Langkah-langkah Pembelajaran Model Project Citizen Strategi instruksional yang digunakan dalam model ini, pada dasarnya

B. Langkah-langkah Pembelajaran Model Project Citizen Strategi instruksional yang digunakan dalam model ini, pada dasarnya

bertolak dari strategi “inquiry learning, discovery learning, problem solving learning, research-oriented learning (belajar melalui penelitian, penyikapan, pemecahan masalah” yang dikemas dalam model “project ala John Dewey. Dalam hal ini ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi Masalah. Para siswa akan mengidentifikasi masalah yang dianggap penting

oleh masyarakat dan siswa juga menentukan tingkat atau badan pemerintahan manakah yang bertanggung jawab dalam menangani masalah tersebut. Siswa diberi daftar contoh masalah yang ditemukan dalam masyarakat. Setelah membaca daftar tersebut siswa akan dapat menceritakan kepada teman-temannya di kelas tentang apa yang telah merfeka ketahui berkaitan dnegan masalah- masalah yang ditemukan di masyarakat. Kemudian siswa mewawancarai orang tua dan tetangga untuk mencatat apa yang oleh masyarakat dan siswa juga menentukan tingkat atau badan pemerintahan manakah yang bertanggung jawab dalam menangani masalah tersebut. Siswa diberi daftar contoh masalah yang ditemukan dalam masyarakat. Setelah membaca daftar tersebut siswa akan dapat menceritakan kepada teman-temannya di kelas tentang apa yang telah merfeka ketahui berkaitan dnegan masalah- masalah yang ditemukan di masyarakat. Kemudian siswa mewawancarai orang tua dan tetangga untuk mencatat apa yang

Tujuan tahap ini adalah untuk berbagi informasi yang sudah diketahui oleh para siswa, oleh teman-temannya, dan oleh orang lain berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Dengan demikian, kelas akan memperoleh informasi yang cukup yang dapat digunakan untuk memilih satu masalah yang tepat, dari beberapa masalah yang ada, sebagai bahan kajian kelas.

Untuk melakukan kegiatan ini, seluruh anggota kelas hendaknya:

a. Membaca dan mendiskusikan masalah-masalah yang ada dalam masyarakat yang dapat dilihat dalam daftar contoh masalah.

b. Buat kelompok yang terdiri atas dua sampai tiga orang. Masing-masing kelompok akan mendiskusikan satu masalah saja yang berbeda satu sama lain. Kemudian masing-masing kelompok harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disediakan pada format identifikasi dan analisis masalah.

c. Diskusikan jawaban dari masing-masing kelompok dengan seluruh anggota kelas.

d. Simpanlah hasil jawaban tersebut untuk dapat digunakan dalam pengembnagan portofolio kelas.

2) Memilih suatu masalah untuk dikaji oleh kelas. Kelas hendaknya mendiskusikan semua informasi yang telah

didapat berkenaan dengan daftar masalah yang ditemukan dalam masyarakat. Jika siswa telah menemukan informasi yang cukup, gunakanlah itu untuk memilih masalah yang hendak dipilih sebagai bahan kajian kelas.

Tujuan tahap ini adalah agar kelas dapat memilih satu masalah sebagai bahan kajian kelas. Dengan demikian kelas memiliki satu Tujuan tahap ini adalah agar kelas dapat memilih satu masalah sebagai bahan kajian kelas. Dengan demikian kelas memiliki satu

a. Wakil setiap kelompok kecil menjelaskan pentingnya masalah. Kegiatan ini dijadikan ajang untuk mempromosikan agar masalah dipilih oleh kelas.

b. Guru memimpin musyawarah agar kelas dapat memilih satu masalah sebagai bahan kajian kelas.

c. Jika musyawarah tidak berhasil mencapai kata sepakat, keputusan diambil dengan suara terbanyak.

d. Buatlah daftar masalah di papan tulis (setiap kelompok menyumbang satu masalah).

