Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi

Tumbuh kembang serta perkembangan otak anak sangat pesat pada usia balita. Bahkan, fase cepat tumbuh growth spurt otak ternyata hanya terjadi sampai usia 18 bulan 1,5 tahun. Meskipun kemudian otak masih terus berkembang sampai anak berusia 5 tahun, namun kecepatannya sudah mulai menurun Khomsan, 2004.

2.2.1 Penyebab Gizi Kurang

Menurut Unicef 1998, gizi kurang pada anak balita disebabkan oleh beberapa faktor yang kemudian diklasifikasikan sebagai penyebab langsung, penyebab tidak langsung, pokok masalah di masyarakat, dan akar masalah. 1 Penyebab langsung

a. Asupan makanan anak yang tidak memadai

Jika asupan makanan yang diberikan pada anak tidak cukup baik, maka dapat menurunkan daya tahan tubuh imunitas anak, sehingga anak mudah terserang penyakit infeksi dan dapat mengurangi nafsu makan, akhirnya anak dapat menderita gizi kurang. Semakin bertambahnya usia anak, maka semakin bertambah pula kebutuhannya. Di dalam keluarga, konsumsi makanan dipengaruhi oleh jumlah dan jenis pangan yang dibeli, pemasakan, distribusi dalam keluarga, dan kebiasaan makan secara perorangan. Konsumsi juga tergantung pada pendapatan, agama, adat istiadat, dan pendidikan keluarga yang bersangkutan Almatsier, 2001. Menurut Kemenkes 2012 Gizi seimbang merupakan makanan yang dikonsumsi dalam satu hari beragam dan mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Keadaan ini tercermin dari derajat kesehatan dan tumbuh kembang balita yang optimal. Sedangkan konsep dasar gizi seimbang adalah pemberian makanan yang sebaik-baiknya yang harus memperhatikan kemampuan tubuh seseorang untuk mencerna makanan, umur, jenis kelamin, jenis aktivitas, dan kondisi tertentu seperti sakit, hamil, menyusui. Jadi, untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan. Prinsip nutrisi yang perlu diperhatikan dalam pemberian makanan pada balita Barasi, 2009 adalah : a Harus mencapai angka referensi gizi untuk kelompok usia yang bersangkutan b Tidak dianjurkan diet rendah lemak c Perhatikan densitas nutrient, terutama yang beresiko defisiensi seperti kalsium, zat besi, zink, vitamin A, dan vitamin C d Hindari gula dari sumber selain susu, atau makanan berlemak dalam jumlah berlebihan Sedangkan zat gizi yang dibutuhkan balita menurut Pandi 2008 adalah : 1 Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang terdiri dari dua jenis yaitu karbohidrat sederhana gula pasir, gula merah, jagung manis, madu, susu sapi, ASI, rumput laut, asparagus, ubi jalar sedangkan karbohidrat kompleks tepung, beras, gandum, pisang, daging has, apel, jambu biji, serealia. 2 Protein untuk pertumbuhan, terdapat pada ikan, susu, telur, kacang-kacangan, tahu, dan tempe. 3 Lemak terdapat pada margarin, mentega, minyak goreng, lemak hewan atau lemak tumbuhan. 4 Vitamin adalah zat-zat organik yang kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya dapat dibentuk oleh tubuh. a. Vitamin A untuk pertumbuhan tulang, mata, dan kulit juga mencegah kelainan bawaan, vitamin A terdapat dalam susu, keju, mentega, kuning telur, minyak ikan, sayuran dan buah-buahan segar seperti wortel, pepaya, mangga, daun singkong, daun ubi jalar. b. Vitamin B untuk menjaga sistem susunan saraf agar berfungsi normal, mencegah penyakit beri-beri dan anemia, vitamin ini terdapat di dalam nasi, roti, susu, daging, dan tempe.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan di Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2013

1 58 84

EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) PADA BALITA BGM TAHUN 2013 (Studi Kasus di Desa Sukojember Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember)

1 7 21

Latar Belakang Tidak Meningkatnya Berat Badan Balita Setelah Mendapat PMT-P di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014

0 5 259

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN-PEMULIHAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS (STUDI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JELBUK KABUPATEN JEMBER)

0 0 8

EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA BALITA GIZI KURANG DI PUSKESMAS JAKENAN KABUPATEN PATI

2 10 14

Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan di Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2013

0 2 25

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan di Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2013

0 1 7

PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN DI PUSKESMAS PEKAN LABUHAN TAHUN 2013 Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK DI RUMAH PEMULIHAN GIZI KOTA SEMARANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 7

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK DI RUMAH PEMULIHAN GIZI KOTA SEMARANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 14