Mendengarkan Isi Laporan
A. Mendengarkan Isi Laporan
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu mencatat dan mengevaluasi isi laporan berita yang didengarkan, memilah antara fakta dan pendapat, serta menanggapinya.
1. Mencatat Isi Laporan Berita yang Didengarkan
Mintalah salah satu teman untuk membacakan teks berikut dan dengarkan dengan saksama! Sambil mendengarkan, buatlah catatan di buku tugas seperti dalam format berikut!
Format 5.1 Pokok-pokok Isi Berita
No. Judul Sumber Apa Siapa Di mana Kapan Mengapa Bagaimana
1. Ubah Parag- Kompas, ...... ......... ............ .......... ............. ................ digma Kete-
21 Juni
nagakerjaan 2007
Ubah Paragdigma Ketenagakerjaan If You Want To Be Rich and Happy... Don’t Go To School, ini adalah
judul salah satu buku karya Robert T. Kiyosaki, penulis best seller “Rich Dad Poor Dad”. Sebenarnya, Robert bukanlah tipe orang yang benci akan sekolah dan pendidikan sebagaimana terlukis dalam salah satu judul bukunya. Bahkan, dia terus mendesak agar sistem pendidikan yang dianggap kuno dan tidak relevan dengan keadaan yang dihadapi dalam kehidupan nyata segera diubah.
Sebelum terjun ke dunia bisnis, dia pun berhasil menyelesaikan studinya di US Merchant Marine Academy pada tahun 1969. Robert menilai sistem pengajaran di sekolah dan universitas banyak mengajar- kan disiplin ilmu yang tidak ada rele- vansinya dengan kehidupan nyata
n a ry a
sehari-hari. Sekolah dan perguruan
a to H
tinggi tidak pernah mengajarkan
anak didiknya agar melek secara r: F e
finansial (financial literacy) agar u S melatih anak didiknya bisa hidup Gambar 5 Pencari kerja.
mandiri secara finansial. 108 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Sepertinya, kritik tajam Robert T. Kiyosaki tentang wajah pendidikan sangat cocok dengan kondisi dan fenomena wajah dunia pendidikan di Indonesia saat ini, meski kelihatannya agak kontroversial dan mungkin membuat risih para pengelola lembaga pendidikan. Di Indonesia, per- guruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya sangat pesat perkem- bangannya akhir-akhir ini. Namun, di balik pertumbuhannya yang pesat ini ada satu pekerjaan rumah yang belum terpecahkan oleh pihak per- guruan tinggi, yaitu persoalan penyaluran tenaga kerja bagi alumninya. Perguruan tinggi yang ada sekarang ini berhasil meluluskan puluhan ribu sarjana setiap tahunnya, kemudian para fresh graduate ini biasanya akan mengalami kebingungan dan frustasi karena tak tahu harus melangkah ke mana setelah mereka lulus dan menyandang sarjana. Sedangkan para lulusan sebelumnya juga belum mendapat tempat penyaluran kerja.
Dunia pendidikan kita belum mampu menghasilkan output yang mandiri dan survive dalam persaingan global. Lulusan perguruan tinggi kita belum mampu berkompetensi dalam sektor ketenagakerjaan karena kurangnya kemampuan dan keilmuan yang dimilikinya. Di sisi lain, ketidakrelevanan sistem pengajaran di lembaga pendidikan telah melahirkan format-format pendidikan baru yang lebih menjanjikan bagi lulusannya untuk meraih peluang kerja. Selain itu, paradigma lama masyarakat kita tentang pekerjaan pun harus diluruskan. Budaya lama masyarakat dalam melihat paradigma ketenagakerjaan harus ditinggal- kan. Budaya bangga menjadi seorang pegawai dan bergantung pada orang lain harus dibuang dan dikubur jauh-jauh.
Selama ini orang yang diakui oleh publik memiliki pekerjaan adalah orang yang bekerja sebagai karyawan BUMN, dokter, polisi, tentara, atau PNS. Sepertinya, masyarakat kita memang masih menggantungkan harapan yang begitu besar untuk bekerja di sektor ini. Sedangkan lowongan yang tersedia sangat kecil dibanding jumlah para pendaftar- nya.
Menurut Robert T. Kiyosaki, sekolah dan perguruan tinggi hanya menyiapkan kaum muda untuk menjadi seorang karyawan yang hidupnya bergantung pada gaji dan fasilitas yang serba terbatas. Bila paradigma masyarakat yang bangga menjadi seorang karyawan atau pegawai bisa diganti dengan menumbuhkembangkan jiwa entrepreneurship kita beberapa tahun ke depan akan semakin membanggakan dan tercerahkan.
Oleh : Herma Yulis (Dikutip seperlunya dari harian Kompas, edisi 21 Juni 2007)
Paradigma Tenaga Kerja di Indonesia 109
Yang terhormat Bapak Gubernur Fauzi Bowo, Yang terhormat rekan-rekan calon tenaga kerja Indonesia, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Sebelumnya marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan
Yang Mahakuasa karena hari ini kita senantiasa masih dalam lindungan- Nya sehingga dapat berkumpul di sini.
Bapak Gubernur dan rekan-rekan calon tenaga kerja Indonesia. Hari ini merupakan hari yang kita nantikan. Pada hari ini juga
para tenaga kerja Indonesia akan dilepas oleh Bapak Gubernur untuk diberangkatkan ke luar negeri. Kita berharap agar pemberangkatan TKI ini dapat menghindarkan dari jeratan politik percaloan yang selama ini menjerat para TKI. Bahkan, Pemprov akan mewujudkan penanganan TKI melalui program satu pintu dengan penambahan fasilitas laboratorium untuk mengecek kesehatan para TKI sebelum berangkat. Selain itu, juga diharapkan dapat meningkatkan gaji dan skill TKI sebagaimana tenaga kerja dari negara lain, misalnya, Filiphina dan Muangthai.
Selama ini, tenaga kerja asal kedua negara tersebut selalu dihargai dan digaji lebih tinggi daripada TKI. Oleh Karenanya, Pemprov menyiapkan program penambahan sertifikat terkait dengan keahlian mereka (kompetensinya), sehingga gaji TKI bisa minimal sama dengan tenaga kerja asal Filiphina dan Muangthai.
Tujuan diadakannya program tersebut adalah untuk menja-min keselamatan, kesejahtaraan, dan perlindungan bagi TKI. Langkah yang dilakukan adalah diadakannya tes kesehatan (medical check up) terhadap para TKI yang akan berangkat.
Bapak Wakil Gubernur dan rekan-rekan calon tenaga kerja yang terhormat.
Demikian pidato yang dapat kami sampaikan, semoga rekan-rekan calon tenaga kerja Indonesia dapat bekerja dengan baik di negara tujuan. Bekerjalah dengan baik dan berlaku dengan sopan di negeri orang karena itulah cermin bangsa Indonesia.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Membacakan Teks Pidato dengan Tepat
Setelah menandai bagian pokok-pokok isi pidato dan informasi pendukung sekaligus mencatatnya di buku tugas, lakukan pembacaan teks pidato di depan kelas secara bergiliran dengan teman Anda. Perhatikan penekanan intonasi pada pokok-pokok isi pidato dan informasi pendukungnya tersebut!
Paradigma Tenaga Kerja di Indonesia 111