20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Investasi
Investasi pada merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang Abdul Halim, 2005.
Pengertian investasi ini menekankan pada penempatan uang atau dana. Hal ini erat kaitannya dengan penanaman investasi di bidang pasar modal. Tandelilin
2003 berpendapat bahwa investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa
mendatang. Dengan kata lain, investasi merupakan komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang sacrifice current consumption dengan tujuan
untuk memperbesar konsumsi dimasa mendatang. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
investor secara moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini pendapatan masa datang. Secara lebih khusus, ada
beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa mendatang, mengurangi tekanan
inflasi, dan karena dorongan untuk menghemat pajak Tandelilin, 2001.
Menurut Abdul Halim 2005, umumnya investasi dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1 Investasi pada aset-aset finansial yang dilakukan di pasar uang dan pasar
modal. Investasi pasar uang misalnya sertifikat deposito, surat berharga pasar
21
uang, dan lainnya. dan investasi pada aset-aset riil. Investasi di pasar modal, misalnya dapat berupa saham, obligasi, opsi, dan lain-lain.
2 Investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif,
pendirian pabrik dan lainnya. Investasi finansial disebut juga dengan pasar keuangan financial market.
Terdapat beberapa cara untuk menggolongkan pasar keuangan, salah satu caranya adalah berdasarkan jatuh temponya. Pasar keuangan untuk instrumen utang jangka
pendek disebut pasar uang money market dan untuk instrumen aktiva keuangan dengan jatuh tempo yang lebih panjang disebut pasar modal capital market.
Aktiva keuangan jangka pendek adalah instrumen yang jatuh temponya kurang dari atau sama dengan satu tahun, sedangkan aktiva jangka panjang memiliki
masa jatuh tempo lebih dari satu tahun. Dalam berinvestasi, terdapat lima proses investasi yang saling
berkesinambungan. Proses investasi menunjukkan bagaimana seorang investor seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas. Menurut Frank J. Fabozzi
1995, tanpa melakukan perbedaan terhadap investor institusional, proses investasi meliputi lima langkah, yaitu:
1. Menetapkan Sasaran Investasi
2. Membuat Kebijakan Investasi
3. Pemilihan Strategi Portofolio
4. Pemilihan Aktiva
5. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja
22
Proses investasi bersifat siklikal dimana kinerja dapat mengakibatkan perubahan-perubahan sasaran kebijakan, strategi, dan komposisi portofolio.
2.2 Pasar Modal