
memberdayakan masyarakat dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN melalui gerakan 3M Menguras-Menutup-Mengubur. Kegiatan ini telah
diintensifkan sejak tahun 1992 dan pada tahun 2000 dikembangkan menjadi 3M Plus yaitu dengan cara menggunakan larvasida, memelihara ikan dan mencegah
gigitan nyamuk. Sampai saat ini upaya tersebut belum menampakkan hasil yang diinginkan karena setiap tahun masih terjadi peningkatan angka kematian.
Selama ini berbagai upaya untuk memberdayakan masyarakat dalam PSN- DBD sudah banyak dilakukan tetapi hasilnya belum optimal dapat merubah
perilaku masyarakat untuk secara terus menerus melakukan PSN-DBD di tatanan dan lingkungan masing-masing. Untuk mengoptimalkan upaya pemberdayaan
masyarakat dalam PSN DBD, pada tahun 2004 WHO memperkenalkan suatu pendekatan baru yaitu Komunikasi. Perubahan PerilakuKPP Communications
for Behavioral Impact COMBI, tetapi beberapa negara di dunia seperti negara Asean Malaysia, Laos, Vietnam, Amerika Latin Nikaragua, Brazil, Cuba telah
menerapkan pendekatan ini dengan hasil yang baik. Di Indonesia sudah
diterapkan daerah uji coba yaitu di Jakarta Timur dan memberikan hasil yang baik DEPKES 2008.
2.5 Pengetahuan dan perilaku masyarakat