BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi observational dengan pendekatan cross sectional pada pasien infeksi klamidia trakomatis dengan kehamilan ektopik terganggu.
III.2 Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini telah dikerjakan di IGD RSHAM, RSPM, dan RS Jejaring FK-USU dengan perkiraan waktu penelitian dimulai dari bulan 1 Maret 2012 sampai dengan 30 September
2012 atau sampai seluruh sampel terpenuhi.
III.3 Populasi Penelitian
Semua perempuan dengan kehamilan ektopik terganggu yang dilakukan operasi di IGD RSUP HAM , RS Pirngadi Medan dan RS jejaring FK-USU selama periode penelitian serta
memenuhi kriteria penelitian. Perhitungan besar sampel dilakukan dengan menggunakan sampel tunggal untuk estimasi
proporsi suatu populasi. Karena penelitian ini menggunakan PCR, dan dari literatur didapatkan proporsi antara 7-30, penulis menetapkan estimasi proporsi penyakit yang ingin
dicari adalah 50 0,5. Dengan mengambil batas kesalahan yang ditoleransi d adalah 20 0,2 dan tingkat kemaknaan 95.
q : l - 0,50 = 0,50 Jumlah sampel yang didapat adalah 24 orang, dibulatkan menjadi 25 orang.
Za
2
PQ n =
d
2
1,96
2
x 0,5 x 0,5 n =
= 24,01 0,2
2
Universitas Sumatera Utara
III.4 Kriteria sampel
Sampel diambil secara nonrandom dengan teknik consecutive sampling, artinya semua subyek yang memenuhi syarat kriteria inklusi dan eksklusi diikutsertakan dalam penelitian
ini sesuai dengan urutan kedatangan mereka sampai jumlah sampel terpenuhi. Banyaknya subyek yang diambil sesuai dengan besar sampel yang telah dihitung sebelumnya.
1. Pasien yang di diagnosa kehamilan ektopik terganggu dengan pemeriksaan fisik dan ultrasonografi dan dibuktikan dengan laparatomi atau laparaskopi.
Kriteria inklusi:
2. Bersedia ikut dalam penelitian.
1. Pasien yang mendapatkan pengobatan antibiotika dalam 2 minngu terakhir.
Kriteria eksklusi:
2. Pasien saat durante laparatomi atau laparaskopi bukan kehamilan ektopik.
Universitas Sumatera Utara
III.5 Kerangka Konsep
Kehamilan Ektopik
Terganggu
Pendidikan
Usia Pasangan
seksual Kontrasepsi
Merokok Keputihan
Riwayat Abortus
Riwayat Operasi
Riw. Infeksi saluran kemih
dan panggul
Tuba Serviks
PCR
Infeksi Klamidia
Trakomatis
Universitas Sumatera Utara
III.6 Alur Penelitian
III.7 Cara kerja penelitian
III.7.1 . Cara pengumpulan data • Data demografis subyek didapatkan dari wawancara kepada subyek
• Data untuk melihat faktor resiko infeksi klamidia didapatkan dari wawancara dan
pemeriksaan genitalia kepada subyek. • Data mengenai infeksi Klamidia didapatkan dari hasil PCR terhadap:
1. Spesimen swab endoserviks 2. Spesimen jaringan tuba
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU TUBA
Kriteria Inklusi
AnamnesisFisik
Swab Serviks Laparatomi
Salpingektomi
Sediaan Jaringan Tuba
PCR
Analisa Data
Universitas Sumatera Utara
III.7.2 Cara kerja Semua pasien datang dengan kehamilan ektopik terganggu yang dibuktikan dengau
pemeriksaan klinis dan USG diberi informed consent untuk ikut serta dalam penelitian. Apabila bersedia maka pasien diminta menandatangani formulir persetujuan dan
selanjutnya diambil swab endoserviks untuk dilakukan pemeriksaan dengan PCR, saat operasi, jaringan tuba akan diambil untuk diperiksa dengan menggunakan PCR.
Dilakukan wawancara dan pemeriksaan genitalia pada pasien, kemudian data dicatat dalam status penelitian dan buku registrasi penelitian. Data meliputi karakteristik
demografik usia saat menikah, tingkat pendidikan, lama infertilitas, jumlah pasangan seksual, pemakaian kondom serta gejala subyektif riwayat keputihan, riwayat PMS,
nyeri buang air kecil, riwayat perdarahan saat berhubungan, dan riwayat radang panggul dan tanda-tanda infeksi Klamidia pada pemeriksaan genitalia interna
keputihan, servisitis. Subyek penelitian yang terinfeksi dengan Klamidia trakomatis akan diobati dengan
antibiotika yang sesuai.
III.7.3 Pengambilan spesimen dari endoserviks Persiapan alat dan bahan:
Spekulum Kapas sublimat savlon untuk membersihkan genitalia eksterna.
Swab dacron steril untuk pengambilan spesimen endoserviks. Tabung I berisi media transport 1,5 ml 2-sucrose-phosphate 2-SP untuk sampel dari
swab endoserviks dan Tabung II berisi Tris EDTA untuk sampel dari jaringan tuba.
Cara pengambilan spesimen endoserviks: Subyek penelitian berbaring dengan posisi litotomi.
