Pengolahan dan Analisis Data

4.3 Pengolahan dan Analisis Data

4.3.1 Tahap Pengolahan Data

  Analisis data dengan mengidentifikasi faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan, sedangkan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang dianalisis secara kualitatif. Setelah mengetahui faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, maka dilakukan pembobotan. Pembobotan dilakukan untuk mengetahui prioritas dari identifikasi faktor-faktor internal, sedangkan pengolahan dan analisis kualitatif digunakan dengan alat bantu komputer melalui program Microsoft Excel. Bentuk penilaian pembobotan untuk matriks IFE terdapat pada Tabel 7.

  Tabel 7 Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Perusahaan

  Faktor Strategi Internal

  A B C D ... Total

  ABCD

  ... Total

  Sumber: Rangkuti, 2004 .

  Matriks EFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang berupa peluang dan ancaman perusahaan. Sedangkan untuk menentukan prioritas dari identifikasi faktor-faktor eksternal dapat dilihat pada Tabel 8.

  Tabel 8 Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Perusahaan

  Faktor Strategi Eksternal

  A B C D ... Total

  ABCD

  ... Total

  Sumber: Rangkuti, 2004.

  Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor- faktor strategis internal dan eksternal yang telah dirumuskan bersama pihak perusahaan. Penentuan bobot dilakukan dengan menggunakan metode Paired Comparison. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal perusahaan. Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: 1= Jika indikator vertikal lebih penting daripada indikator horizontal 2= Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3= Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

  Penentuan bobot untuk setiap variabel menggunakan rumus:

  i a = Bobot variabel ke-i

  i X = Nilai variabel ke-i

  i = 1, 2, 3, ....., n n = Jumlah variabel

  Sumber: Rangkuti, 2004

  Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membentuk matrik IFE dan EFE (Rangkuti, 2004) adalah:

  1. Menentukan beberapa faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta faktor-faktor strategi yang menjadi peluang dan ancaman, di tempatkan pada kolom pertama.

  2. Memberikan bobot terhadap faktor-faktor tersebut pada kolom ke dua dengan skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Pembobotan didasarkan atas tingkat kepentingan relatif faktor tersebut bagi kesuksesan perusahaan. Total bobot yang yang diberikan harus sama dengan satu.

  3. Memberikan rating 1 sampai 4 pada kolom tiga untuk menunjukkan efektivitas

  perusahaan dalam merespon faktor-faktor tersebut. Untuk matriks IFE faktor yang bersifat positif yaitu dengan skala 1= kekuatan yang kecil, 2= kekuatan yang sedang, 3= kekuatan yang besar, 4= kekuatan yang sangat besar. Untuk faktor kelemahan merupakan kebalikan dari faktor kekuatan yaitu: 1= kelemahan yang sangat berarti, 2= kelemahan yang cukup berarti, 3= kelemahan yang kurang berarti, 4= kelemahan yang tidak berarti.

  Sedangkan untuk matriks EFE untuk faktor peluang yang bersifat positif yaitu dengan skala 1= peluang kecil, 2= peluang sedang, 3= peluang tinggi, 4= peluang sangat tinggi. Untuk faktor ancaman yang bersifat negatif merupakan kebalikan dari faktor peluang yaitu: 1= ancaman sangat besar, 2= ancaman besar, 3= ancaman sedang, 4= ancaman kecil.

  4. Mengalikan bobot dengan rating untuk mendapatkan skor pembobotan dan memperoleh total skor pembobotan.

  5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom empat, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan lainnya dalam kelompok perusahaan yang sama.

4.3.2 Tahap Analisis Matrik IFE (Internal Faktor Evaluation) dan EFE (External Faktor Evaluation).

  Matriks IFE (Internal Faktor Evaluation) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor internal perusahaan. David (2004) menyatakan bahwa alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional dalam suatu usaha. Matriks ini juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan diantara bidang-bidang.

  Tabel 9 Matrik Evaluasi Faktor Internal

  Faktor-faktor Strategi Internal

  Bobot

  Rating

  Skor Pembobotan

  (Xi)

  (Yi)

  (Xi.Yi)

  ∑(Xi.Yi)

  Sumber: Rangkuti, 2004.

  Matriks EFE ( External Faktor Evaluation) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor ekternal perusahaan. Matriks ini membuat perencanaan strategi dapat meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum teknologi dan persaingan. Faktor-faktor eksternal yang telah diperoleh tersebut kemudian diklasifikasikan menjadi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

  Tabel 10 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

  Faktor-faktor Strategi Eksternal

  Bobot

  Rating

  Skor Pembobotan

  (Xi)

  (Yi)

  (Xi.Yi)

  ∑ (Xi.Yi)

  Sumber: Rangkuti, 2004.

