Uji Parsial Uji t Uji Serempak Uji F

3.5.5.5 Autokolerasi

Autokol merupakan gejala adanya kolerasi antara serangkaian observasi yang di urutkan menurut deret waktu time series Gujarati, 1993. Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan “pengganggu” pada periode t dengan kesalahan pada periode t- 1sebelumnya. Jika terdapat kolerasi, maka dinamakan ada masalah autokolerasi. Dapat pula dikatakan bahwa suatu model dikatakan baik apabila telah memenuhi asumsi tidak terdapat gejalan autokolerasi. Pada data silang waktu cross section masalah autokolerasi jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individukelompok yang berbeda. Dalam menditeksi ada tidaknya gejala autokolerasi digunakan uji Durbin- Watson DW. Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first orede correlation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada varibael lag di antara variabel bebas. Hipotesis yang diuji adalah: H0: tidak ada autokolerasi p=0 HA:ada autokolerasi p≠0 Tabel 3.2 Tabel Keputusan Durbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokolerasi positif Tidak ada autokolerasi positif Tidak ada autokolerasi negative Tidak ada autokolerasi negative Tidak ada autokolerasi positif atau negatif Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak 0dd L d L ≤d≤d U 4-d L d4 4-d U ≤d≤4-d L d U d4-D U Ket: d U : Durbin Watson upper, d L :Durbin Watson lower a. Bila nilai DW terlatak antara batas atas atau upper bound d U dan 4-d U , maka koefisein autokolerasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokoleras. b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound d L , maka koefisien autokolerasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokolerasi positif. c. Bila nilai DW lebih besar daripada 4-d L , maka koefisiensi autokolerasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokolerasi negative d. Bila nilai DW terletak antara 4-d U dan 4-D L , maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.5.5.6 Uji Heteroskedastisitas

Suatu fungsi dikatakan baik apabila memenuhi asumsi homoskedastisitas tidak terjadi heterokedastisitas atau memiliki ragam error yang sama. Tujuan