Modal Faktor-Faktor Produksi yang digunakan dalam Usaha Ternak Sapi Perah

itu, pakan hijauan bersal dari hasil budidaya atau berasal dari rumput alam yang dicari di lahan-lahan terbuka. Pakan merupakan fakor penting dalam pemeliharaan sapi perah, biaya yang harus di keluarkan untuk input produksi sebesar 60 persen dari total pengeluaran produksi. b. Alat peternakan sapi perah Peralatan dan mesin alsin peternakan merupakan sarana penunjang kegiatan produksi peternakan. Peralatan mesin peternakan tidak hanya digunakan untuk budidayaproduksi tetapi dimanfaatkan untuk kegiatan pra-produksi, pengolahan, distribusi dan pasca panen. Kondisi umum peternakan sapi perah di Indonesia adalah pemeliharaan sapi perah secara kandang, maka peternak memelurkan peralatan agar menjaga produksi susu. Jenis perlatan ini dibagi menjadi 3, yaitu Ahmad Firman, 2010:32:33:34:35; a Alsin Kandang Alsin yang digunakan di dalam kandang adalah sekop, garpu, cangkul, golok, roda dorong, slang elastic, ember plastic, sikat, lap kain dan sebagainya. b Alsin Pemerahan Alsin ini digunakan untuk proses pemerahan susu yang terdiri dari ember stainless steel, milkcan, mesin perah portable dan permanen. 50 c Alsin Penilian Kualitas Susu Alsin ini digunakan untuk menilai kualitas susu, peralatan ini digunakan untuk memenuhi standart pengolahaan lebih lanjut. Biasanya alsin di miliki oleh Industri Pengolahan Susu IPS dan Koperasi.

2.1.7.3. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan hal terpenting dalam usaha peternakan sapi perah, tenaga kerja yang diperlukan harus terampil dan berpengalaman dalam bidangnya agar penggunaan tenaga kerja menjadi efisien. Pada usaha ternak sapi perah, pencurahaan kerja tersebut tergantung pada sifat perkerjaan seperti memotong rumput, memberi pakan dan minum, membersihkan sapi, membersihkan dan memperbaiki kandang dan memeras serta memasarkan susu. Faktor produksi tenaga kerja bukan saja meliputi jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja juga meliputi keahlian dan keterampilan yang dimiliki, dari segi keahlian dan pendidikan dibagi menjadi tiga golongan berikut, Sadono Sukirno, 2007:6; a. Tenaga kerja kasar Tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan. b. Tenaga Kerja Terampil Tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pelatihan atau pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli mereparasi TV dan radio. c. Tenaga Kerja Terdidik