keuntungan masih digunakan dalam penelitian ini, karena data mengenai variable tersebut tersedia dan dapat menggambarkan kondisi keuntungan usaha peternak sapi
perah di Kota Semarang. Adanya variable yang ditambahkan dalam penelitian ini adalah variable
pelatihan dimana variable ini mengindikasikan keterampilan yang didapat oleh peternak sapi perah tanpa harus menggunakan jangka waktu tertentu untuk berusaha.
Variable ini dihapkan mampu untuk menciptakan keuntungan yang maksimal karena meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan melihat keuntungan yang di dapati
oleh peternak setelah melihat variabel pengalaman. Variable yang peneliti hilangkan dalam penelitian ini adalah jumlah induk
produktif. Variable ini sudah termasuk kedalam modal dimana dalam jangka pendek dapat bersifat tetap. Variabel modal yang digunakan dalam penelitian ini berupa
peralatan kandang yang dimana dimaksudkan sebagai nilai aset dari peternak sapi perah. Dengan variable yang dipilih maka model penelitian dapat dituliskan sebagai
berikut: ln
�
∗
= ln
∗
+
1 ∗
∗
+
4 =1
∗
+
2 =1
………………………………3.3 Keterangan
A : Intersep
Π : Keuntungan peternak yang dinormalkan Rp
X
1
: Biaya Pakan UtamaHijauan yang dinormalkanRpKg X
2
: Biaya Pakan Konsentrat dinormalakn RpKg
X
3
: Biaya Tenaga Kerja yang dinormalkan Rp X
4
: Biaya obat-obatan yang dinormalkan RpST X
5
: nilai dari peralatan kandang dan investasi yang dinormalkan RpST Z
1
: Pelatihan intensitas Z
2
: Pengalaman Peternaktahun α
i
: koefisien input tidak tetap β
i
: koefisien input tetap u
i
:factor ganguan stokastik Xi
: tingkat penggunaan input tidak tetap, dimana i = 1,….,4.
3.5.2 Pengujian Analisis Hubungan Faktor-faktor Keuntungan
Penjelasan mengenai hubungan antara variable-variabel bebas
independent
dengan variable terikat
dependent
dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda. Hasil dari perhitungan ini akan menjabarkan variabel-variabel apa
saja yang mempengaruhi keuntungan usaha peternakan sapi perah di Kota Semarang dan seberapa kuat hubungan diantaranya.
3.5.3 Pengujian Keuntungan Maksimum
Menurut Lau dan Yotopoulus 1972 fungsi keuntungan didefinisikan sebagaimana berikut;
=
′
=
1
, … . . ,
;
1
, … . . , +
=1
……………………………3.4 Dimana;
P = Profit Keuntungan UOP p = harga dari output
c
i
= harga dari input tidak tetap ke-i X
i
=Input tidak tetap Menurut Eko Putrantro 2006:53 syarat keuntungan maksimal dapat dicapai
pada kondisi nilai produktivitas marginal NPM untuk suatu input sama dengan harga input variabel peubah dimana keuntungan maksimal akan dicapai pada suatu
kondisi yang secara matematis dapat dijelaskan sebagai berikut:
�
1 2
, …,
;
1
, …,
�
= ………………………………………………………...3.5
Jika persamaan 3.5 dinormalkan dengan harga output, maka akan diperoleh persamaan:
�
1, 2
, …,
;
1
, …,
�
= =
∗
………………………………………………..3.6 Dimana Ci=CiP yaitu harga input ke-I yang dinormalkan dengan harga output
secara ringkas persamaan 3.6 dapat dijabarkan kembali menjadi:
� �
= =
∗
………………………………………………………………………3.7 Persamaan 3.7 sama dengan NPMx=Px atau
. .
= atau kondisi optimal dapat
ditulis dengan persamaan: =
. . .
= 1 …………………………………………………………..……3.8
Dimana: b = Koefisien elastisitas produksi
Y = Jumlah produksi rata-rata per tahun P
Y
= Harga produksi X = Jumlah faktor produksi
P
X
= Harga faktor produksi Dari hasil perhitungan keuntungan maksimum diatas bila nilai yang
dihasilkan dari
. .
= 1 maka keuntungan dapat dikatakan belum maksimal,
jika nilai dari
. .
= 1 maka keuntungan yang didapat tidak maksimal dan jika
nilai dari
. .
= = 1 maka keuntungan yang didapat maksimal.
3.5.4 Skala Usaha
Pada penelitian ini digunakan perhitungan yang sama pada acuan penelitian sebelumnya Syafrudin dan Parullian, 2005:197, yaitu:
1. Jika
i=1, maka usaha peternakan sapi perah rakyat mempunyai kondisi
Constant Return to Scale.
2. Jika
i1, maka usaha peternakan sapi perah rakyat mempunyai kondisi
Increasing Return to Scale.
3. Jika i1, maka usaha peternakan sapi perah rakyat mempunyai
kondisi
Decreasing Return to Scale.
3.5.5 Uji Model Asumsi Klasik
Analisis regresi adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variable. Hubungan ini dapat diformulasikan dalam bentuk
persamaan variable dependen Y dengan beberapa variable independen