4.3.3 Analisis Matriks IE (Internal-Eksternal)

  Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu X dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu Y. Dari total nilai yang dibobot dari setiap divisi dapat disusun matriks IE pada tingkat korporasi.

  Pada sumbu X matriks IE, total nilai IFE yang dibobot dari 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah; nilai 2,0 Sampai 2,99 dianggap sedang; sedangkan nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap kuat. Demikian pula pada sumbu Y, total nilai EFE yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 dianggap rendah; nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang, sedangkan nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap tinggi.

  Matriks IE dibagi menjadi sembilan sel, yaitu sel I, II, dan IV adalah tumbuh bina. Strategi yang tepat diterapkan adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horisontal). Sel III, V dan VII adalah pertahankan dan pelihara, penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang terbanyak dilakukan untuk tipe-tipe divisi ini. Sel VI, VIII, dan

  IX adalah panen atau divestasi. Total nilai IFE dan EFE dikombinasikan dalam sembilan sel, sehingga dapat diketahui strategi bisnis perusahaan. Organisasi yang sukses dapat mencapai portopolio bisnis yang diposisikan di sekitar sel I dalam matriks IE.

  Skor IFE

  Kuat 3.0

  Rata-rata 2.0 Lemah 1.0

  Gambar 3. Matriks Internal Eksternal (IE) Sumber: Rangkuti, 2004.

4.3.4 Tahap Analisis SWOT

  Matriks SWOT diperoleh dari hasil identifikasi Matriks IFE dan Matriks EFE. Dalam matriks SWOT, diperlihatkan kesesuaian antara kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman seperti terdapat pada gambar 4.

  Strength (S)

  Weakness (W)

  Internal

  Faktor Kekuatan

  Faktor Kelemahan

  Eksternal

  Opportunities (O)

  Strategi SO

  Strategi WO

  Faktor Peluang

  Strategi yang menggunakan

  Strategi yang

  kekuatan untuk memanfaatkan

  meminimumkan kelemahan peluang eksternal perusahaan. untuk memanfaatkan peluang eksternal

  Threaths (T)

  Strategi ST

  perusahaan. Strategi WT

  Faktor Ancaman

  Strategi yang Menggunakan

  Strategi yang

  kekuatan internal untuk

  Meminimumkan

  mengatasi ancaman eksternal

  kelemahan dan

  perusahaan.

  menghindari ancaman

  Gambar 4. Matriks Analisis SWOT. eksternal perusahaan.

  Sumber: Rangkuti, 2004.

  Langkah-langkah dalam menyusun matriks SWOT adalah:

  1. Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan.

  2. Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan.

  3. Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan.

  4. Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan.

  5. Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi WO.

  6. Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi ST.

  7. Mencocokkan kelemahan internal dan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi WT.

4.3.5 Tahap Pengambilan Keputusan

  Tahap akhir dalam perumusan strategi adalah tahap keputusan. QSPM adalah alat yang dapat menyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi. Mengevaluasi alternatif strategi secara objektif dan dengan penilaian intuitif yang baik berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan ekternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Langkah dalam pembuatan tahap keputusan ini dengan membuat daftar peluang dan ancaman dari faktor eksternal serta kekuatan dan kelemahan dari faktor internal.

  Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan eksternal. Bobot ini identik dengan bobot yang ada pada matriks IFE dan matrik EFE.

  2. Menuliskan alternatif strategi yang akan dievaluasi.

  3. Menentukan nilai daya tarik (AS) Attractiveness Score, jika faktor yang bersangkutan ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi yang sedang dipertimbangkan. Kisaran nilai 1 sampai 4, dengan nilai 1= tidak menarik, 2= agak menarik, 3= cukup menarik dan 4= sangat menarik. Jika faktor yang bersangkutan tidak berpengaruh terhadap alternatif strategi yang dipertimbangkan, maka tidak diberikan nilai AS.

  4. Hitung total nilai daya tarik, dengan mengalikan bobot dengan nilai AS.

  5. Menghitung penjumlahan total nilai daya tarik (TAS) Total Attractiveness Score, nilai total tertinggi merupakan strategi yang lebih menarik dan paling baik.

  Tabel 11 Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

  Faktor Kunci Bobot

  Alternatif Strategi

  Strategi I