Tahap Penatalaksanaan Pengumpulan Data Analisa Data a. Analisa Data Kualitatif

3.4.3. Prosedur Pengumpulan Data a. Tahap Persiapan Pengumpulan Data

Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti mengurus surat izin penelitian kepada pihak-pihak terkait seperti pihak fakulatas, pihak komite etik serta pihak rumah sakit. Selanjutnya mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk menjelaskan tujuan penelitian dan kriteria partisipan yang dipilih. Selain itu peneliti juga akan melakukan pilot study yang merupakan wawancara mendalam kepada responden yang juga masih dalam masa rawatan namun tidak termasuk sebagai pertisipan. Dalam hal ini pilot study merupakan latihan awal sebelum peneliti melakukan wawancara yang sesungguhnya, hal ini dilakukan agar peneliti mengetahui apakah responden dapat memahami serta menjawab pertanyaan dari peneliti.

b. Tahap Penatalaksanaan Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara bertahap, yaitu pertama telah dilakukan uji validitas untuk uji coba pedoman wawancara. Kedua, melakukan adaptasi pada ruangan ataupun lingkungan penelitian dan mencoba untuk membina hubungan kepada calon partisipan, partisipan sendiri dipilih ataupun diseleksi berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan oleh peneliti. Setelah itu, peneliti bertanya kepada calon partisipan untuk bersedia diwawancarai dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan dari penelitian yang dilakukan serta menjelaskan kepada partisipan bahwa selama proses wawancara berlangsung peneliti akan merekam semua hasil pembicaraan tersebut . Jika calon partisipan bersedia maka akan dijadikan sebagai partisipan. Universitas Sumatra Utara

3.5 Analisa Data a. Analisa Data Kualitatif

Analisa data akan dilakukan segera setelah selesai setiap satu proses wawancara, yaitu bersamaan dengan dibuatnya transkrip wawancara. Setelah itu akan dilakukan seleksi data satu persatu. Peneliti akan menggunakan metode Colaizzi 1978 dalam Polit, Beck, Loiselle Mcgrath 2004 untuk menganalisa data. Proses analisanya meliputi: a. membaca semua transkrip wawancara untuk mendapatkan perasaan mereka b. meninjau setiap transkrip dan menarik pernyataan yang signifikan c. menguraikan arti dari setiap pernyataan yang signifikan d mengelompokkan makna-makna tersebut kedalam kelompok-kelompok tema e. mengintegrasikan hasil kedalam bentuk deskripsi f memformulasikan deskripsi lengkap dari fenomena yang diteliti sebagai identifikasi pernyataan setegas mungkin g. memvalidasi apa yang telah ditemukan kepada partisipan sebagai tahap validasi akhir b. Analisa data Kuantitatif Analisa data kuantitatif diambil dari lembar observasi yang ada pada Lampiran 4. Lembar observasi terdiri dari 18 pernyataan dengan menggunakan pilihan jawaban “dilakukan dan tidak dilakukan”, yaitu: Untuk kategori penilaian, menggunakan rumus � = ���� ���������−���� �������� �������� ��������� Sudjana, 2002. Dimana P adalah panjang kelas interval dalam menentukan kategori penilaian. Lembar observasi yang dibuat peneliti memiliki 18 pernyataan dengan menggunakan Universitas Sumatra Utara skala goodman dengan 2 pilihan jawaban yang memiliki skor tertinggi adalah 1 sedangkan skor terendah adalah 0 dan kategori penilaian adalah 2, maka: � = �� − � � = � Jadi panjang interval untuk kriteria penilaian adalah 6, sehingga a. Jika skor 0-9, maka pengalaman pasien tentang perilaku caring perawat pelaksana buruk. b. Jika skor 10-18, maka pengalaman pasien tentang perilaku caring perawat pelaksanan bernilai baik Kriteria penilaian untuk pernyataan yang positif memiliki nilai 1 untuk pilihan jawaban “ dilakukan” dan nilai 0 untuk pilihan jawaban “tidak dilakukan”. Pada pernyataan yang negatif berlaku kebalikan yaitu nilai 1 untuk pilihan jawaban “ tidak dilakukan” dan nilai 0 untuk pilihan jawaban “ dilakukan” Lembar observasi ini mengukur perilaku caring perawat berdasarkan 10 faktor karatif Watson. Faktor karatif 1 sistem nilai humanistik dan altruistik terdiri dari dua pernyataan positif no.1, 2. Faktor karatif 2 kepercayaan dan harapan terdiri dari dua pernyataan positif no.3, 4. Faktor karatif 3 kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain terdiri dari dua pernyataan yaitu pernyataan positif no.5, dan pernyataan negatif no.6. Faktor karatif 4 hubungan saling percaya dan membantu terdiri dari dua pernyataan yaitu pernyataan positif no.7 dan pernyataan negatif no.8. Faktor karatif 5 ungkapan perasaan positif dan negatif terdiri dari pernyataan positif no.9 dan pernyataan negatif 10. Faktor Universitas Sumatra Utara karatif 6 metode sistematis dalam pemecahan masalah terdiri dari pernyataan positif no. 11, 12. Faktor karatif 7 pembelajaran dan pengajaran dalam hubungan interpersonal terdiri dari dua pernyataan yaitu pernyataan positif no.13 dan pernyataan negatif no. 14. Faktor karatif 8 lingkungan fisik, mental, sosial dan spiritual yang suportif dan protektif terdiri dari satu pernyataan yaitu pernyataan negatif no.15. Faktor karatif 9 pemenuhan dasar kebutuhan dasar manusia terdiri dari dua peryataan positif no.16 dan 17. Faktor karatif 10 kekuatan eksistensial dan fenomenologikal terdiri dari satu pernyataan positif no.18. Lembar observasi ini juga mengukur perilaku caring berdasarkan Morse, yaitu caring as a human trait pernyataan 1, 8, 16, caring as a moral imperative pernyataan 2, 3, 17, caring as an affect pernyataan no 5, 16, 13, 20 caring as an interpersonal relationship pernyataan no 4, 9, 10, 11, caring as an therapueutic intervention pernyataan 7, 12, 14, 18 Peneliti memilih Caring Behavior Assestment Tool sebagai alat ukur yang digunakan untuk meneliti perilaku caring menurut pengalaman pasien dikarenakan beberapa alasan. Caring Behavior Assesment Tools menggunakan teori Watson dan mengukur 10 faktor karatif. Pernyataan dalam alat ukur ini sangat sederhana dan sangat tepat digunakan untuk melihat persepsi pasien terhadap perilaku caring.

3.6 Tingkat Keabsahan Data Trustworthiness