Lingkungan Perusahaan
3.1.2 Lingkungan Perusahaan
Perusahaan adalah sesuatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Sebelum merumuskan pilihan strategi yang akan diterapkan oleh suatu perusahaan, terlebih dahulu mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Kedua faktor ini dapat mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja perusahaan.
3.1.2.1 Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan lingkungan organisasi yang berada didalam organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi langsung dan khusus pada perusahaan. Tujuan analisis lingkungan internal adalah untuk dapat menilai kekuatan dan kelemahan dalam mencapai tujuan perusahaan. Identifikasi faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan adalah untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.
David (2004) membagi fungsional bisnis untuk analisis internal terdiri dari lima variabel analisis, yaitu: (1) Manajemen, (2) Pemasaran, (3) Keuangan, (4) Produksi atau Operasi (5) Penelitian dan Pengembangan dan (6) Sistem Informasi Manajemen (SIM).
1. Manajemen
Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar, yaitu perencanaan, pengorganisasian, memotivasi, penyusunan staf, dan pengawasan. Robinson (1997), menyajikan manajemen kedalam faktor personalia dan manajemen mutu. Manajemen terdiri dari, manajemen personalia, keterampilan dan moral kerja karyawan, efesiensi dan efektivitas kebijakan dan kepersonaliaan, tingkat keluar masuk dan kemangkiran karyawan atas keterampilan khusus serta pengalaman karyawan. Sedangkan kedalam manajemen mutu yaitu hubungan pemasok dengan pelanggan, dan praktik-praktik intern untuk meningkatkan mutu produk dan jasa.
2. Pemasaran
Menurut David (2004), Riset pemasaran adalah mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis secara sistematis data mengenai masalah yang berkaitan dengan pemasaran barang dan jasa yang dapat mengungkapkan kekuatan dan kelemahan yang penting. Robinson (1997), analisis pemasaran untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan tentang pasar, bagian pasar atau sub-pasar.
Menurut Kotler (2004), bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Mc Carthy mengklasifiksikan alat-alat itu menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat P dalam pemasaran yaitu produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion). Bauran pemasaran merupakan bentuk strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
3. Keuangan
Robinson (1997), membagi faktor internal kunci ini menjadi beberapa bagian, yaitu: (1) Kemampuan mendapatkan modal jangka pendek, (2) Kemampuan mendapatkan modal jangka panjang dengan adanya rasio utang modal, (3) Pertimbangan pajak, (4) Hubungan dengan pemilik, investor dan pemegang saham, (4) Biaya masuk industri dan hambatan masuk, (5) Modal kerja, (6) Pengendalian biaya yang efektif atas kemampuan menekan biaya, (7) Efisiensi dan efektivitas sistem akunting biaya, anggaran dan perencanaan laba.
4. Produksi atau Operasi
Fungsi produksi atau operasi dari suatu usaha terdiri dari semua aktivitas yang mengubah masukan menjadi barang dan jasa, yang berkaitan dengan input, transformasi, dan output yang berbeda antar industri dan pasar. Operasi manufactur mentransformasi atau mengubah masukan seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, mesin, dan fasilitas menjadi barang jadi dan jasa. Lima fungsi manajemen atau operasi dalam keputusan, yaitu proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja dan mutu. Kekuatan dan kelemahan dalam lima fungsi produksi dapat menjadi suatu penentu keberhasilan suatu usaha dalam merumuskan suatu strategi.
5. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan (Research and Depelopment) dapat merupakan keunggulan bersaing. Hal ini dilihat dari misi litbang secara keseluruhan yaitu memiliki dasar yang luas termasuk mendukung bisnis yang sudah ada, membantu meluncurkan bisnis baru, mengembangkan produk baru, meningkatkan mutu produk, meningkatkan efisiensi manufaktur dan memperdalam atau memperluas kemampuan teknologi perusahaan. Dua jenis litbang dalam organisasi, yaitu: (1) Litbang internal, artinya organisasi memiliki Departemen litbang sendiri dan (2) Litbang eksternal, yaitu perusahaan menyewa peneliti atau lembaga independen untuk mengembangkan produk spesifik.
6. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Tujuan dari sistem informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Sebuah sistem informasi yang efektif mengumpulkan, memberi kode, menyimpan, mensintesa, dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga dapat menjawab pertanyaan operasional dan strategi yang penting. Sistem ini mengumpulkan data mengenai pemasaran, keuangan, produksi, dan personalia internal, serta faktor- faktor sosial budaya, demografi, lingkungan, ekonomi, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan.
3.1.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal
A. Lingkungan Makro
Lingkungan makro tersusun dari sekumpulan kekuatan yang timbul dan di luar jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasional perusahaan. Faktor- faktor pada lingkungan makro adalah, ekonomi, politik, sosial, teknologi dan persaingan. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi perusahaan memberikan kesempatan, ancaman dan kendala perusahaan tetapi sebaliknya perusahaan secara indivindu tidak dapat mempengaruhi lingkungan jauh ini.
David (2004), mengemukakan bahwa analisis eksternal adalah pengungkapan peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan, sehingga dengan adanya peluang maka akan didapatkan keuntungan, sebaliknya dengan adanya ancaman maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya. Kekuatan-kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
1. Kekuatan Ekonomi
Keadaan ekonomi sekarang dan masa yang akan datang sangat mempengaruhi strategi dan keuntungan perusahaan, diantaranya tingkat bunga, inflasi, kecenderungan perkembangan GNP dan GDP, ketersediaan kredit, dan tingkat kecenderungan orang untuk membelanjakan uangnya.
2. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan
Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi perusahaan meliputi keyakinan, nilai-nilai, pendapatan dan gaya hidup dari orang-orang yang berada dalam lingkungan eksternal perusahaan. Faktor-faktor sosial ini berkembang dari keadaan budaya, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan suku bangsa. Jika sikap sosial ini berubah, maka permintaan terhadap produk dan jasa juga berubah.
3. Kekuatan Politik, Pemerintah dan Hukum
Faktor-faktor politik seperti stabilitas politik, kebijakan dan peraturan pemerintah telah menjadi pertimbangan yang semakin penting bagi perusahaan dalam merumuskan strategi. Kebijaksanan dan peraturan pemerintah ini biasannya bersifat membatasi, dan sebagai akibatnya cenderung mengurangi keuntungan potensial perusahaan, seperti program perpajakan dan pengaturan upah minimum.
4. Kekuatan Teknologi
Adaptasi teknologi yang kreatif dapat mempunyai dampak terhadap perencanaan perusahaan melalui perkembangan produk baru atau perbaikan produk yang telah ada, serta melalui pengembangan proses produksi dan pemasaran produk perusahaan. Persoalan yang berkaitan tentang teknologi akan mendasari hampir setiap keputusan penting yang dibuat perencana strategi. Strategi teknologi yang efektif dibuat berdasarkan analisis penetrasi dari peluang dan ancaman teknologi, dan penilaian seberapa penting faktor-faktor ini terhadap strategi korporasi secara keseluruhan.
5. Kekuatan Persaingan
Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi mengenai pesaing sangat penting untuk merumuskan strategi. Mengidentifikasi pesaing utama tidak selalu mudah karena banyak perusahaan mempunyai berbagai divisi yang bersaing di industri yang berbeda. Persaingan industri tidak hanya terjadi diantara sesama peserta persaingan, tetapi persaingan berakar pada situasi ekonomi.
B. Lingkungan Mikro
Suatu perusahaan dalam jangka panjang akan mampu bertahan jika perusahaan berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi lima kekuatan yang membentuk suatu struktur persaingan dalam industri yang terdiri dari ancaman pendatang baru, kekuatan daya tawar pembeli, ancaman produk substitusi dan persaingan diantara anggota industri.
Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Kekuatan Tawar
Strategi Persaingan
Kekuatan Tawar
Menawar Pemasok
Perusahaan
Menawar Pembeli
Ancaman Produk Pengganti atau Substitusi
Gambar 1. Lima Kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan Industri. Sumber: Porter E (1995).
1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Menurut Jauch (1998), Pendatang baru ke suatu industri membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar dan seringkali sumberdaya yang cukup besar, enam sumber utama hambatan masuk yaitu skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, hambatan biaya bukan karena skala, akses ke saluran distribusi dan kebijakan pemerintah.
2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar menawarnya atas para anggota industri dengan menaikan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya. Kekuatan masing-masing pemasok bergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada tingkat kepentingan relatif penjualan pembeliannya dalam industri tersebut dibandingkan dengan keseluruhan bisnisnya.
Faktor-faktor yang menentukan kekuatan pemasok adalah diferensiasi input, hadirnya input produk pengganti, konsentrasi pemasok, peran penting volume perusahaan bagi pemasok, biaya relatif terhadap keseluruhan pembelian dalam industri, pengaruh input pada biaya atau diferensiasi produk, dan ancaman integrasi maju yang relatif terhadap ancaman integrasi mundur yang dilakukan oleh semua perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama (Jauch, 1998).
3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Pembeli atau pelanggan dapat juga menekan harga, menuntut kualitas harga, menuntut kualitas lebih tinggi, atau layanan lebih banyak dan mengadu domba sesama anggota industri ini dapat menurunkan laba. Menurut Jauch (1998), Faktor-faktor yang menentukan kekuatan pembeli adalah konsentrasi pembeli versus konsentrasi perusahaan, volume pembeli, switching cost pembeli yang relatif terhadap switching cost perusahaan, informasi pembeli, kemampuan melakukan integrasi mundur, produk-produk pengganti dan pelaksanaan.
4. Ancaman Produk Pengganti atau Substitusi
Dengan menetapkan batas harga tertinggi, produk atau jasa subsitusi membatasi potensi suatu industri. Jika industri tidak mampu meningkatkan kualitas atau mendeferensiasikannya, laba, dan pertumbuhan industri dapat terancam. Faktor-faktor yang menentukan ancaman produk pengganti atau substitusi adalah kinerja harga yang relatif terhadap produk pengganti, biaya peralihan (switching cost) kecenderungan pembeli terhadap produk pengganti.
5. Persaingan Diantara para Anggota Industri
Persaingan dikalangan industri terjadi karena mereka berebut posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk dan perang iklan. Adapun faktor-faktor yang menentukan persaingan adalah pertumbuhan industri, biaya tetap atau biaya penyimpanan penambah nilai, kelebihan kapasitas sementara, perbedaan-perbedaan produk, brand identity, biaya peralihan, konsentrasi dan keseimbangan, kompleksitas informasi, diversitas para pesaing, taruhan perusahaan (corporate stakes) dan hambatan keluar (exit barrier).