penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak
tersebut 25.
Pemeriksaaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan professional
berdasarkan suatu standar ppemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan atau untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan daerah 26.
Penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan
bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang perpajakan daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya
C. Objek , Subjek dan Wajib Pajak Hotel 1. Objek Pajak Hotel
Objek Pajak Hotel adalah Pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan hotel yang sifatnya
memberikan kemudahan dan kenyamanan, termasuk fasilitas olahraga dan hiburan. Jasa penunjang adalah fasilitas, telepon, facsimile, teleks, internet,
fotokopi, pelayanan cuci, transportasi, dan fasilitas sejenis lainnya yang disediakan
atau dikelola hotel.
Beberapa pengecualian yang idak termasuk objek pajak :
Universitas Sumatera Utara
a. Jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh pemerintah atau
pemerintah daerah b.
Jasa sewa apartemen, kondominian dan sejenisnya c.
Jasa tempat tinggal dipusat atau kegiatan keagamaan d.
Jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo, panti asuhan, dan panti sosial
e. Jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh hotel
yang dimamfaatkan oleh umum
2. Subjek Pajak Hotel
Subjek Pajak Hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada orang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel.
3. Wajib Pajak Hotel
Wajib Pajak Hotel adalah Orang pribadi atau Badan yang mengusahakan hotel.
D. Dasar Pengenaan Pajak, Tarif dan Cara Penghitungan Pajak Hotel 1. Dasar Pengenaan Pajak Hotel
Dasar pengenaan pajak hotel adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada hotel.
2. Tarif Pajak Hotel
Tarif Pajak Hotel ditetapkan 10 sepuluh persen
3. Cara Penghitungan Pajak
Pajak terhutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak = 10 x 9.000.000,00
Universitas Sumatera Utara
= Rp.900.000,00
E. Masa Pajak dan Saat Pajak Terutang
Masa Pajak Hotel adalah jangka waktu tertentu yang lamanya 1 satu bulan kalender dan saat Pajak Terutang dalam Masa pajak terjadi pada saat pelayanan di
hotel.
F. Pemungutan Pajak Hotel
Wajib pajak yang membayar sendiri, SPTPD sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 22 tahun 2011 pasal 11
ayat 1 , digunakan untuk menghitung, memperhitungkan dan menetapkan pajak sendiri yang terutang.
Dalam jangka waktu 5 lima tahun sesudah saat terutangnya pajak, Bupati dapat menerbitkan :
a. SKPDKB , apabila terjadi kekurangan bayar setelah pemeriksaan, maka dikenakan
sanksi administrasi berupa bunga 2 sebulan dihitung paling lama 24 bulan sejak terutangnya pajak.
b. SKPDKBT , apabila SKPDKB telah diterbitkan namun ditemukan data baru yang
semula belum terungkap menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terutang, akan dikenakan sanksi 100 dari jumlah kekurangan pajak tersebut.
c. SKPDN , diterbitkan apabila jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan
jumlah kredit pajak.
Universitas Sumatera Utara
d. Apabila kewajiban membayar pajak terutang dalam SKPDKB dan SKPDKBT
tidak sepenuhnya dibayarkan dalam jangka waktu yang ditetapkan ditagih dengan menerbitkan STPD dan sanksi bunga 2 perbulannya.
e. Penambahan jumlah pajak yang terutang , tidak dikenakan pada wajib pajak
apabila melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan.
Universitas Sumatera Utara
36 BAB IV
ANALISA DAN EVALUASI
A. Perkembangan Penerimaan Pajak Hotel