G Protein Reseptor Activated Phospholipase C.

G Protein Reseptor Activated Phospholipase C.

Phospholipase C merupakan kelas dari enzyme yang membelah (cleave) phospholipid saat sebelum gugus phosphate. sama seperti enzyme enzym lainnya dimana phospholipase C juga berperan penting dalam mekanisme fisiologi sel eukaryotic, particular dari sinyal transduksi pathway. Terdapat 13 macam phospholipase C dari mamalia yang diklasifikasikan berdasarkan bentuk strukturnya kedalam 6 model yaitu β, γ, δ, ε, ζ, η.

Aktivasi fosfolipase C. Sisi pembelahan dari fosfolipase. Enzim fosfolipase memotong tepat sesaat sebelum phosphat menempel pada sisi R3.

Reseptor yang mengakitifkan jalur ini utamanya adalah Reseptor G protein yang berpasangan dengan G αq subunit, yang termasuk didalamnya antara lain:

Reseptor 5 HT 2 serotonergic Reseptor α 1 (Alpha 1) adrenergic Reseptor calcitonin Reseptor H 1 histamin Reseptor metabotropic glutamate

Reseptor M 1 ,M 3 ,M 5 musarinic

Reseptor minor activator selain G αq antara lain MAP kinase. Mengaktivasi jalur PDGF dan FGF Βγ kompleks dari heterotrimeric G protein sebagai jalur minor dilepasnya growth hormone oleh growth hormone releasing hormone

Dalam prosesnya, phosphatidylinositol 4,5 bisphosphate (PIP 2 ) membelah menjadi diacyl glycerol (DAG) dan inositol 1,4,5 triphosphate (IP 3 ). DAG tetap berikatan dengan membrane dan IP 3 dilepaskan sebagai struktur yang soluble ke dalam sitosol. IP 3 kemudian berdifusi melalui sitosol untuk berikatan dengan repetor IP 3 , particular chanel calcium dan reticulum endoplasma. Hal ini menyebabkan konsentrasi calcium dalam sitosol meningkat yang menyebabkan perubahan cascade dari intraselular dan aktivitasnya. Selain itu, calcium dan DAG bekerja bersama untuk mengaktivkan protein kinase C dimana akan berfosforilasi menjadi molekul lain, yang menimbulkan adanya

PLC membelah

phospholipid.

aktifitas selular. IP 2+

3 akan mentriger untuk melepaskan Ca dari RE. Sebagian besar ion Ca 2+ disimpan pada mitokondria dan di lumen RE

dan vesikel yang lain. Sel memiliki mekanisme untuk meregulasi

konsentrasi ion Ca 2+ di sitosol dimana biasanya dibawah 0,2M. Ca ATPase memompa ion Ca 2+ melalui plasma membrane ke sel eksterior atau lumen intraselular Ca 2+ . Berikatnnya banyak hormone

pada reseptor membrane di hati liver, fat, dan sel lain menginduksi

adanya elevasi di dalam Ca 2+ sitosolik meskipun ketika ion Ca tidak tersedia dari sekitar ekstraselular. Pada situasi ini Ca 2+ akan dilepas ke

dalam sitosol dari RE melalui aktivasi dari IP 3 yang membuka ion chanel di membrane RE. reseptor pada membrane RE berupa protein besar yang terdiri dari 4 subunit yang identik yang masing masing dalam sitosol dari RE melalui aktivasi dari IP 3 yang membuka ion chanel di membrane RE. reseptor pada membrane RE berupa protein besar yang terdiri dari 4 subunit yang identik yang masing masing

sitosol (Gambar 12). Satu dari bermacam respon selular yang diinduksi keluar dari ion chanel yaitu sitosolik Ca 2+ merupakan

rekrutmen protein kinase C (PKC) menuju membrane plasma dimana telah diaktifkan sebelumnya oleh DAG. Aktifnya PKC menstimuli phosphorilasi bermacam enzim selular dan reseptor. Sepeti halnya

pada Ca 2+ RE, chanel IP

3 gated Ca berikatan, sehingga membuka

cahnel TRP Ca 2+ di dalam plasma membrane sehingga ion Ca masuk dari ekstraselular ke dalam sitosol.

Gambar 23. G Protein Coupled – Activated Phospholipase C

Konsentasi hormon dalam cairan ekstrasel sangat rendah

15 berkisar 10 9 –10 . Sel target harus membedakan antara berbagai hormon dengan konsentrasi yang kecil, juga antar hormon dengan 15 berkisar 10 9 –10 . Sel target harus membedakan antara berbagai hormon dengan konsentrasi yang kecil, juga antar hormon dengan

Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya:

1. Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol

2. Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat

3. Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil (Thyroid,Katekolamin)

4. Golongan Polipeptida/Protein (Insulin,Glukagon,GH,TSH )

Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon:

1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak

2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air

Berdasarkan lokasi reseptor hormon:

1. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler

2. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)

Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel:kelompok Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa cAMP,cGMP,Ca2+, Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler

&! ' (

Protein G adalah protein yang terdiri dari 3 sub unit yaitu α , β , γ , dimana sub unit α memiliki kemampuan untuk mengikat baik GDP maupun GTP. Pada keadaan tidak aktif sub unit α akan

mengikat GDP, sedangkan pada saat aktif akan mengikat GTP. Dalam keadaan aktif akibat terstimulasi oleh aktifasi reseptor, sub unit α akan berjalan menyusuri permukaan dalam membrane sel sampai bertemu dengan protein enzim atau transmembran. Berikatannya sub unit α pada enzim atau saluran transmembran akan mengaktivasi proses pembukaan atau penutupan saluran

transmembran. Inaktivasi sub unit α dilakukan dengan menghidrolisis gugus GTP menjadi GDP. Ketika tidak ada stimulus, reseptor dan G protein inaktif dan terpisah, ketika signal ekstraseluler terikat dgn reseptor, terjadi perubahan konformasi pada reseptor; G protein terikat reseptor, Perubahan pada α subunit menyebabkan GDP digantikan oleh GTP, selanjutnya menyebabkan α subunit terpisah dari βγ subunit

. Target molekul Protein G

1. Kanal ion Asetilkolin menyebabkan disosiasi α dan ßγ

2. Enzim yang terikat pada membran plasma

a. Adenil siklase merubah ATP → cAMP

b. Fosfolipase C akan merubah inositolfosfolipid menjadi IP3 dan

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12

Sistem Informasi Penjualan Buku Secara Online Pada Toko Buku Bungsu Bandung

4 96 1

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

BAB IV HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran inquiry training untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 23