Bungkil inti kelapa sawit PKM adalah ampas yang berasal dari sisa produksi kernel. PKM dapat digunakan sebagai pakan ternak. Selain itu, PKM juga diekspor ke
pasar Asia, Australia maupun Eropa. Biasanya permintaan pasar Asia memilki kriteria suhu diatas 50 – 60
C, tetapi untuk permintaan pasar Eropa suhu diatur ≤ 50
C. Faktor – faktor yang mempengaruhi mutu dari PKO adalah air , Free Fatty Acid,
warna, bilangan iodide. Semua faktor - faktor ini perlu di analisis untuk mengetahui mutu dari minyak inti kelapa sawit tersebut. Minyak sawit yang baik yaitu yang berkadar asam
lemak bebas yang rendah dan berwarna kuning terang serta muda dipucatkan.
2.3.2 Asam Lemak
Banyak asam karboksilat rantai lurus mula-mula dipisahkan dari lemak sehingga dijuluki asam lemak. Asam propionate, yaitu asam dengan tiga karbon, secara harfiah
berarti asam lemak pertama Yunani: protos = pertama; pio = lemak. Asam berkarbon empat atau asam butirat diperoleh dari lemak mentega Latin: butyrum = mentega.
Anggota deret asam karboksilat alifatik yang berbobot molekul rendah tidak berwarna dan mudah menguap. Baunya tajam dan tak sedap. Bau mentega tengik dan bau
kaki kotor ditimbulkan asam butirat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Asam Karboksilat Alifatik Tidak Jenuh
Rumus Atom
Karbon Nama Biasa
Titik leleh
C
CH
3
CH
2 5
CH=CHCH
2 7
COOH 16
Asam Palmitoleat -1
CH
3
CH
2 7
CH=CHCH
2 7
COOH 18
Asam Oleat -4
CH
3
CH
2 4
CH=CHCH
2
CH=CHCH
2 7
COOH 18
Asam linoleat -5
CH
3
CH
2
CH=CHCH
2 3
CH
2 6
COOH 18
Asam linolenat -11
Sumber : Wilbraham A C 1992
2.3.3 Komposisi Asam Lemak Minyak inti Sawit
Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 persen daging buahsabut perikarp dan 20 persen buah yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak dalam daging buahsabut
sekitar 34-40 persen. Minyak kelapa sawit adalah lemak semi padat yang mempunyai komposisi yang tetap.
Universitas Sumatera Utara
Kandungan karoten dapat mencapai 1000 ppm atau lebih, tetapi dalam minyak dari jenis tenera kurang lebih 500-700 ppm, kandungan tekoferol bervariasi dan
dipengaruhi oleh penanganan selama produksi Ketaren, 1986.
Tabel 2.2. Komposisi Asam Lemak Minyak Sawit
Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit
Minyak inti Sawit Asam Kaprilat
- 3 – 4
Asam Kaproat -
3 – 7 Asam Laurat
- 46 – 52
Asam Maristat 1,1 – 2,5
14 – 17 Asam Palmitat
40 – 46 6,5 – 9
Asam Stearat 3,6 – 4,7
1 – 2, Asam Oleat
39 – 45 13 – 19
Asam Linoleat 7 – 11
0,5 – 2 Sumber : Ketaren 1986
2.3.4 Sifat Fisika – Kimia
Sifat fisika – kimia minyak kelapa sawit meliputi warna, bau, flavor, kelarutan, titik cair, titik didih, titik penolakan, slipping, shot melting point, bobot jenis, indeks bias,
titik kekeruhan, titik asap, titik nyala dan titik api. Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses pemucatan, karena asam-asam lemak dan
Universitas Sumatera Utara
trigliserida tidak berwarna. Warna orange atau atau kuning disebabkan adanya pigmen karoten yang larut dalam minyak.
Bau dan flavor dalam minyak terdapat secara alami, juga terjadi akibat adanya asam–asam lemak berantai pendek akibat kerusakan minyak. Sedangkan bau khas minyak
kelapa sawit ditimbulkan oleh persenyawaan beta ionone.
Tabel 2.3. Nilai Sifat Fisik-Kimia Minyak kelapa Sawit dan Minyak Inti Kelapa Sawit
Sifat Minyak sawit
Minyak inti sawit
Bobot jenis pada suhu kamar 0,900 0,900 – 0,913
Indeks bias D 40
o
1,4565 – 1,4585 1,495 – 1,915
Bilangan Iod 48 - 56 14 – 20
Bilangan Penyabunan 196 – 205 244 - 254
2.3.5 Standart Mutu