Out Put Out Come Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Manajemen

telah ikut berperan aktif dalam pelaksanaan manajemen lingkungan. Manajemen pegelolaan lingkungan itu sendiri ditujukan agar pelaksanaan kegiatan operasional bandar udara dapat berjalan dengan baik dengan tujuan utama pelayanan yang efektif dan efisien kepada masyarakat. Masyarakat telah sadar untuk membuang sampah pada tempatnya, menggunakan energi yang tersedia sesuai dengan peruntukannya, melakukan upaya pengelolan lingkungan dari pihak pengelola Bandar udara pembuatan Landscape, pembuatan barier, taman, kerjasama dengan instansi lain dalam pengelolaan sampah, pegambilan dan pengujian sample setiap 6 enam bulan sekali yang laporannya dalam bentuk Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pematauan Lingkungan Hidup dan lain sebagainya seperti yang telah disebutkan diatas. Selain itu untuk pengelola atau pekerja yang mempunyai itensitas tinggi terkena dampak dari kebisingan mengunakan penutup telingga ear’s muff ear;s plug. Selain itu pihak Angkasa Pura I juga melaksanakan Bantuan sarana dan prasarana Kepada Penduduk sekitar dalam Program Bina Lingkungan.

B. Out Put

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, output dari penelitian ini adalah hasil kajian manajemen lingkungan di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang. Hasil kajian tersebut meliputi a Meningkatnya kegiatan operasional Bandar Udara Ahmad Yani Semarang menyebabkan peningkatan dampak terhadap kualitas lingkungan atau pencemaran terhadap lingkungan, b Kegiatan Operasional di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, c Kecenderungan terhadap gangguan keselamatan operasi penerbangan, d Adanya peningkatan terhadap penggunaan energi.

C. Out Come

Hasil dari manajemen lingkungan Bandar Udara Ahmad Yani Semarang adalah pengelolaan yang tepat guna terhadap dampak yang ditimbulkan dari kegiatan operasional Bandar Udara Ahmad Yani Semarang terutama pengelolaan lingkungannya. Pengelolaan tersebut disesuaikan dengan hasil kajian yang diperoleh dari lapangan. Pengelolaan tersebut meliputi : a Pengelolaan terhadap penurunan kualitas air adalah dengan pembuatan Refuse Tank yaitu tempat penampungan limbah sementara, untuk pengelolaan kualitas udara dilakukan dengan pembuatan landscape, barries, pembuatan taman dan penanaman tanaman pelindung pada zona penyangga yang berbatasan dengan pemukiman sehingga dapat mereduksi kebisingan dan penguatan sistem drainase di pinggir landasan untuk mengurangi getaran. Selain itu juga penyediaan alat peredam kebisingan ear’s muff dan ear’s plug bagi pekerja yang mempunyai intensitas tinggi terhadap dampak kebisingan dan getaran. b Meningkatnya kegiatan operasional bandar udara mengakibatkan peningkatan penggunaan energi. Oleh karena itu agar tidak terjadi keborosan penggunaan energi dan penggunaan yang tidak tepat guna maka diupayakan penghematan energi dengan pemakaian energi sesuai peruntukannya, penggunaan alat elektronika yang hemat energi dan pemeliharaan fasilitas plumbing agar tidak terjadi kebocoran.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Manajemen

Lingkungan Adapun yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan Manajemen lingkungan di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang adalah : a Kurangnya sosialisasi dari pengelola bandar udara tentang pentingnya operasional bandar udara yang baik sehingga partisipasi masyarakat masih kurang, terutama di wilayah keselamatan operasi bandara. b Terdapatnya kualitas komponen lingkungan yang menurun terutama komponen air, komponen udara, kebisingan dan getaran c Tidak terdapatnya incinerator alat pembakaran sampah sehingga pengelola bandar udara tidak dapat langsung mengelola sampahnya sendiri sebelum dibuang ke lingkungan. Pelaksanaan Manajemen lingkungan di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang terkait yaitu sebagia berikut : 1. Dinas Pemerintahan Daerah yang terkait meliputi Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebersihan Kota, PDAM, PLN, Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah dan instansi lainnya. 2. Peran serta masyarakat dalam mendukung manajemen lingkungan di Bandar udara Ahmad Yani Semarang. 3. Maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Hasil penelitian Manajemen di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Aspek Teknik Operasioanal

Pelaksanaan pemantauan lingkungan hidup yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa : a. Manajemen lingkungan yang telah dikelola dengan baik yaitu : 1 Manajemen Pencemaran udara 2 Manajemen Pencemaran tanah 3 Manajemen Energi 4 Manajemen Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan 5 Manajemen Kesehatan masyarakat b. Manajemen lingkungan yang perlu di evaluasi yaitu : 1 Manajemen Kebisingan dan Getaran Untuk manajmen pengelolaan kebisingan masih perlu adanya pengelolaan yang baik karena tingkat kebisingan yang terjadi di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang akibat aktivitas bandara sudah melewati baku mutu tingkat kebisingan sesuai dengan Kep. MENLH No 48MENLH111996 untuk kawasan pemukiman