Produk Entitas Rantai Pasok

baik dalam segi kualitas maupun kuntatitas yang dibutuhkan PT BP. Kesepakatan kontraktual antara PT BP dengan retail maupun distributor dilakukan dengan menggunakan surat kontrak dimana PT BP menjual produk ke konsumen melalui retail dengan sistem konsinyasi.

B. Sistem transaksi

Sistem transaksi yang terjadi pada rantai pasok PT BP terbagi menjadi dua macam, yaitu transaksi dengan pemasok dan transaksi dengan pihak retail atau distributor. Sistem transaksi yang diterapkan PT BP dengan pemasok merupakan sistem pembayaran langsung, dimana PT BP melakukan pembayaran secara penuh terhadap bahan baku yang dipesan. Pembayaran yang dilakukan oleh PT BP dilakukan seminggu setelah bahan baku tiba. Sistem transaksi yang diterapkan PT BP dengan retail merupakan sistem penjualan konsinyasi dimana PT BP menitipkan produk sosis untuk dijual di retail-retail. PT BP memegang tanggung jawab penuh terhadap produk sosis yang dijual tersebut. Jumlah produk sosis yang dikirim ke retail sesuai dengan pesanan yang telah dilakukan pihak retail. Tenggat waktu pembayaran yang dilakukan oleh pihak retail ke PT BP berbeda-beda, tergantung kesepakatan yang telah dibuat, mulai dari 2 minggu hingga 4 minggu setelah produk sosis PT BP datang ke retail. Analisis Nilai Tambah Konsep nilai tambah merupakan suatu pengembangan nilai terhadap suatu komoditas akibat terjadinya penambahan input atau pengolahan lebih lanjut. Nilai tambah pada setiap anggota rantai pasok daging ayam di PT BP ini berbeda-beda, mulai dari tingkat perusahaan pemotongan hewan hingga ke retail. Perbedaan nilai tambah terjadi karena input dan perlakuan oleh setiap anggota rantai pasok berbeda- beda Marimin dan Magfiroh 2010. Analisis nilai tambah dilakukan pada bagian pemasok dan bagian pengolahan, yaitu PT BP. Dengan adanya pengetahuan analisis nilai tambah, maka dapat diketahui keadilan keuntungan yang diterima pada setiap anggota rantai pasok sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Analisis Nilai Tambah pada Bagian Pemasok Analisis nilai tambah pada bagian pemasok berkaitan dengan jumlah input ayam per bulan, jumlah output daging ayam per bulan, waktu operasional kerja, harga daging ayam yang dijual, dan upah rata-rata tenaga kerja. Perhitungan nilai tambah pada bagian pemasok selama rata-rata 6 bulan terakhir dapat dilihat pada Tabel 5. Pada pemasok atau perusahaan pemotongan ayam, terjadi nilai tambah dimana ayam yang masih hidup diolah menjadi produk fillet daging ayam melalui proses pengolahan berupa pemotongan. Berdasarkan hasil perhitungan nilai tambah bagian pemasok bahan baku daging ayam, nilai tambah yang diperoleh sebesar Rp 6 684.62 dengan tingkat keuntungan 24.79 setiap bulannya. Menurut Emhar 2014, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan pemotongan ayam ini menguntungkan bagi perusahaan pemotongan ayam dan mampu memberikan nilai tambah pada rantai pasok. Tabel 5 Perhitungan nilai tambah pada bagian pemasok No. Variabel Nilai Output, Input dan Harga. 1. Outputtotal produksi kgbulan 21 000 2. Input bahan baku kgbulan 28 600 3. Input tenaga kerja haribulan 30 4. Faktor Konversi 0.73 5. Koefisien tenaga kerja 6. Harga produk Rpkg 35 000 7. Upah rata-rata tenaga kerja Rphari 300 000 Penerimaan dan Keuntungan 8. Harga bahan baku Rpkg 19 000 9. Harga input lain RpKg 14.69 10. Nilai output Rpkg 25 699.3 11. a. Nilai tambah RpKg 6 684.62 b. Rasio nilai tambah 26.01 12. a. Pendapatan tenaga kerja langsung Rpkg 314.69 b. Pangsa tenaga kerja langsung 4.71 13. a. Keuntungan Rpkg 6 369.93 b. Tingkat keuntungan 24.79 Balas jasa pemilik fakor produksi 14. Marjin Rpkg 6 699.3 a. Pendapatan tenaga kerja langsung 4.7 b. Sumbangan input lain 0.22 c. Keuntungan perusahaan 95.08 Analisis Nilai Tambah pada Bagian Pengolahan Bagian pengolahan merupakan anggota rantai pasok yang bertanggung jawab dalam mengolah daging ayam dari pemasok menjadi produk yang diinginkan, yaitu sosis. Kegiatan pengolahan daging ayam di PT BP terdiri dari pencampuran bahan- bahan, pengemasan adonan sosis dalam casing, pemasakan sosis, pendinginan sosis, dan pengemasan sosis. Produk sosis pada PT BP terbagi menjadi 4 macam, yaitu sosis ayam 1, sosis ayam 2, sosis sapi 1, dan sosis sapi 2. Analisa nilai tambah pada bagian pengolahan berkaitan dengan jumlah input daging ayam per bulan, jumlah output produk sosis per bulan, waktu operasional kerja, harga produk sosis yang dijual, dan upah rata-rata tenaga kerja. Perhitungan nilai tambah keempat produk sosis pada bagian pengolahan selama rata-rata 6 bulan terakhir dapat dilihat pada Lampiran 4. Nilai tambah yang dihasilkan dari keempat sosis tersebut berbeda. Hal ini disebabkan adanya perbedaan komposisi bahan baku yang digunakan, serta perbedaan penambahan input pada pengolahannya. Rasio nilai tambah dan tingkat keuntungan dari masing-masing sosis tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.