Uji Kelayakan Instrumen
3.7 Uji Kelayakan Instrumen
3.7.1 Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang akan diukur. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukur. Untuk mengetahui validitas, maka teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi Product Moment Pearson. Teknik ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing item pernyataan dengan skor total atau keseluruhan. Hasil korelasi harus signifikan berdasarkan ukuran statistik tertentu. Kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi ( ) = 5%. Rumus korelasi Product Moment Pearson (Sugiyono, 2005:109) adalah sebagai berikut.
{N X² ( X)²} {N Y² ( Y)²}
dimana: r xy = koefisien korelasi product moment (r hitung)
X = nilai dari tiap butir Y
= nilai total butir N
= jumlah sampel
3.7.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauh mana stabilitas dan konsistensi dari alat ukur yang digunakan, yang mampu memberi hasil yang relatif konsisten jika pengukuran tersebut diulangi. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dengan menggunakan
Cronbach’s Alpha. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002), suatu alat ukur disebut reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,6. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau
dan skala bertingkat ( rating scale ). Rumus Alpha (Arikunto, 2002:89):
r 11 =
k 2
1 2 k
Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal b 2 = jumlah varians butir
1 = varians total
3.7.3 Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Berganda Penelitian ini menggunakan alat analisis Regresi Berganda dengan menggunakan SPSS Versi 11.5. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara produk, harga, dan kualitas pelayanan (variabel bebas)
Y=a +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +e
Dimana: Y
= Kepuasan Tamu
a = Konstanta
X 1 = Produk
X 2 = Harga
X 3 = Kualitas Pelayanan
e = Kesalahan penganggu
b 1, b 2, b 3 b 4 = Koefisien regresi X 1 ,X 2 ,X 3
2. Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Uji F ini akan dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas (produk, harga, dan kualitas pelayanan) terhadap
variabel terikat (kepuasan tamu) secara simultan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesis Ho 1 : produk, harga, dan kualitas pelayanan secara simultan tidak berpengaruh terhadap kepuasan tamu. Ha 1 : produk, harga, dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan tamu.
b. Menentukan nilai kritis F (F tabel ) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 dan derajat bebasnya (df) = n-k-1.
R² / K
F=
1 R ² n k 1
Dimana: R²
= koefisien determinasi k
= jumlah variabel bebas n
= jumlah anggota sampel
d. Ketentuan kriteria pengujian yang digunakan dalam pengujian F hitung adalah sebagai berikut:
1) Jika F hitung > F tabel , maka Ho 1 ditolak dan Ha 1 diterima, artinya produk, harga, dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan tamu.
2) Jika F hitung F tabel , maka Ho 1 diterima dan Ha 1 ditolak, artinya produk, harga, dan kualitas pelayanan secara simultan tidak berpengaruh terhadap kepuasan tamu.
3. Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Uji t ini akan dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas (produk, harga, dan kualitas pelayanan) terhadap variabel terikat (kepuasan tamu) secara parsial. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesis Ho 2 : Produk, harga, dan kualitas pelayanan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan tamu.
Ha 2 : Produk, harga, dan kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan tamu.
b. Menentukan nilai kritis t (t tabel ) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 dan derajat bebasnya (df) = n-k-1.
c. Menghitung nilai t hitung dengan rumus: n 2
1 r² Dimana: r
= koefisien korelasi n
= jumlah sampel
d. Ketentuan kriteria pengujian yang digunakan dalam pengujian t hitung adalah sebagai berikut:
1) Jika t tabel > t hitung > t tabel , maka Ho 2 ditolak dan Ha 2 diterima, artinya produk, harga, dan kualitas pelayanan secara parsial
berpengaruh terhadap kepuasan tamu.
2) Jika t tabel t hitung t tabel , maka Ho 2 diterima dan Ha 2 ditolak, artinya produk, harga, dan kualitas pelayanan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan tamu.
4. Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi ganda (R Square atau R²) digunakan untuk mengukur sumbangan dari variabel bebas (produk, harga, dan kualitas pelayanan) yang diteliti terhadap variabel terikat (kepuasan tamu). Besarnya koefisien determinasi ganda (R²) berada diantara 0 dan 1 atau 0
< R² < 1. Semakin besar R² yang diperoleh dari hasil perhitungan (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel terikat semakin besar. Sebaliknya jika R² semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas (produk, harga, dan kualitas pelayanan) terhadap variabel terikat (kepuasan tamu) semakin kecil. Adapun rumus koefisien determinasi ganda adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2005:170):
R² =
(Y Y)² SSr
SSe
(Y Y)² SSe
SSt
Dimana: SSr = Jumlah kuadrat regresi SSe = Jumlah kuadrat kesalahan SSt = Jumlah kuadrat total