Infeksi klamidia trakomatis biasanya menular melalui aktifitas seksual dan dapat menular secara vertikal, yang kemudian menyebabkan konjungtivitis dan pneumonia pada bayi baru
lahir. Jika tidak diobati, penyakit kelamin ini dapat berkembang menjadi epididimitis pada pria dan penyakit infeksi saluran genital bagian atas pada wanita. Klamidia menginfeksi sel
epitel kolumnar, yang menyebabkan wanita usia remaja memiliki risiko infeksi karena squamocolumnar junction pada ektoserviks sampai dengan usia dewasa. Pria yang terinfeksi
memiliki kemungkinan untuk menularkan sekitar 25 melalui hubungan seksual ke wanita yang sehat. Angka penularan dari ibu yang terinfeksi ke bayi baru lahir adalah 50 yang
mengakibatkan konjungtivitis atau pneumonia l0 - 20. Masa inkubasi adalah 1 – 5 minggu, dibandingkan 0 - 2 minggu untuk N.gonorrhea yang merupakan diagnosis banding
dari klamidia untuk terjadinya konjungtivitis pada bayi baru lahir.
2
II.5 Manifestasi Klinik
Manifestasi klinik untuk infeksi klamidia pada perempuan dapat berupa sindroma urethral akut, uretritis, bartolinitis, servisitis, infeksi saluran genital bagian atas endometritis,
salfingo-oophoritis, atau penyakit radang panggul, perihepatitis sindroma Fitz-Hugh- Curtis, dan arthritis. Kehamilan ektopik juga dapat terjadi oleh karena infeksi klamidia, yang
biasanya didahului dengan penyakit radang panggul.
15,21
Gejala tergantung dari lokasi infeksinya. Infeksi dari urethra dan saluran genital bagian bawah dapat menyebabkan disuria,
duh vagina yang abnormal, atau perdarahan post koital. Pada saluran genital bagian atas endometritis, atau salphingitis, kehamilan ektopik dapat menimbulkan gejala seperti
perdarahan rahim yang tidak teratur dan abdominal atau pelvic discomfort.
22
Gambar 5. Infeksi klamidia trakomatis pada serviks
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan untuk infeksi klamidia trakomatis harus dilakukan pada pria dan wanita dengan gejala dan tanda yang berhubungan dengan infeksi klamidia
22
:
II.6 Komplikasi
Meskipun umumnya orang yang menderita klamidia tidak menunjukkan gejala, manifestasi paling sering pada penyakit ini adalah adanya suatu reaksi lokal peradangan pada mukosa
yang dihubungkan dengan keputihan, uretritis pada pria, dan urenitis vaginitis servisitis pada wanita. Pada wanita dengan infeksi klamidia yang tidak diobati dapat menyebabkan
penyakit radang panggul, dengan sequealae termasuk infertilitas, kehamilan ektopik dan radang panggul kronik.
15
Klamidia merupakan satu dari beberapa penyebab infeksi radang panggul dan infertilitas pada wanita. Setiap episode tunggal dari penyakit radang panggul, risiko untuk
terjadinya infertilitas faktor tuba adalah 11. Setiap episode berikut akan meningkatkan risiko 2 - 3 kali lipat. Wanita yang memiliki riwayat penyakit radang panggul mengalami
peningkatan risiko untuk terjadinya kehamilan tuba sebesar 7 - l0 kali lipat. Pada l5 wanita yang menderita infeksi radang panggul, nyeri abdomen yang kronik merupakan gejala klinik
jangka panjang yang banyak dihubungkan dengan adanya perlekatan pada ovarium dan tuba falopii di rongga pelvis.
23
Pada pasangan subfertil, infeksi klamidia bertanggung jawab untuk terjadinya sekitar 50 infertilitas faktor tuba. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa
pada pasien - pasien dengan tes klamidia positif memiliki risiko untuk terjadinya infertilitas
Gambar 6. Infeksi klamidia trachomatis pada daerah tuba dengan Laparaskopi
Universitas Sumatera Utara
faktor tuba, dan kehamilan ektopik lebih tinggi dibandingkan dengan pasien - pasien dengan tes Klamidia negatif.
24,25,26
Dibeberapa penelitian,
6,7,9
didapatkan kejadian infeksi klamidia pada pasien dengan kehamilan ektopik terganggu sekitar 3-70. Penelitian lain juga
disebutkan infeksi klamida dihubungkan dengan peningkatan risiko untuk terjadinya karsinoma serviks yang invasif.
27
Infeksi Klamidia diketahui juga meningkatkan risiko untuk terjadinya infeksi human immunodeficiency virus HIV oleh karena meningkatnya peradangan pada mukosa genital.
Biasanya wanita harus terpapar 7 - 8 kali untuk menderita infeksi HIV angka rata - rata; sebagian wanita terinfeksi pada paparan pertama sebagian lagi terinfeksi setelah terpapar
beberapa kali. Dengan adanya infeksi serviks akan menyebabkan penurunan dalam jumlah paparan, dan tentunya akan meningkatkan untuk terjadinya infeksi HIV. Mengapa ini bisa
terjadi, masih belum dapat diketahui, tapi ini akan menjadi masuk akal, bila kita mengetahui bahwa sistem imun yang berjalan menuju ke tempat infeksi makrofag, sel T adalah juga
merupakan target utama dari HIV. Sama halnya dengan infeksi menular seksual lain, infeksi pada ibu memiliki dampak
terhadap janin yang dapat tertular melalui jalan lahir. Pada infeksi oleh karena klamidia trakomatis, dapat menyebabkan konjungtivitis dan pneumonia. Pada banyak kasus
konjunctivitis yang disebabkan oleh klamidia merupakan penyakit yang self limiting dan tidak menimbulkan komplikasi jangka panjang pada mata. Keadaan ini benar pada jenis -
jenis klamidia yang ada di negara - negara maju, sedangkan di negara – Negara berkembang, seperti Nepal, ada beberapa jenis klamidia yang dapat menyebabkan kebutaan trakoma.
Pneumonia pada neonatus yang disebabkan klamidia dapat menimbulkan dampak yang serius. Untungnya bila pneumonia telah terdiagnosis lebih awal, pengobatan dengan
antibiotik efektif unhrk mengontrol infeksi.
20
Komplikasi dari infeksi klamidia adalah:
20
a Nyeri panggul kronik
21,23
b Infeksi radang panggul c Salpingitis
d Abses tubo – ovarium e Kehamilan ektopik
f Infertilitas g Sindroma reiter, urethritis, konjungtivitis, dan arthritis.
Universitas Sumatera Utara
h Sindroma Fitz - Hugh - Curtis perihepatitis
II.7 Penunjang Diagnosis