3) Mengumpulkan informasi yang terakit pada masalah itu. Jika masalah yang akan menjadi bahan kajian kelas sudah

ditentukan, maka siswa harus memutuskan tempat-tempat atau lembaga mana saja yang bisa dijadikan sumber-sumber informasi. Tujuan tahap ini adalah agar kelas dapat memperoleh informasi tamabahan yang akurat dan komprehensif untuk memahami masalah yang menjadi kajian kelas. Contoh-contoh sumber informasi, diantaranya perpustakaan, kantor surat kabar, professor dan pakar, ahli hukum dan hakim, organisasi masyarakat, kantor legislative dan kantor pemerintahan daerah, lembaga swdaya masyarakat (LSM), kantor polisi, jaringan informsai elektronik, dan lain-lain.

4) Mengembangkan portofolio kelas. Untuk memasuki tahap ini para siswa harus sudah menyelesaikan

penelitiannya. Dalam tahap ini mulailah mengembangkan portofolio kelas. Kelas akan dibagi dalam empat kelompok, yaitu:

a. Kelompok portofolio satu: menjelaskan masalah. Kelompok ini bertanggung jawab untuk menjelaskan pilihan masalah yang a. Kelompok portofolio satu: menjelaskan masalah. Kelompok ini bertanggung jawab untuk menjelaskan pilihan masalah yang

b. Kelompok portofolio dua: menilai kebijakan alternative yang disarankan untuk memecahkan masalah. Kelompok ini bertanggung jawab untuk menjelaskan kebijakan-kebijakan alternative yang sudah ada atau menjelaskan kebijakan- kebijakan alternative yang dibuat untuk memecahkan masalah.

c. Kelompok portofolio tiga: mengembnagkan kebijakan public kelas. Kelompok ini bertanggung jawab untuk mengembagkan dan menerangkan dengan tepat atas suatu kebijakan tertentu yang disepakati dan didukung oleh seluruh kelas.

d. Kelompok portofolio empat: mengembnagkan suatu rencana tindakan agar pemerintahan bersedia menerima kebijakan kelas.

bertanggung jawab untuk mengembangkan suatu rencana tindakan yang menunjukkan bagaimana

Kelompok

ini

dapat mempengaruhi pemerintah untuk menerima kebijakan yang didukung oleh kelas.

cara

warganegara

Masing-masing kelompok bertanggung jawab untuk mengembangkan satu bagian dari portofolio kelas. Bahan-bahan yang dimasukkan dalam portofolio hendaknya mencakup dokumentasi- dokumentasi yang telah dikumpulkan dalam tahap penelitian masalah. Dokumentasi ini harus mencakup bahan-bahan atau karya- karya seni yang ditulis asli oleh para siswa. Tujuan tahap ini adalah agar para siswa dapat menyusun portofolio kelas, baik portofolio bagian tayangan maupun portofolio bagian dokumentasi berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari kegiatan penelitian.

Pada portofolio bagian tayangan, karya masing-masing dari keempat kelompok hendaknya ditempatkan pada suatu panel Pada portofolio bagian tayangan, karya masing-masing dari keempat kelompok hendaknya ditempatkan pada suatu panel

5) Menyajikan portofolio dihadapan dewan juri. Jika portofolio kelas sudah selesai, siswa dapat menyajikan hasil

pekerjaannya dihadapan para hadirin. Presentasi atau dikenal dengan sebutan showcase dapat dilakukan dihadapan tiga atau empat orang juri yang mewakili sekolah dan masyarakat. Melalui kegiatan ini, siswa akan dibekali dengan pengalaman belajar bagaimana cara mempresentasikan ide-ide dan pemikiran kepada orang lain, serta bagaimana cara meyakinkan mereka terhadap langkah-langkah yag siswa ambil. Terdapat empat tujuan dasar kegiatan presentasi portofolio (showcase), antara lain:

a. Memberikan informasi kepada para hadirin tentang pentingnya masalah yang diidentifikasi itu bagi masyarakat.

