Pengaturan Usaha Asuransi di Indonesia

10 http:id.shvoong.combusiness-managementinvesting diakses pada tanggal 19 Desember 2013. 11 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian.

BAB II PERKEMBANGAN BANCASSURANCE DI INDONESIA

A. Pengaturan Usaha Asuransi di Indonesia

1. Pengertian Asuransi Secara bahasa asuransi yang dalam bahasa inggris berasal dari kata ‘Insurance’ adalah sebuah perjanjian dimana kita membayarkan sejumlah uang kepada sebuah perusahaan dan perusahaan tersebut akan menbayarkan sejumlah uang sebagai tanggungan kepada kita apabila kita mengalami kecelakaan atau kemalangan. 10 Dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992, dirumuskan definisi asuransi menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dan suatu peristiwa tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas rneninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”. 11 Menurut pasal 1774 KUH Perdata, “ suatu persetujuan untung-untungan kansoveenkomst adalah suatu perbuatan yang hasilnya, mengenai untung ruginya, baik bagi semua pihak maupun bagi sementara pihak bergantung kepada suatu kejadian yang belum tentu”. Universitas Sumatera Utara 12 Pasal 1320 KUH Perdata tentang Syarat-syarat Terjadinya Suatu Persetujuan yang Sah. Berdasarkan definisi tersebut diatas maka asuransi merupakan suatu bentuk perjanjian dimana harus dipenuhi syarat sebagaimana dalam Pasal 1320 KUHPerdata tentang syarat-syarat terjadinya suatu persetujuan yang sah. Dimana, adanya kesepakatan kedua belah pihak, kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum, adanya objek, dan adanya klausula yang mempunyai kekuatan hukum. 12 Dalam perjanjian asuransi sering dimuat janji-janji khusus yang dirumuskan secara tegas dalam polis yang dimaksudkan untuk mengetahui batas tanggungjawab penanggung dalam pembayaran ganti kerugian apabila terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian. 2. Perkembangan Usaha Asuransi Usaha persuransian sebagai salah satu lembaga keuangan non bank menjadi semakin penting peranannya, Perkembangan industri asuransi tidak terlepas dari kesadaran akan pentingnya berasuransi untuk kualitas hidup yang lebih baik. Makin tinggi pendapatan per kapita masyarakat, makin mampu masyarakat memiliki harta kekayaandan makin dibutuhkan pula perlindungan keselamatannya dari ancaman bahaya. Karena pendapatan masyarakat meningkat, maka kemampuan membayar premi asuransi juga meningkat.Dengan demikian, usaha perasuransian juga berkembang. Industri asuransi nasional memasuki babak baru, Otoritas Jasa Keuangan OJK beroperasi. Kehadirannya memunculkan harapan baru dari sisi regulasi dan pengawasan industri. Apalagi komisioner yang terpilih, tergolong sosok yang diterima dengan baik oleh pelaku industri. Ide-ide perbaikan dari OJK makin membawa optimisme asuransi nasional. Universitas Sumatera Utara 13 http:munawarkasan.wordpress.com diakses pada tanggal 20 Desember 2013. 14 Industri asuransi indonesia berkembang, http:bisniskeuangan.kompas.com diakses pada tanggal 20 Desember 2013. Pengaturan tarif referensi asuransiproperti, pembentukan perusahaan reasuransi yang kuatadalah sebagian tekad dari Otoritas Jasa Keuangan. 13 Fitch Ratings menyatakan, prospek peringkat untuk sektor asuransi jiwa dan asuransi umum di Indonesia pada tahun 2014 adalah Stabil. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pasar yang stabil, eksposur pada risiko ekuitas yang terkendali, dan margin operasional yang stabil. Prospek Sektor adalah Stabil, mencerminkan pandangan Fitch bahwa pasar yang luas dan penetrasi pasar yang rendah terus menawarkan peluang pertumbuhan yang menarik serta didukungnya permintaan sektor oleh pertumbuhan kelas menengah dan meningkatnya tingkat pendapatan. Selain itu, kinerja operasional perusahaan asuransi tidak terpengaruh oleh kerugian dari bencana alam pada tahun 2013. Fitch memperkirakan prospek pertumbuhan akan tetap menarik dalam jangka menengah hingga jangka panjang, didorong oleh penetrasi yang rendah, peningkatan kesadaran risiko, dan kenaikan tingkat kemakmuran. 