Pembuatan Larutan HCl 15 Penyediaan Zeolit Alam Pengaktifan Zeolit Alam Penyerapan Kandungan Cu dan Zn dalam limbah cair oleh Zeolit Alam Regenerasi Zeolit Alam

3.2. Bahan-bahan

- Zeolit alam - Air Limbah industri pertambangan emas - Akuades - HNO 3p

p.a E. Merck

- HCl p

p.a E. Merck

- Larutan induk Tembaga Cu 1000 mgL

p.a E. Merck

- Larutan induk Seng Zn 1000 mgL

p.a E. Merck

3.3. Prosedur Penelitian

3.3.1 Pembuatan Larutan HCl 15

Sebanyak 40,54 mL larutan Cl p dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, diencerkan dengan akuades hingga garis tanda lalu dihomogenkan.

3.3.2 Penyediaan Zeolit Alam

Zeolit alam dihaluskan dan dibuat ukuran partikelnya 120 mesh. Kemudian dikeringkan pada suhu 110 o C.

3.3.3 Pengaktifan Zeolit Alam

Ke dalam 150 gram zeolit alam 120 mesh ditambahkan 500 mL HCl 15 , diaduk menggunakan magnetik stirer selama 3 jam sambil dipanaskan pada suhu 60 o C dan didiamkan selama 24 jam. Kemudian disaring menggunakan kertas saring. Lalu dibilas dengan akuades hingga pH netral. Kemudian diaktivasi dengan pemanasan pada suhu 300 o C selama 3 jam. Didinginkan dan disimpan di dalam desikator. Universitas Sumatera Utara

3.3.4 Pembuatan Larutan Standar Cu

3.3.4.1 Pembuatan Larutan Standar Cu 100 mgL

Sebanyak 10 mL larutan induk Cu 1000 mgL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, kemudian diencerkan dengan akuades hingga garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.4.2 Pembuatan Larutan Standar Cu 10 mgL

Sebanyak 10 mL larutan standar Cu 100 mgL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, kemudian diencerkan dengan akuades hingga garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.4.3 Pembuatan Larutan seri standar Cu 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 mgL

Sebanyak 2, 4, 6, 8, dan 10 mL larutan standar Cu 10 mgL dimasukkan masing- masing ke dalam labu takar 100 mL, kemudian diencerkan dengan akuades hingga garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.5 Pembuatan Larutan Standar Zn

3.3.5.1 Pembuatan Larutan Standar Zn 100 mgL

Sebanyak 10 mL larutan induk Zn 1000 mgL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, kemudian diencerkan dengan akuades hingga garis tanda dan dihomogenkan

3.3.5.2 Pembuatan Larutan Standar Zn 10 mgL

Sebanyak 10 mL larutan standar Zn 100 mgL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, kemudian diencerkan dengan akuades hingga garis tanda dan dihomogenkan. Universitas Sumatera Utara

3.3.5.3 Pembuatan Larutan seri standar Zn 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 mgL

Sebanyak 2, 4, 6, 8, dan 10 mL larutan standar Zn 10 mgL dimasukkan masing- masing ke dalam labu takar 100 mL, kemudian diencerkan dengan akuades hingga garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.6 Pembuatan Kurva Kalibrasi

3.3.6.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Cu

Masing-masing larutan seri standar Cu diukur absorbansinya dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ spesifik = 324,8 nm. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap larutan seri standar. Perlakuan yang sama dilakukan terhadap akuades bebas Cu sebagai blanko.

3.3.6.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Zn

Masing-masing larutan seri standar Zn diukur absorbansinya dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ spesifik = 213,9 nm. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap konsentrasi larutan seri standar. Prosedur yang sama dilakukan terhadap akuades bebas Zn sebagai blanko.

3.3.7 Penyerapan Kandungan Cu dan Zn dalam limbah cair oleh Zeolit Alam

Teraktivasi Sebanyak 100 mL larutan limbah dimasukkan ke dalam beaker glass, ditambahkan 25 gram zeolit aktif. Diaduk dengan magnetik stirer selama 3 jam, kemudian disaring dengan kertas saring Whatman No. 42 dan filtratnya ditampung. Sebanyak 25 mL filtrat dipipet dan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer, lalu ditambahkan 3 mL HNO 3p . Dipanaskan hingga setengah volume awal dan didinginkan. Disaring dengan kertas saring Whatman No. 42. Filtrat dimasukkan ke dalam labu takar 25 mL, diencerkan dengan akuades hingga garis tanda dan dihomogenkan. Diukur absorbansi Cu dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ spesifik = 324,8 nm dan absorbansi Zn pada λ spesifik = 213,9 nm. Universitas Sumatera Utara Dilakukan perlakuan yang sama untuk Penyerapan logam Cu dan Zn dalam air limbah oleh Zeolit aktif dengan dosis 50 dan 75 g.

3.3.8 Regenerasi Zeolit Alam

Zeolit alam yang telah terpakai dicuci dengan akuades, lalu dikeringkan. Ditambahkan HCl 15 lalu diaduk menggunakan magnetik stirer selama 3 jam sambil dipanaskan pada suhu 60 o C dan didiamkan selama 24 jam. Kemudian disaring menggunakan kertas saring. Lalu dibilas dengan akuades hingga pH netral. Kemudian diaktivasi dengan pemanasan pada suhu 300 o C selama 3 jam. Didinginkan dan disimpan di dalam desikator. Catatan: Setiap proses Regenerasi dilakukan setelah zeolit digunakan sebagai penyerap logam Cu dan Zn di dalam air limbah.

3.3.9 Penyerapan Kandungan Cu dan Zn di dalam limbah cair oleh Zeolit Alam