b. Menjelaskan dan memberikan penilaian atas kebijakan alternative kepada para hadirin, dengan tujuan agar mereka dapat memahami keuntungan dan kerugian dari masing- masing kebijakan alternative tersebut.

c. Mendiskusikan dengan para hadirin bahwa pilihan kebijakan yang telah dipilih adalah kebijakan yang paling baik untuk menangani masalah tersebut. Selain itu, siswa harus dapat membuat argument yang rasional untuk

mendukung pemikiran mereka. Diskusi ini juga bertujuan untuk meyakinkan para hadirin bahwa menurut pemikiran dan dukungan kelas, kebijakan yang telah dipilih tidak bertentangan dnegan UUD 1945.

d. Menunjukkan bagaimana cara kelas dapat memperoleh dukungan dari masyarakat, lembaga legislative dan eksekutif, lembaga pemerintahan/swasta lainnya atas kebijkan pilihan kelas.

Dalam kegiatan Showcase ini terdapat dua sesi, yaitu presentasi awal dan forum tanya jawab. Pada presentasi awal, kelompok portofolio kelas akan mempresentasikan informasi-informasi penting dari masing-masing bagian portofolio. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam presentasi awal, diantaranya:

a. Informasi yang disampaikan hendaknya sesuai dengan yang tercantum pada bagian tayangan dan dokumentasi. Para siswa tidak boleh membaca kata perkata yang tertulis dalam kedua bagian tersebut.

b. Gunakan grafis yang ada dalam portofolio untuk membantu menjelaskan dan menekankan suatu pokok pikiran.

c. Hanya bahan-bahan yang dimasukkan dalam portofoliolah yang digunakan dalam presentasi lisan. Siswa tidak boleh menggunakan bahan-bahan tambahan lainnya seperti videotape, slide, computer, overhead projector (OHP), atau poster-poster.

Dalam forum tanya jawab, dewan juri akan mengajukan beberapa pertanyaan berdasarkan presentasi dan tampilan portofolio kelas. Kemungkinan para juri akan meminta untuk: Dalam forum tanya jawab, dewan juri akan mengajukan beberapa pertanyaan berdasarkan presentasi dan tampilan portofolio kelas. Kemungkinan para juri akan meminta untuk:

b. Memberikan contoh-contoh yang jelas tentang pokok-pokok utama yang telah siswa selesaikan.

c. Mempertahankan beberapa pernyataan dan/atau langkah yang telah siswa ambil.

d. Menjawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan apa yang telah siswa pelajari dari pengalaman membuat portofolio kelas. Masalah apa yang telah siswa hadapi? Hal-hal terpenting apakah yang siswa pelajari dalam melakukan penelitian masalah kemasyarakatan.

6) Melakukan refleksi pengalaman belajar. Merefleksikan pengalaman belajar atas segala sesuatu merupakan

hal yang baik. Merefleksikan pengalaman belajar merupakan salah satu cara untuk belajar, untuk menghindari agar jangan sampai melakukan suatu kesalahan dan untuk meningkatkan kemampuan yang sudah siswa miliki. Bagian refleksi hendaknya menggambarkan secara singkat tentang:

a. Apa yang dipelajari oleh siswa dan oleh teman sekelasnya? Bagaimana caranya?

b. Cara apa yang akan siswa pakai jika nantinya akan mengembnagkan portofolio yang lain? Masih sama dengan cara yang telah mereka pakai atau akan berbeda?

Refleksi pengalaman ini hendaknya merupakan hasil kerjasama antara teman-teman sekelas sama seperti kerjasama mereka yang telah dilakukan selama pembuatan portofolio kelas. Disamping itu para siswa harus merefleksikan pengalaman belajarnya baik sebagai seorang pribadi maupun sebagai salah satu anggota kelas.