ANALISA TAMPILAN BANGUNAN
C. ANALISA TAMPILAN BANGUNAN
B.1 Analisa Bentuk Bangunan
Ruang Publik Kreatif yang digunakan sebagai fasilitas umum masyarakat memiliki bentukan massa bangunan dengan pertimbangan sebagai berikut:
· menciptakan perpaduan yang halus antara plasa sebagai area terbuka dengan
bangunan sebagai fasilitas kegiatan kreatif dan lingkungan sekitarnya
Semi
Area semi publik merupakan area transisi. Dapat dipergunakan sebagai area outdoor atau area indoor dengan tingkat sirkulasi tinggi
Publik
Sesuai dengan analisa sebelumnya, maka area publik lebih sesuai jika diletakkan pada bagian selatan site, dekat dengan Main Entrance
Privat
Sesuai dengan analisa sebelumnya, maka area privat akan lebih sesuai jika diletakkan pada bagian utara site.
commit to user
Gambar 4.2
Folding phase Sumber : Analisa penulis
yang diwadahi Dari berbagai pertimbangan tersebut maka bentukan massa bangunan merupakan “single mass”
Bentuk massa bangunan yang berupa single mass didapatkan dengan menggunakan metode tertentu. Dalam proses metode yang diterapkan mempertimbangkan beberapa hal-hal yaitu:
1. Program ruang yang diwadahi dalam Ruang Publik Kreatif
2. Pola kegiatan dan sirkulasi pengguna dalam Ruang Publik Kreatif
3. Kondisi site Metode yang dgunakan dalam mendapatkan bentuk bangunan yaitu metode folding. Dalam proses Folding yang dilakukan untuk mendapatkan bentukan massa bangunan melalui 4 fase yaitu:
· Persiapan Proses ini terkait dengan pengaktualisasian bentuk. Media kertas digunakan
karena mudah dilipat. Transformasi selembar kertas kedalam keadaan yang lebih bermassa dilakukan melalui perlakuan melipat/membuka, menekan, meremas, melipit, merobek, memutar, memuntir, menarik dan sebagainya.
commit to user
Gambar 4.3
Tahapan pelipatan Sumber : Analisa penulis
Gambar 4.4
Tahapan pelipatan pertama Sumber : Analisa penulis
Proses ini terkait dengan dengan tahap pelipatan pada kertas dengan waktu sebagai variabelnya.
1. Dada area 1, lipatan kertas membentuk ruang pameran dengan tambahan lipatan untuk menyatukan dengan area taman. Lipatan pada kanan kiri area 1 berfungsi sebagai struktur.
LIPATAN YANG BERFUNGSI SEBAGAI STRUKTUR
commit to user
lipatan membe duduk yang m
3. Pada area 3, lipatan pada sebelumnya dapat dibuat m
Gambar 4.5
Tahapan pelipatan kedua Sumber : Analisa penulis
Gam
Tahapan p Sumber :
mbentuk kemiringan pada atap dengan tujuan se
g mengarah langsung ke ampiteater terbuka.
3, lipatan kertas membentuk ruang pengelola pada area ini berhubungan dengan hasil da
a yang menghasilkan kemiringan tertentu sehingga buat menjadi 2 lantai.
ambar 4.6
n pelipatan ketiga r : Analisa penulis
n sebagai area
ola dan servis. dari lipatan hingga area 3
commit to user
tambahan lipa area tempat lingkungan y
· Evaluasi Tahap ini dimaksudka lipatan sebagai rua
program-program y terbentuk seperti ke dan keterhubungan
Gambar 4.7
Tahapan pelipatan keempat
Sumber : Analisa penulis
lipatan pada 2 sisi yang berfungsi untuk sebaga pat duduk ampiteater terbuka dan menyatuka
n yg ada di sebelahnya.
ksudkan untuk mengamati dan membentuk ruan ruang yang aktual untuk mengakomodasi rua yang diinginkan. Hubungan antara ruang-ru kedekatan, pemisahan, pergantian sapasial, p an.
LIPATAN Y SEBAGAI S
Ampiteater ter
bagai struktur, ukan kondisi
uang diantara ruang dalam ruang yang pembatasan
N YANG BERFUNGSI GAI STRUKTUR
r terbuka
commit to user
Gambar 4.8
Hasil dari proses evaluasi
Sumber : Analisa penulis
Pemotongan kembali dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan view dari ruang pameran dan lobby ke arah ampiteater terbuka dan pepohonan
Hasil dari pemotongan kertas untuk mendapatkan view ke ampiteater
hasil dari pemotongan kertas untuk mendapatkan view pepohonan
commit to user
Proses ini mengaktualisasikan bentukan yang tercipta dari proses folding kedalam hal-hal yg berkaitan dengan arsitektural seperti dimensi, struktur,material.
B.2 Analisa Warna Bangunan
Dasar pertimbangan yang dipakai dalam pemilihan warna bangunan pada yaitu:
· Eksterior - Bahan material yang digunakan
- Struktur yang diterapkan pada bangunan ini - Warna landskap
· Interior - Kesan ekspresif
- Karakter kegiatan yang diwadahi
Pada eksterior warna bangunan disesuaikan dengan bahan yang digunakan untuk struktur bangunan yang digunakan untuk mendapatkan kesan natural. Pada interior penggunaan warna yang dipakai adalah warna dasar yaitu warna primer, sekunder dan tersier, yang susunanya diatur sedemikian rupa sehingga mampu memberi kesan warna yang mencolok pada bagian bangunan tertentu sehingga kesan ekspresif dapat terwujud.
commit to user