Persiapan Pengujian Kolom Proses Pengujian Benda Uji

τ = = = 322,3125 kgcm maka : σ 2 1 = ≤ σ σ baut 1 = ≤ σ σ baut 1 = 665,188 kgcm

C. Perhitungan tebal pelat

2 σ ds = = 1111,111 kgcm P 2 ds = 2,5 x 2 1600 = 8000 kg Dicoba tebal pelat 10 mm 1 cm : M = x 1 x 1 2 Dicoba tebal pelat 20 mm 2 cm : x 1600 = 266,67 kgcm M = x 1 x 2 2 Dicoba tebal pelat 25 mm 2,5 cm : x 1600 = 1066,67 kgcm M = x 1 x 2,5 2 Karena ya ng lebih mendekati σ x 1600 = 1666,7 kgcm ds

3.4.2. Persiapan Pengujian Kolom

adalah tebal pelat 20 mm, maka digunakan pelat dengan ukuran 250 x 250 x 20 mm. Kolom didesain dalam 1 model dan diuji secara elastis dan ultimate. Kayu panggoh akan dijadikan sebagai pengganti tulangan baja, terdiri dari 4 buah dan dipasang sengkang lalu dilakukan pengecoran. Pengujian tekuk kolom dilakukan dengan cara meletakkan kolom pada dudukan benda uji dan dipasang dial gauge di tengah bentang kolom. Kemudian diberi beban statis ditekan dengan mesin hydraulic jack sampai benda uji runtuh pecah. Pengujian dilakukan dengan cara meletakkan kolom komposit di atas 2 tumpuan sendi-sendi, kemudian diberi beban statik secara konstan dengan menggunakan alat Hydraulic Jack dengan kondisi dimana beton sudah mencapai umur 28 hari sampai benda uji runtuh. Beban P diberikan secara bertahap dan pada tiap tahap pembebanan dicatat deformasi yang terjadi pada titik-titik dimana dial gauge terpasang. Hubungan antara beban P dan lendutan K dibuat dalam bentuk grafik dan akan memberikan informasi teknis berupa kekuatan dan kekakuan komponen struktur lentur. Dimensi kolom komposit yang diuji adalah 10 x 13 x 250 cm dan dimensi tulangan kayu panggoh 2 x 2 cm. Gambar 3.10 Pemberian beban pada struktur kolom komposit kayu panggoh- beton A A P P 250 cm Sampel yang diuji Jack Alat uji tekuk modifikasi Dial Kolom yang diuji 1 50 40 70 40 150 Ø dimensi kayu 3x3cm potongan A-A Gambar 3.11 Kolom komposit beton-kayu panggoh

3.4.3. Proses Pengujian Benda Uji

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pengujian tekuk yaitu : a. Kolom harus benar-benar lurus, agar garis tengah bentang juga lurus, dan beban yang bekerja akan tepat pada garis tengah bentang b. Beban harus tepat pada titik berat kolom Kedua hal ini perlu diperhatikan agar tidak terjadi adanya momen akibat eksentrisitas. Pengujian benda uji dilakukan satu demi satu. Dalam proses pengujian benda uji tersebut dilakukan beberapa langkah penelitian, antara lain: 1. Persiapan alat dudukan benda uji 2. Benda uji diletakkan di atas alat dengan posisi lurus dan diletakkan pelat tambahan pada ujung-ujung benda uji yang pada bagian tengah pelat dilas dengan profil siku, agar benda uji tidak bergeser. 3. Hydraulic jack diletakkan pada salah satu ujung benda uji kolom. Ø6-125 mm 2 x 2 cm 10 cm 1 3 2 cm 9 cm 2 cm 4. Pada bagian tengah bentang benda uji diletakkan dua buah Dial indicator di bagian sisi kanan dan kiri. 5. Setelah semua peralatan pengujian terpasang sesuai dengan yang diinginkan, dilakukan pengujian dengan memberikan beban secara bertahap melalui hydarulic jack kepada benda uji. Setiap pembebanan 500 kg dicatat besarnya lendutan yang terjadi. 6. Pembebanan dilakukan terus sampai kolom mengalami kegagalan dan tidak mampu menahan tekanan lagi.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1. Hasil Pengujian Physical dan Mechanical Properties 4.1.1.Hasil Pemeriksaan Kadar Air