Genitalia eksterna dibersihkan dengan kapas basah. Spekulum dimasukkan secara hati-hati melalui introitus vagna.
Dilakukan pembersihan sekret yang berlebihan di daerah ektoserviks. Pengambilan spesimen dari endoserviks dengan swab dacron, kemudian swab tersebut
dimasukkan dibenamkan kedalam tabung I. Setelah itu dikirim ke Laboratorium Prodia medan media tersebut dipertahankan pada suhu 4
C selama dalam proses pengiriman.
Universitas Sumatera Utara
Cara pengambilan spesimen jaringan tuba: Biopsi jaringan tuba pasca laparatomi atau laparaskopi dimasukkan kedalam tabung
berisi l ml Tris EDTA Simpan dalam kulkas atau lemari pendingin atau langsung dikirim ke laboratorium
Prodia medan dalam keadaan dingin dipertahankan pada suhu 4 C ice box selama
dalam proses pengiriman.
Preparasi sampel: Jaringan dimasukkan kedalam 1 ml lisis buffer
Homogenisasi dengan mortar Sentrifugasi 10.000 gr selama 2 menit
Ambil supernatant untuk diekstraksi DNA Ekstraksi DNA dengan Diatom DNA extraction kit IsogeneQiagen Cat no.
51306, Moscow-Rusia. Diambil 200 µl supernatant. Simpan hasil ekstraksi dalam freezer -80
C, sampai dilakukan PCR
Pemeriksaan PCR Buat PCR mix, 20 µltabung
Masukkan 5 µl sampel ekstrak DNA kedalam PCR mix Amplifikasi yang digunakan adalah dengan thermocycler Techne–Flexigen, TC-412,
Cambridge-UK. Jalankan dalam mesin PCR dengan program sebagai berikut:
Denaturasi 95 Annealing 55
C selama 1 menit Elongasi 72
C selama 1 menit Lakukan dalam 40 siklus.
C selama l5 menit
Evaluasi deteksi hasil PCR : Masukkan hasil PCR sebanyak l0 µl kedalam plate Elisa
Tambahkan reagen deteksi sebanyak 50 µl. Inkubasi 30 menit pada temperatur kamar
Cuci dengan PBS-T 3x
Universitas Sumatera Utara
Tambahkan substrat 50 µl. Inkubasi 30 menit Tambahkan stop reaction 50 µl
Baca dengan Elisa Reader pada OD 450 nm
III.8 Definisi Operasional
Pada penelitian ini definisi dari variabel : • Infeksi klamidia trakomatis adalah berarti positif jika ditemukan klamidia trakomatis
pada serviks dan atau tuba, dan negatif jika tidak di temukan infeksi klamidia trakomatis pada serviks atau tuba.
• Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan ektopik tuba yang ruptur • Umur adalah usia dalam tahun saat pasien datang ke Rumah sakit.
• Pendidikan adalah jenjang pengajaran yang dipelajari atau sedang dicapai oleh
subyek melalui pendidikan formal, terbagi menjadi rendah tidak sekolah hingga tamat SD, SLTP, menengah tamat SLTA, tinggi Akademi atau Sarjana.
• Pasangan seksual adalah jumlah pasangan dalam melakukan hubungan seksual sampai usia sekarang.
• Kontrasepsi adalah menggunakan atau tidak menggunakan alat penunda kehamilan dalam rahim dan kondom.
• Keputihan adalah pernah atau tidak pernah mengeluarkan cairan duh dari vagina dapat disertai bau ataupun gatal.
• Merokok adalah pernah atau tidak pernah menggunakan rokok. • Riwayat abortus adalah pernah atau tidak pernah mengalami keguguran atau
perdarahan pada kehamilan sebelumnya. • Riwayat infeksi saluran kemih panggul adalah pernah atau tidak pernah memiliki
keluhan nyeri saat berkemih, nyeri perut bawah atau nyeri pada saat berhubungan. • Riwayat operasi adalah pernah atau tidak pernah menjalani operasi pada perut
sebelumnya.
III.9 Pengumpulan Data Dan Analisa Statistik
Data yang dikumpulkan dari subyek dicatat pada lembar penelitian yang telah dipersiapkan, kemudian dilakukan editing dan koding. Data kemudian di rekam ke dalam cakram magnetis
komputer dan dilakukan validasi untuk pembersihan data. Pada data yang sudah bersih
Universitas Sumatera Utara
dilakukan pengolahan statistik dengan paket SPSS versi 15 untuk disusun dalam tabel tunggal maupun tabel silang sesuai dengan tujuan penelitian. Data kuantitatif dihitung nilai rerata dan
simpang baku serta interval kepercayaan 95. Hubungan antara dua variabel kualitatif dinilai dengan uji Chi Square atau uji Mutlak Fisher. Hubungan antara variabel kualitatif dan
variabel kuantitatif dinilai dengan uji Student t atau Anova.
III.10 Etika Penelitian
Semua peserta diberikan penjelasan mengenai tujuan dan cara yang dijalankan pada penelitian ini, penelitian dilakukan setelah terdapat persetujuan sukarela dari masing - masing
peserta dengan menandatangani surat pernyataan persetujuan informed concent. Setiap peserta berhak mengetahui hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadapnya. Karena
alasan tertentu, peserta boleh menarik diri dari penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN