Pelayanan Kesehatan Gambaran yang Mempengaruhi Penyakit Infeksi .1 Sanitasi dan Hygiene

Menurut Depkes 2007 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan di masyarakat. Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah tangganya yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang bayi dan balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah. Sedangkan pengetahuan mengenai pemeliharaan kesehatan seperti PHBS dan rumah sehat, sebagian besar informan tidak mengetahui bahkan tidak pernah mendengar istilah tersebut. Namun, satu informan mengetahui bahwa ada 10 PHBS tetapi informan lupa isi dari 10 PHBS tersebut. Sedangkan dalam upaya pemeliharaan rumah dan halaman rumah semua informan mengetahuinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mengenai penyakit infeksi sebagian besar informan tergolong buruk dan pengetahuan mengenai pemeliharaan kesehatan juga masih tergolong kurang. Oleh karena itu, diharapkan pada pihak Puskesmas agar dapat memberikan informasi mengenai penyakit infeksi dan pemeliharaan kesehatan seperti PHBS.

6.5 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain : a Pada saat penelitian, persediaan PMT-P berupa susu dan biskuit di Puskesmas Pamulang sudah habis, sehingga peneliti harus membawa PMT-P untuk mengetahui pemberian makanan tambahan tersebut kepada balita. b Sebagian besar praktik pengasuhan baik dalam pemberian makanan maupun pemeliharaan kesehatan dilakukan oleh informan utama, sedangkan informan pendukung dari keluarga terkadang ada yang tidak mengetahui dan memperhatikan praktik pengasuhan yang dilakukan oleh informan utama secara detail. c Pada saat wawancara mendalam dengan informan pendukung dari keluarga terkadang ditemani oleh informan utama, sehingga terkadang informan utama ikut menjawab pertanyaan yang diberikan kepada informan pendukung dari keluarga.

BAB VII PENUTUP

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pamulang pada bulan Agustus sampai dengan November, diperoleh simpulan sebagai berikut : a. Latar belakang tidak meningkatnya berat badan balita setelah mendapat PMT-P adalah karena informan utama tidak membentuk pola makan balita dan hanya mengikuti pola makan balita yang suka jajan sehingga mengakibatkan ketersediaan pangan keluarga dan asupan makan balita menjadi buruk baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Selain itu, disebabkan pula oleh frekuensi makan balita yang buruk, PMT-P tidak digunakan dengan tepat, adanya penyakit infeksi yang diderita, upaya sanitasi yang kurang, dan pengetahuan informan yang buruk mengenai pemberian makan dan penyakit infeksi. b. Asupan makanan balita masih tergolong buruk dalam hal jumlah dan jenis makanan baik dari makanan utama maupun dari PMT-P, baik dalam hal jumlah maupun jenis makanan. Karena hampir di setiap waktu makannya jumlah makanan utama yang dikonsumsi balita tergolong sedikit dengan jenis makanan yang hanya terdiri dari dua jenis, seperti makanan pokok dan lauk atau makanan pokok dan sayur. Sedangkan PMT-P yang diberikan sering tidak tepat sasaran.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan di Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2013

1 58 84

EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) PADA BALITA BGM TAHUN 2013 (Studi Kasus di Desa Sukojember Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember)

1 7 21

Latar Belakang Tidak Meningkatnya Berat Badan Balita Setelah Mendapat PMT-P di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014

0 5 259

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN-PEMULIHAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS (STUDI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JELBUK KABUPATEN JEMBER)

0 0 8

EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA BALITA GIZI KURANG DI PUSKESMAS JAKENAN KABUPATEN PATI

2 10 14

Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan di Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2013

0 2 25

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan di Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2013

0 1 7

PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN DI PUSKESMAS PEKAN LABUHAN TAHUN 2013 Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK DI RUMAH PEMULIHAN GIZI KOTA SEMARANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 7

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK DI RUMAH PEMULIHAN GIZI KOTA SEMARANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 14