Virus Hepatitis C TINJAUAN PUSTAKA

Interferon alfa IFN-a, lamivudine, telbivudine, adefovir, entecavir, dan tenofovir merupakan obat utama yang diberikan pada hepatitis B Pyrsopoulos Reddy, 2011. 2.3.6 Pencegahan Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksin atau imunoglobulin Levinson, 2008. Vaksin diberikan secara intramuskular pada daerah deltoid, diulang pada 1 dan 6 bulan kemudian. Imunglobulin biasanya diberikan pada bayi yang lahir dari ibu dengan HbsAg postiif Pyrsopoulos Reddy, 2011.

2.4 Virus Hepatitis C

2.4.1 Virologi Virus hepatitis C merupakan virus RNA, termasuk dalam famili flaviviridae. HCV berbentuk sferis dengan diameter 30-60 nm dan terdiri atas 9413 nukleotida Arief, 2012. Berdasarkan analisis sekuens RNA , HCV dapat dibedakan menjadi 6 genotip dan lebih dari 70 subtipe Brooks, et al., 2008. Variasi genom ini memungkinkan HCV dapat menghindari respon imun tubuh dan menyebabkan infeksi yang persisten Arief, 2012. 2.4.2 Epidemiologi dan Cara Penularan Survey epidemiologi memperkirakan terdapat 170 juta pengidap HCV di seluruh dunia Dhawan, 2013. Prevalensi infeksi kronis pada dewasa bervariasi antara 0,5-25. Di Amerika Serikat seroprevalensi infeksi HCV adalah 1,8 dari seluruh populasi. Di Indonesia pada pemeriksaan daroh donor di kota-kota besar didapatkan prevalensi di Jakarta 2,5 , Surabaya 2,3 , Medan 1,5 dan Bandung 2,7. Pada penilitian pada subjek yang lebih khusus, didapatkan penderita hemodialisis sebesar 76,3, penderita hepatitis kronis sebesar 80,4 dan penderita talasemia yang mendapat transfusi berulang sebesar 21,4 Arief, 2012. Penularan infeksi HCV melalui berbagai cara Sanityoso, 2009 : Universitas Sumatera Utara 1. Darah predominan 2. Transmisi seksual 3. Maternal-neonatal 2.4.3 Gejala Klinis 1. Hepatitis C akut Masa inkubasi HCV 2-30 minggu . Penderita biasanya tidak menunjukkan gejala dan apabila ada gejalanya tidak spesifik yaitu seperti rasa lelah, lemah, anoreksia, dan penurunan berat badan. Sehingga hepatitis C pada fase akut jarang terdiagnosis Arief, 2012. 2. Hepatitis C kronis Kebanyakan 85 penderita hepatitis C akut akan berkembang menjadi kronik. Gejala yang timbul biasanya tidak sepesifik seperti rasa lelah, mual, mialgia, gatal-gatal dan penurunan berat badan. Beberapa penderita dapat menunjukkan gejala ekstrahepatik yang meliputi gejala hematologis, autoimun , mata, persendian dan sistem saraf Arief, 2012. 3. Sirosis hati Prevalensi terjadinya sirosis pada penderita hepatitis C kronis bervariasi antara 20-30. Gejala klinis yang muncul biasanya minimal sampai timbulnya komplikasi akibat sirosis Arief, 2012. 4. Karsinoma hepatoseluler Resiko terjadinya karsinoma hepatoseluler pada penderita sirosis karena hepatitis berkisar 1-4. Perkembangan sejak terjadinya infeksi HCV sampai timbulnya karsinoma hepatoseluler berkisar antara 10-50 tahun Arief, 2012. 2.4.4 Diagnosis Pemeriksaan HCV dapat dilakukan dengan pemeriksaan serologis dan pemeriksaan molekular Gani, 2009. 1. Pemeriksaan serologis Karena antigen hepatitis C tidak dapat ditemukan pada darah, dilakukan pemeriksaan serologi dengan ELISA Enzyme-linked immunosorbent assay untuk Universitas Sumatera Utara mendeteksi antibodi terhadap HCV anti-HCV Drew, 2004. Antibodi anti-HCV dapat terdeteksi pada 50-70 pasien saat muncul gejala, sedangkan pada lainnya antibodi dapat muncul terlambat dalam 3-6 minggu Brooks, et al., 2008. Untuk menghindari false positive perlu di lakukan tes konfirmasi dengan RIBA recombinant immunoblot assay. Apabila ditemukan positif, dilanjutkan pemeriksaan molekuler dengan PCR Levinson, 2008. 2. Pemeriksaan molekular Pemeriksaan molekular bertujuan untuk mendeteksi RNA HCV. RNA HCV yang positif menandakan infeksi virus yang aktif Levinson, 2008. 2.4.5 Penatalaksanaan Tujuan dari pengobatan infeksi HCV adalah untuk mengeradikasi virus dan mencegah terjadinya sirosis dan karsinoma hepatoseluler Arief, 2012. Pemberian terapi antivirus ditujukan pada pada penderita hepatitis kronik dan penderita dengan peningkatan serum ALT Dhawan, 2013. Terapi yang dianjurkan adalah kombinasi interferon dan ribavirin Arief, 2012. Brooks, et al., 2008. Gambar 2.6 Gambaran klinis dan serologi pada infeksi HCV Universitas Sumatera Utara 2.4.6 Pencegahan Tindakan pencegahan infeksi HCV yang dapat dilakukan berupa Brooks, et al., 2008 : 1. Melakukan skrining pada pendonor darah, plasma, organ, jaringan dan semen 2. Inkativasi virus pada produk yang berasal dari plasma 3. Pengadaan penyuluhan dan seminar

2.5 HUMAN IMMUNODEFECIENCY VIRUS HIV