Menganalisis Wacana Bahasa Indonesia
C. Menganalisis Wacana Bahasa Indonesia
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu mengidentifikasi berbagai jenis wacana, mengorganisasikan wacana, menentukan kohesi dan keherensi wacana, serta menentukan kelengkapan wacana.
1. Mengidentifikasi Wacana Jurnalistik, Sastra, dan Ilmiah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan atau laporan utuh, seperti cerpen, artikel, pidato, dan sebagainya. Wacana juga merupakan suatu peristiwa terstruktur yang dimanifestasikan dalam perilaku linguistik, sedangkan teks adalah suatu urutan ekspresi-ekspresi linguistik yang terstruktur yang membentuk keseluruhan yang padu.
a. Contoh wacana dalam sastra: - Aku berada dalam mimpi yang tidak berwarna. Ada beberapa bayang
dalam seringai ngeri, mengelilingi cahaya yang berpendar menusuki gulita. Seperti ada yang bertanya pada lorong yang paling labirin telingaku. Masih mau hidup atau ingin segera mati? Jika aku mati, bagaimana ibuku? Apakah ia tidak akan terkena amarah Bapak?
Dikutip dari Gadis dalam Kaca, hal. 22, Izzatul Jannah.
b. Contoh wacana jurnalistik:
Indonesia Idol
Ajang kompetisi ratu-ratuan kembali digelar. Kali ini RCTI yang memiliki gagasan untuk menayangkan The Indonesia Idol. Acara ini menurut Daniel Hartono, Sales & Marketing Director
RCTI, sedikit berbeda dengan ajang sejenis. Malam puncak perhelatan Indonesia Idol akan disiarkan langsung oleh RCTI pada
19 Februari 2007.
Sumber: tabloid Cek & Ricek, edisi 335 Thn. VII - 31 Januari 2007
188 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa 188 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Menyusun sebuah kamus yang benar-benar lengkap sehingga dapat disebut sebagai kamus lengkap memang sangat berat. Selain dibutuhkan pikiran, tenaga, waktu, serta biaya yang hampir-hampir tidak dapat dibatasi, ada hal lain yang menjadi syarat kelengkapan itu.
Sumber: “Prakata” dalam KBBI Edisi Ketiga, 2003.
2. Mengorganisasikan Wacana
Mengorganisasi adalah membentuk struktur wacana yang utuh dan lengkap. Oleh karena itu, menyusun wacana yang kohesif dan koherensif berarti harus memenuhi kriteria ciri-ciri paragraf yang efektif berikut ini.
a. Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan.
b. Dalam satu paragraf hanya ada satu pokok pikiran.
c. Pada umumnya, paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.
d. Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
e. Paragraf adalah kesatuan yang koheren dan padu.
f. Kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis.
3. Menentukan Kekohesian dan Kekoherenan Wacana secara Utuh
Wacana merupakan gabungan dari beberapa paragraf. Paragraf sendiri terdiri atas seperangkat kalimat yang berkaitan erat dengan yang lain. Kalimat- kalimat tersebut disusun menurut aturan tertentu, sehingga makna yang dikandungnya dapat dibatasi, dikembangkan, dan diperjelas. Alat penanda atau pemarkah kohesi dan koherensi dalam paragraf dapat berupa kata dan kelompok kata. Permarkah-pemarkah tersebut sangat banyak dan bermacam- macam, yaitu sebagai berikut.
a. Penanda hubungan kelanjutan, misalnya: dan, lagi, serta, lagi pula, dan tambahan lagi.
b. Penanda hubungan urutan waktu, misalnya: dahulu, kini, sekarang, sebelum, setlah, sesudah, kemudian, sementara itu, sehari kemudian..
c. Penanda klimaks, misalnya: paling, se-nya, dan ter-.
d. Penanda perbandingan, misalnya: sama, seperti, ibarat, bak, dan bagaikan.
e. Penanda kontras, misalnya: tetapi, biarpun, walaupun, dan sebaliknya.
f. Penanda ilustrasi, misalnya: umpama, contoh, dan misalnya.
g. Penanda sebab-akibat, misalnya: karena, sebab, oleh karena itu.
h. Penanda kesimpulan, misalnya: kesimpulan, ringkasnya, garis besarnya, dan rangkuman.
Kasus Korupsi di Indonesia 189
a. Puisi Indonesia:
Lara Aku masih mencari sudut kota tua
sendiri berlari ke peraduan mencari arahku yang dulu kelam oleh malam dan ke peraduan sunyi menyibak raguku menyelimuti usangku
Aku pencari sudut kota dalam leluasa kesenyapan menerangi langkahku dan mengulangi warna hitam dari balik batuku tapi aku pecah pancaran mentari yang penuhi pendurhaka malam biar aku kosongkan lorong-lorongnya dan kusiram kabut senja itu dengan senyumku
Aku masih mencari sudut kota tua berlari lagi ke peraduan sampai kali ketiga
aku pun tak kan bosan
Oleh: Apriliya Tri R.
Sumber: Suara Merdeka, 10 April 2007
b. Puisi terjemahan
Sebuah Pertanyaan untuk Tuhan Zaman demi zaman, duh Gusti, telah Engkau kirim rasul-rasul-
Mu ke dunia yang malang ini, yang telah menyisakan ucapan mereka: “Ampunilah semua. Sucikan hatimu dari aliran-aliran darah merah kebencian.”
Begitu mengagumkan mereka, yang layak untuk diingat; tetapi dari pintu luar, aku telah memalingkan mereka sekarang ini — sebuah hati yang jahat— dengan penghormatan tak bermakna.
Kasus Korupsi di Indonesia 191
Tidak pernahkah aku melihat kejahatan rahasia meluluhlan- takkan si lemah di balik tudung kemunafikan?
Tidak pernahkah aku mendengar suara keadilan yang terbungkam beruraian air mata dalam kesunyian karena amukan- amukan musuh yang kuat?
Tidak pernahkah aku melihat dalam duri anak-anak muda yang mendura, menjadi gila, karena menubrukkan hidup mereka sia- sia pada bongkahan karang yang tak berperasaan?
Tersendat suaraku, membisu kidungku, dan dunia gelapku terhampar dalam penjara impian suram; maka aku bertanya kepada-Mu, wahai Tuhan, dalam isak tangis ini, “Pernahkah Engkau mengampuni, pernahkah Engkau mencintai mereka yang sedang meracuni udara-Mu dan memadamkan cahaya-Mu?”
(Sumber: The Hearth of God Menyingkap Kalbu Ilahi, Jendela Grafika, 2002, Hal. 6, Terjemahan: Ribut Wahyudi).
Pelatihan
Anda sudah mempelajari cara membandingkan berbagai penyimpangan bahasa dalam masing-masing puisi serta membandingkan nilai-nilai etika yang dianut penyair dalam puisinya. Sekarang agar lebih terasah kemampuan Anda kerjakan perintah-perintah di bawah ini!
1. Carilah puisi Indonesia dan puisi terjemahan yang terdapat di perpustakaan sekolah Anda!
2. Bandingkan kedua puisi tersebut berdasarkan format di lembar sebelumnya!
3. Kumpulkan kepada guru pengampu agar mendapat tambahan nilai!