14 Mengelola Produk Baru berarti perusahaan asuransi menerima pelimpahan resiko ekonomis seseorang yang diasuransikan. Sebelum kesepakatan pelimpahan resiko dilakukan harus ada dua prinsip yaitu prinsip itikad baik dan prinsip kepentingan yang dapat diasuransikan. Setiap produksi baru akan diakseptasi melalui proses seleksi untuk di-underwrite oleh bagian underwriting untuk mengetahui produksi tersebut telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Underwriting adalah proses menilai tingkat risiko calon calon tertanggung atau proses mempertimbangkan dapat tidaknya suatu permintaan asuransi diterima dan dikeluarkan polisnya. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar dapat melindungi penanggung atau perusahaan asuransi dari kemungkinan Universitas Sumatera Utara terjadinya moral hazard. Pengisian SPA ada beberapa hal yang perlu dilengkapi saat mengisi SPA oleh para agen, pemasar, atau staf bank yang memasarkan produk bancassurance, yaitu tidak diperkenankan mengunakan foto copy SPA dan pastikan menggunakan bentuk atau jenis terbaru, pastikan calon pemegang polis atau tertanggung menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan benar, tidak diperkenankan menghapus atau menggunakan tinta koreksi, jika ada kekeliruan harap dicoret dan ditandatangani oleh calon tertanggung atau pemegang polis untuk menjaga validitas, gunakan formulir tambahan jika dipandang perlu dan periksa kebenaran penulisan nama, tempat dan tanggal lahir, alamat pelayanan dan lain sebagainya. Dengan kelengkapan data tersebut, maka bagian underwriting akan mendapatkan kemudahan untuk menetapkan keputusan apakah polis asuransi yang diajukan calon tertanggung dapat diterima dengan kondisi standar, diterima dengan syarat, seperti: ekstra premi atau dengan klausul khusus atau ditolak atau ditunda, karena tidak memenuhi persyaratan. Sebelum memasuki proses ini ada beberapa dokumen dan langkah yang harus diperhatikan. Keputusan underwriting untuk produksi standar, dengan alur kerjanya seperti berikut: Tabel I Keputusan Underwriting untuk Produksi Standar Customer mengisi formulir SPA Customer membayar ke rekening Asuransi di Bank, slip setoran diberikan ke CS CS Bank menyerahkan SPA ke PIC di Bank PIC Bank mengirimkan SPA ke Asuransi Asuransi melakukan proses seleksi Asuransi mengirimkan keputusan Underwriting ke Nasabah dan daftar ke PIC Bank Universitas Sumatera Utara Keputusan underwriting dengan syarat artinya ada syarat-syarat yang akan diberlakukan apabila pertanggungan tetap dilanjutkan, yaitu: Tabel II Keputusan Underwriting dengan Syarat Keputusan underwriting apabila SPA ditunda atau ditolak, maka proses atau alur kerjanya dapat dilihat sebagai berikut: Tabel III Keputusan Underwriting apabila SPA Ditunda atau Ditolak Sumber : Operasional Produk bancassurance Keterangan : Asuransi : Perusahaan Asuransi PIC : Person in charge CS : Bagian Customer Service di Bank Nasabah mengirimkan konfirmasi setuju dengan kondisi yang ditawarkan Nasabah membayar premi tambahan ke rekening Asuransi di Bank, slip setoran diberikan ke CS CS menyampaikan konfirmasi ke PIC di Bank PIC di Bank menyampaikan konfirmasi nasabah ke Asuransi Bila Premi telah dibayar, Polis dicetak Asuransi melakukan proses seleksi dan menemukan dokumen tidak lengkap Asuransi mengirimkan surat pemberitahuan ke nasabah dan copy ke Bank Nasabah melengkapi kekurangan yang diminta dan mengirimkan langsung ke Asuransi atau lewat PC di Bank Asuransi melakukan proses ulang underwriting Asuransi mengeluarkan keputusan Underwriting ke Nasabah dan copy ke Bank Universitas Sumatera Utara Dan prosedur pemeriksaan kesehatan, sebagai berikut: Tabel IV Prosedur Pemeriksaan Kesehatan Sumber : Operasional Produk bancassurance Untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan Klaim, pelatihan staf bank harus diselenggarakan secara teratur dan efektif. Staf bank umumnya belum begitu mengenal lika-liku produk asuransi secara mendalam. Oleh karena itu, dalam memasarkan produk asuransi perlu waspada terhadap penipuan oleh nasabah. Provider Hasil pemeriksaan medis dikirim ke Asurasni oleh Provider Asuransi Surat Keputusan Underwriting dikirim ke nasabah dan daftar bank setelah dokumen lengkap diterima Asuransi Faxkirim SPA ke Asuransi melalui PIC Bank yang ditunjuk Bank Nasabah melengkapi formulir SPA dan melakukan pemeriksaan medis Nasabah Asuransi Universitas Sumatera Utara 3. Dasar Hukum Asuransi Adapun peraturan perundangan yang berhubungan dengan pengaturan usaha perasuransian dalam hubungannya dengan perlindungan bagi pemegang polis adalah Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Menurut ketentuan Undang-undang Nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meningal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Perjanjian asuransi bersifat adhesif artinya isi perjanjian tersebut sudah ditentukan oleh Perusahaan Asuransi kontrak standar. Terdapat 2 dua pihak di dalamnya yaitu Penangung dan Tertanggung, Namun dapat juga diperjanjikan bahwa Tertanggung berbeda pihak dengan yang akan menerima tanggungan. Adanya premi sebagai yang merupakan bukti bahwa tertanggung setuju untuk diadakan perjanjian asuransi. Pasal 1266 KUHPerdata mengatur bahwa syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam perjanjian timbal balik apabila salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya. Namun demikian disebutkan pula bahwa perjanjian tidak batal demi hukum, tetapi pembatalan harus dimintakan kepada hakim. Permintaan tersebut juga harus dilakukan meskipun syarat batal mengenai tidak dipenuhinya kewajiban dinyatakan di dalam perjanjian. Universitas Sumatera Utara 15 Man Suparman Sastrawidjaja, Hukum Asuransi Perlindungan Tertanggung Asuransi Deposito Usaha Perasuransian Bandung: Penerbit Alumni, 1997, hlm. 11. Bagi kepentingan pemegang polis ketentuan pasal tersebut perlu diperhatikan sebab kemungkinan misalnya yang bersangkutan terlambat dalam melakukan pembayaran premi. Apabila ternyata penanggung wajib memberikan ganti kerugian atau sejumlah uang dalam perjanjian asuransi dan ternyata melakukan ingkar janji, maka pemegang polis dapat menuntut penggantian biaya, rugi dan bunga dengan memperhatikan Pasal 1267 KUHPerdata yang menyatakan bahwa pihak terhadap siapa perikatan tidak dipenuhi, dapat memilihapakah ia, jika hal itu masih dapat dilakukan, akan memaksa pihak yang lain untuk memenuhi perjanjian, disertai penggantian biaya, kerugian dan bunga. 15 Untuk mencegah penanggung menambah syarat-syarat lainnya dalam memberikan ganti rugi atau sejumlahuang, maka sebaiknya pemegang polis memperhatikan ketentuan Pasal 1253 sd 1262 KUHPerdata. Bahwa ahli waris dari pemegang polistertanggung dalam perjanjian asuransi juga mempunyai hak untuk dilaksanakan prestasi dari perjanjian tersebut dapat disimpulkan dari ketentuan Pasal 1318 KUHPerdata. Disebutkan dalam pasal tersebut bahwa jika seorang minta diperjanjikan sesuatu hal, maka dianggap tu adalah untuk ahli waris-ahli warisnya dan orang-orang yang memperoleh hak dari padanya, kecuali jika dengan tegas ditetapkan atau dapat disimpulkan dari sifat perjanjian bahwa tidak demikian maksudnya. Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata mengatakan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Dengan adanya perkataan “semua” dalam pasal tersebut berarti juga berlaku bagi perjanjian asuransi. Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata melahirkan beberapa asas antara lain asas kebebasan berkontrak, asas kekuatan mengikat, dan Universitas Sumatera Utara 16 Ibid., hlm. 12. asas kepercayaan. 16 Selanjutnya Pasal 1338 ayat 2 KUHPerdata berbunyi bahwa perjanjian- perjanjian itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu. Dengan demikian apabila misalnya pemegang polis terlambat membayar premi maka penanggung tidak secara sepihak menyatakan perjanjian asuransi batal. Pasal 1338 KUHPerdata ditutup dengan ayat 3 yang menegaskan bahwa perjanjian-perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik. Itikad baik merupakan suatu dasar pokok dan kepercayaan yang menjadi landasan setiap perjanjian termasuk perjanjian asuransi dan pada dasarnya hukum tidak melindungi pihak yang beritikad buruk. Pasal 1339 KUHPerdata berbunyi bahwa perjanjian-perjanjian tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas dinyatakan di dalamnya, tetapi juga untuk segala sesuatu yang menurut sifat perjanjian, diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan atau undang-undang. Ketentuan ini yang melahirkan asas kepatutan berkaitan dengan ketentuan mengenai isi perjanjian. Pasal 1324 KUHPerdata mengenai menafsirkan perjanjian harus diperhatikan pula oleh para pihak yang mengadakan perjanjian asuransi. Pasal 1365 KUHPerdata tentang perbuatan melanggar hukum dapat juga dipergunakan oleh pemegang polis apabila dapat membuktikan penanggung telah melakukan perbuatan yang merugikannya. Universitas Sumatera Utara 17 Rancangan Menteri Keuangan PMK.0101012. 18 Ibid., hlm 141. Sesuai dengan Rancangan Menteri Keuangan PMK.0102012, perusahaan asuransi dapat memasarkan produk asuransi secara langsung direct marketing danatau melalui kerjasama dengan agen asuransi perorangan, perusahaan agen asuransi, bank bancassurance, dan badan usaha selain perusahaan agen dan bank. perusahaan asuransi yang melakukan pemasaran produk asuransi melalui kerjasama bank bancassurance wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan menteri. 17 Sebagai agen, secara umum posisi bank akan lebih berhubungan dengan kepentingan pihak yang memperkerjakannya untuk menjual produk asuransi, dibandingkan kepentingan para nasabah bank yang dengan skema bancassurance ini akan menjadi pembeli potensial terhadap produk asuransi yang dijualnya. Dalam memasarkan produk asuransi melalui kerjasama bank bancassurance wajib terlebih dahulu memastikan bahwa tenaga yang akan memasarkan produk asuransi telah memiliki sertifikasi agen asuransi sesuai produk asuransi yang akan dipasarkanya dan mendapat pelatihan produk asuransi yang akan dipasarkanya secara berkelanjutan. 18 Perusahaan asuransi yang memasarkan produk asuransi melalui bank bancassurance wajib memiliki pedoman operasional bersama yang berkaitan dengan seleksi resiko, pembayaran premi dan klaim, pengajuan klaim pelayanan keluhan dan pengaduan tertanggung. Antara perusahaan asuransi dengan bank haruslah dibuat perjanjian yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak. Selain itu isi perjanjian kerjasama bancassurance juga harus mencakup langkah- langkah pelaksanaan kewajiban sebagai sales representative dari perusahaan asuransi dalam mengenali dan memilih calon tertanggung. Universitas Sumatera Utara 19 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

B. Pengaturan Usaha Perbankan di Indonesia