Variabel Penelitian dan Indikator

D. Variabel Penelitian dan Indikator

Variabel adalah konsep yang memiliki bermacam – macam nilai (Nazir, 1988: 149). Variabel penelitian merupakan suatu konsep atau hal yang sedang diteliti. Variabel juga sering disebut objek penelitian (Suharsimi, 2010: 161). Berdasarkan judul penelitian “Strategi Pengembangan Produk Kawasan Wisata Gunung Tidar”, maka yang menjadi bahan kegiatan identifikasi aspek internal dan eksternal dalam penelitian ini yang sudah diketahui adalah sebagai berikut:

1. Variabel Produk Utama (Core Product)

Variabel produk menjadi aspek internal yang menjadi kajian dalam penelitian ini. Adapun indikator kualitas produk berupa tempatyang menjadi tujuan pariwisata spiritual berdasarkan teori kriteria parameter yang akan diteliti terangkum dalam tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3 Indikator Wisata Spiritual

No Variabel

Indikator

Kriteria Berdasarkan Teori

1 Tempat Fenomena

­ Lokasi natural

(Places) ­ Dahulu memang sebagai kegiatan Makam

spiritual (keaslian) Syekh

Konsep ­ Desain lokasi atau bangunan Subakir

berkonsep religi atau keyakinan dan Kiai

Relevansi situs ­ Keaslian bangunan/ situs sesuai Sepanjang dengan sejarah

dengan latar belakang sejarah tempat Makam

Fenomena

­ Lokasi natural

Kiai ­ Dahulu memang sebagai kegiatan Semar

spiritual (keaslian) Konsep

­ Desain lokasi atau bangunan berkonsep religi atau keyakinan Relevansi situs ­ Keaslian bangunan/ situs sesuai dengan sejarah

dengan latar belakang sejarah lokasi

2 Daya Wisata ­ Pengunjung dapat atau tidaknya Tarik

Spiritual melakukan hiking dengan sikap (Attraction) Berbasis Alam

meditasi ­ Pengunjung dapat atau tidaknya melakukan perjalanan dengan sikap zikir

Wisata ­ Pengunjung dapat atau tidaknya Spiritual

melakukan konsultasi dengan Kiai Berbasis

­ Pengunjung dapat atau tidak Konseling

melakukan konsultasi dengan ahli spiritual

Wisata ­ Pengunjung dapat menikmati irama Spiritual

suara atau pujian religi Berbasis

­ Pengunjung dapat menikmati irama Musik

suara tembang musik tradisional

Kelanjutan Tabel 3.3 Halaman 41. Indikator Wisata Spiritual

melakukan pelajaran/ pengalaman

Berbasis

lewat

kesempatan melakukan

Kreatvitas

aktivitas budaya seperti wayang kulit, melukis/ membathik (lebih cenderung ke buatan)

Wisata

­ Pengunjung

dapat/ tidaknya

Spiritual

menikmati

spiritualitas dengan

Berbasis

kegiatan yang membutuhkan peran

Aktivitas Fisik

serta fisk guna mencapai tingkat spiritualitas

tertentu. Contoh Jathilan, tari – tarian

Wisata

­ Pengunjung dapat atau tidaknya

Spiritual

melakukan aktivitas spiritual yang

Berbasis

sangat erat kaitannya dengan olah

Spiritual.

kebatinan untuk menangkan diri atau mendekatkan diri kepada Tuhan atau misi tujuan tertentu.

3 Motivasi Motivasi ritual ­ Apakah dimotivasi oleh agama (Motives) agama/ ziarah

tertentu atau keyakinan tertentu sehingga

mempengaruhi kuat/

lemah?

Motivasi

­ Apakah dimotivasi oleh budaya atau

budaya / event

event sehingga keyakinan untuk datang berziarah kuat/ lemah?

Menemukan

­ Apakah merupakan motivasi dari

pencarian jati diri pengunjung? Sumber : Data Sekunder di olah, 2015

identitas diri

2. Variabel Produk Tambahan (Augmented Product)

Variabel produk tambahan merupakan komponen yang juga diduga menjadi pengaruh terhadap proses pengembangan pariwisatasebagai satu kesatuanpengembangan produk kawasan spiritual Gunung Tidar secara utuh. Beradasarkan pengertian pariwisata sendiri menyatakan bahwa “Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, Variabel produk tambahan merupakan komponen yang juga diduga menjadi pengaruh terhadap proses pengembangan pariwisatasebagai satu kesatuanpengembangan produk kawasan spiritual Gunung Tidar secara utuh. Beradasarkan pengertian pariwisata sendiri menyatakan bahwa “Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,

Hal ini juga diperkuat pendapat, menurut Damanik dan Teguh (2013:40), “hal yang mendasar dalam manajemen pengembangan produk adalah upaya memberikan pelayanan prima kepada wisatawan (visitor servicing) yang disediakan di pusat informasi pariwisata”.

