Indeks Kekayaan Jenis R

pada 676 mdpl dan 726 mdpl. Kondisi topografi pada areal tersebut, yaitu : bergunung dengan luas areal kurang lebih 98 hektar 56, berbukit kurang lebih 42 hektar 24, bergelombang kurang lebih 23 hektar 13, berombak kurang lebih 9 hektar 5, dan relatif datar kurang lebih 4 hektar 2 Tegakan HPGW didominasi oleh jenis damar Agathis lorantifolia, pinus Pinus merkusii, puspa Schima wallichii, sengon Paraserianthes falcataria, mahoni Swietenia macrophylla, dan jenis lainnya seperti kayu afrika Maesopsis eminii, rasamala Altingia excelsa, Dalbergia latifolia, Gliricidae sp., Shorea sp., dan akasia Acacia mangium. Di HPGW paling sedikit terdapat 44 jenis tumbuhan, termasuk 2 jenis rotan dan 13 jenis bambu. Selain itu terdapat jenis tumbuhan obat sebanyak 68 jenis Badan Eksekutif Hutan Pendidikan Gunung Walat 2009. Di areal HPGW terdapat beraneka ragam jenis satwa liar yang meliputi jenis-jenis mamalia, reptilia, burung, dan ikan. Dari kelompok jenis mamalia terdapat babi hutan Sus scrofa, monyet ekor panjang Macaca fascicularis, kelinci liar Nesolagus sp., meong congkok Felis bengalensis, tupai Callociurus sp., trenggiling Manis javanica, musang Paradoxurus hermaphroditic. Dari kelompok jenis burung Aves terdapat sekitar 20 jenis burung, antara lain Elang jawa, emprit, kutilang dan sebagainya. Jenis-jenis reptilia antara lain biawak, ular dan bunglon. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Komposisi Jenis 4.1.1 Jenis-jenis tumbuhan dominan pada berbagai tingkat pertumbuhan Jumlah jenis tumbuhan secara keseluruhan di hutan alam HPGW yakni sejumlah 62 jenis tumbuhan yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Jenis dominan dan kodominan untuk tingkat pertumbuhan dan tumbuhan bawah pada masing- masing lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Adapun jenis- jenis tumbuhan yang berhasil ditemukan di lokasi hutan alam HPGW dapat dilihat pada Lampiran 2, sedangkan hasil data analisis vegetasi secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel 1 Jenis dominan dan kodominan pada berbagai tingkat pertumbuhan di hutan alam Gunung Walat, Sukabumi No Tingkat Pertumbuhan Nama Jenis K indha KR INP 1. Semai Tarenna fragrans 15 156.25 31.54 45.4 Actinodaphne procera 5 546.88 11.54 23.3 2. Pancang Tarenna fragrans 887.5 19.03 28.8 Actinodaphne procera 562.5 12.06 23.2 3 Tiang Bellucia axinanthera 62.5 18.52 48.67 Actinodaphne procera 37.5 11.11 34.57 4 Pohon Pinus merkusii 43.75 29.95 91.09 Maesopsis eminii 24.22 16.58 44.07 Tabel 2 Jenis dominan dan kodominan tumbuhan bawah di hutan alam Gunung Walat, Sukabumi. No Nama Jenis K indha KR D m 2 ha INP 1. Selaginella wildenowii 324 54.09 - 86.6 2. Clidemia hirta 101 16.86 - 32.5 Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2, jenis yang mendominasi pada tingkat pertumbuhan semai dan pancang adalah ki kuhkuran Tarenna fragrans yang berasal dari famili Rubiaceae dan huru Actinodaphne procera yang berasal dari famili Lauraceae. Pada tingkat pertumbuhan tiang didominasi oleh jamolok Bellucia axinanthera dan huru. Pada tingkat pertumbuhan pohon didominasi oleh pinus Pinus merkusii dan kayu afrika Maesopsis eminii. Sedangkan pada tumbuhan bawah didominasi oleh jenis pakurane Selaginella willdenowii dan harendong bulu Clidemia hirta. 4.1.2 Indeks Dominansi Jenis C Indeks dominansi jenis C di lokasi penelitian ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Indeks dominansi jenis C di kawasan hutan alam HPGW. No. Tingkat Pertumbuhan Indeks dominansi jenis C Kategori 1. Semai 0.14 Menyebar 2. Pancang 0.09 Menyebar 3. Tiang 0.09 Menyebar 4. Pohon 0.15 Menyebar 5. Tumbuhan Bawah 0.33 Menyebar Tidak termasuk dalam tingkat pertumbuhan. Nilai indeks d ominansi Jenis berkisar antara 0 ≤ C ≤ 1. Bila suatu tegakan hanya dikuasai oleh satu jenis saja maka nilai C akan mendekati 1, dengan kata lain telah terjadi pengelompokanpemusatan suatu jenis tumbuhan. Sebaliknya, apabila nilai C mendekati nilai 0, maka tidak terjadi pemusatan jenis dimana terdapat beberapa jenis mendominasi secara bersama-sama. Data Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa pada umumnya jenis tumbuhan pada hutan alam di Gunung Walat memiliki indeks dominansi yang rendah karena nilai C mendekati 0. Hal ini menunjukkan tidak adanya pemusatan jenis tertentu pada komunitas tumbuhan tersebut. Pola pemusatan jenis di hutan alam HPGW umumnya cenderung menyebar karena beragamnya tumbuhan yang tumbuh dan kemampuannya untuk bertahan hidup. 4.1.3 Keanekaragaman Jenis Salah satu ciri dari hutan hujan tropika adalah tingginya keanekaragaman jenis. Menurut Ewusie 1990, flora dan fauna yang ada di hutan tropika ditandai oleh jenis yang tinggi dari semua takson. Gambaran mengenai keanekaragaman jenis yang ada di hutan alam HPGW dapat dilihat dari jumlah jenis yang dijumpai di setiap tingkat pertumbuhan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.