Pengujian Persyaratan Analisis

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Pengujian Persyaratan Eksperimen

Uji persyaratan eksperimen menggunakan uji keseimbangan. Data untuk uji keseimbangan ini diambil dari nilai rapor matematika siswa pada semester I kelas VII tahun pelajaran 2009/2010 kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah kedua sampel memiliki kondisi awal yang sama. Sebelum diuji keseimbangan, masing-masing sampel terlebih dahulu diuji apakah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan metode Liliefors dengan taraf signifikan 0,05. Hasil uji normalitas keadaan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam Tabel 4.7.

Table 4.7 Hasil uji normalitas keadaan awal

Uji Normalitas L obs L tab Keputusan

Kesimpulan Keadaan awal

Kelas Eksperimen 0.0629

H 0 tidak ditolak Normal Kelas Kontrol

H 0 tidak ditolak Normal Dari tabel tampak bahwa L obs untuk masing-masing sampel tidak

melebihi L tab. Dengan demikian, keputusan yang diambil adalah H 0 tidak ditolak, artinya masing-masing sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 26 untuk normalitas kelas eksperimen, dan Lampiran 27 untuk kelas kontrol.

Dari hasil uji keseimbangan keadaan awal dengan menggunakan uji-t diperoleh t obs = 0.3157 bukan merupakan anggota DK = {t | t < - 1,96 atau t > 1,96}. Dengan demikian, keputusan yang diambil adalah H 0 tidak ditolak. Hal ini berarti kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang memiliki keadaan awal sama sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut mempunyai keadaan awal seimbang. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28.

2. Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dengan taraf signifikan 0,05. Dalam penelitian ini uji normalitas yang dilakukan antara lain: uji normalitas prestasi belajar matematika kelas eksperimen, uji normalitas prestasi belajar matematika kelas kontrol, uji normalitas prestasi belajar matematika siswa dengan aktivitas belajar matematika tinggi, uji normalitas prestasi belajar matematika siswa dengan aktivitas belajar matematika sedang dan uji normalitas prestasi belajar matematika siswa dengan aktivitas belajar matematika rendah. Hasil uji normalitas tes prestasi belajar siswa disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.8 Hasil Analisis Uji Normalitas

L obs L tab Keputusan Uji Kesimpulan Kelas Eksperimen

Sumber

35 0.0907 0.1498 H 0 tidak ditolak Normal

Kelas Kontrol

35 0.1442 0.1498 H 0 tidak ditolak Normal

Aktivitas Tinggi

0.19 H 0 tidak ditolak Normal

Aktivitas Sedang

34 0.1325 0.1519 H 0 tidak ditolak Normal

Aktivitas rendah

16 0.1520 0.213 H 0 tidak ditolak Normal Dari Tabel 4.8 terlihat bahwa harga L obs untuk masing-masing sumber

tidak melebihi L tab . Artinya L obs bukan merupakan anggota Daerah Kritik. Dengan demikian, keputusan yang diambil adalah H 0 tidak ditolak untuk masing-masing sumber. Hal ini berarti masing-masing sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya untuk uji normalitas kelas eksperimen, kelas kontrol, aktivitas belajar matematika tinggi, sedang dan rendah berturut-turut dapat dilihat pada Lampiran 29, 30, 31 32, dan

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Bartlet dengan statistik uji Chi Kuadrat dan taraf signifikan 0,05. Dalam penelitian ini dilakukan dua kali uji homogenitas yaitu antar baris (uji Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Bartlet dengan statistik uji Chi Kuadrat dan taraf signifikan 0,05. Dalam penelitian ini dilakukan dua kali uji homogenitas yaitu antar baris (uji

Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Homogenitas

Sumber

𝐨𝐛𝐬 𝛘 𝟐 𝐭𝐚𝐛 Keputusan Uji Kesimpulan

Model pembelajaran 2 0.3938 3,481 H 0 tidak ditolak Homogen Aktivitas belajar

3 0.7992 5,991 H 0 tidak ditolak Homogen Dari Tabel 4.9 terlihat bahwa harga 2 χ obs untuk masing-masing sumber

tidak melebihi 2 χ tab . Artinya 2 χ obs bukan merupakan anggota Daerah Kritik. Dengan demikian, keputusan yang diambil adalah H 0 tidak ditolak untuk

masing-masing sumber. Hal ini berarti masing-masing sampel berasal dari populasi yang homogen. Perhitungan uji homogenitas model pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 34 dan uji homogenitas aktivitas belajar matematika siswa pada Lampiran 35.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Status sosial ekonomi orang tua dan hasil belajar matematika siswa si MI Lanatusshibyan 01 Waru Jaya Parung bogor

7 133 76

Analisis keterampilan proses sains siswa kelas XI pada pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode problem solving

21 184 159

Pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran (studi kasus Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan Pasuruan Jawa Timur)

45 253 84