Berdasarkan acuan tersebut maka dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis adalah variabel visitor servicing dan variabel kondisi organisasi manajemen destinasi di kawasan pariwisata spiritual Gunung Tidar masih lemah dan diduga berpengaruh terhadap kondisi internal. Adapun indikator yang akan teliti pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Indikator Produk Tambahan dan Kelembagaan

No Komponen

Indikator

Hipotesis

1 Produk - Belum tersedia sistem informasi Kelemahan Tambahan

pariwisata yang memadai - Daya tarik wisata kuliner Kelemahan sebagai produk tambahan masih dinilai kurang

2 Organisasi - Kapasitas wewenang peran UPT Kelemahan Manajemen

dalam Destinasi

sebagai

organisasi

lingkup pengelolaan pariwisata (kelembagaan

dalam scope destinasi kawasan pariwisata)

pariwisata Gunung Tidar masih terbatas.

- Belum

struktur Kelemahan organisasi manajemen destinasi Kawasan Wisata Gunung Tidar

terbentuk

Sumber: Data Primer, 2015

3. Variabel Pariwisata Berkelanjutan

Variabel ini yang digunakan sebagai bagian dari penilaian performansi eksternal untuk mengetahui tingkat peluang dan ancaman pengembangan produk yang ada dalam masyarakat seperti mengkaji dari aspek ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan masyarakat.

Tabel 3.5

Indikator Pariwisata Berkelanjutan

Variabel No Pariwisata

Bukti – bukti yang diteliti Berkelanjutan

dan ­ Sejauh mana kebijakan

pemerataan

anggaran untuk

pengembangan ­ Penciptaan kesempatan pemberdayaan masyarakat kerja terutama bagi dalam bidang usaha jasa masyarakat lokal

pendapatan

­ Kualitas konsumsi

­ Peningkatan

wisatawan spiritual kesempatan berusaha/ dibandingkan

dengan

diversifikasi pekerjaan

wisatawan konvensional ­ Masyarakat

dapat mengelola fasilitas produk tambahan bagi wisatawan

atau tidaknya

konsistensi pada daya

penetapan batas jumlah

dukung lingkungan

wisatawan di Kawasan

pengurangan ­ ada

atau tidaknya

penggunaan

bahan

penyuluhan pembuangan

baku hemat energi

sampah

­ Prioritas

­ Adanya penyuluhan

pengembangan produk

prioritas pentingnya

penggunaan produk

ramah lingkungan ­ Peningkatan kesadaran ­ peran masyarakat dan

berbasis lingkungan

lingkungan

dengan

wisatawan dalam aksi

kebutuhan konservasi

sebanyak ­ Jumlah stakeholder

mungkin stakeholder

dalam pelibatan

dalam

perencanaan,

pengelolaan wisata

implementasi

dan

spiritual spiritual

­ Ada atau tidaknya

kemampuan

upaya dalam pendidikan

masyarakat

lokal

pengelolaan jasa

dalam pengelolaan jasa

pariwisata

­ Kekuatan organisasi ­ Pemberdayaan

– jasa wisata

komnitas dalam kontrol

lembaga lokal dalam

sosial terutama yang

pengambilan

berkaitan dengan isu

keputusan

perbedaan budaya

pengembangan

(agama)

pariwisata ­ Menguatnya

posisi ­ Pembagian peran yang

masyarakat

lokal

adil antara laki laki

terhadap masyarakat

perempuan, generasi

muda dan tua ­ Terjaminnya hak – hak

pariwisata ­ Berjalannya

aturan

main yang adil dalam pengusahaanjasa wisata

4. Budaya ­ Intensifikasi ­ Kecenderungan

komunikasi

lintas

domonasi ragam budaya

dalam karakter tidar ­ Penonjolan ciri atau ­ Persepsi

budaya

wisatawan

produk budaya lokal

mengenai penyediaan

dalam

penyediaan

fasilitas dan sarana

atraksi,

aksesbilitas,

kawasan wisata spiritual

­ peran pemerintah pusat ­ Perlindungan warisan

dan amenitas

dalam mendukung

budaya, kebiasaan –

pengusahaan UPT