Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

inidiharuskan memanfaatkan jasa-jasa perbankan dalam kegiatan usahanya jika inginmaju Drs. Muhammad Hatta dalam Hasibuan, 2006. Bank merupakan salah satu sumber permodalan yang sangat dibutuhkanoleh masyarakat dalam menjalankan kegiatan usahanya. Sehingga bank dituntutperan sertanya untuk mensukseskan pembangunan melalui jasa kredit yang sangatdibutuhkan masyarakat. Pemberian kredit sangat berguna bagi masyarakat karenadapat mendorong pertumbuhan perekonomian suatu bangsa. Namun, pengelolaanperkreditan mempunyai berbagai masalah yang cukup rumit seperti timbulnyakredit macet, yang disebabkan karena tidak mampunya nasabah dalam memenuhikewajibannya. Kredit macet dalam jumlah yang sangat besar akan berpengaruhterhadap bank tersebut. Untuk mendapatkan hasil yang baik diperlukanpengelolaan perkreditan yang baik dengan penerapan pengendalian internal yangefektif dan efisien. Pengendalian internal yang memadai pada dasarnya bertujuan untukmelindungi harta milik organisasi dengan meminimalkan kemungkinan terjadinyapenyelewengan, pemborosan, kredit macet, serta meningkatkan efisiensi danefektivitas kerja. Dengan pengendalian internal yang memadai diharapkan dapatmenjamin proses pemberian kredit tersebut akan dapat terhindar darikesalahan-kesalahandan penyelewengan-penyelewengan. Melakukan pengendalian kredit berarti melaksanakan fungsi – fungsi manajemen, dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan kredit. Fungsi ini dilakukan oleh satu manajemen yang namanya manajemen kredit, yang secara luasnya manajemen kredit melakukan pengendalian kredit dengan baik di mulai dari perencanaan jumlah kredit, penentuan suku bunga, prosedur pemberian kredit, analisis pemberian kredit sampai dengan pengawasan dan pengendalian kredit yang macet. Apabila Bank Sumut KCP GUBSU dalam memberikan jumlah penyaluran dana kreditnya yang begitu besar bahkan melebihi 80 dari total asset yang dimiliki akan berakibat terganggunya likuiditas bank, hal ini terjadi karena sumber dana yang tersimpan dari masyarakat terpakai dalam pemakaian kredit. Jika dalam penyalurannya, kredit yang diberikan melebihi batas akan menimbulkan suatu resiko yaitu muncul indikasi terjadinya kredit kurang lancar, diragukan dan macet. Munculnya indikasi kredit kurang lancar, diragukan dan macet dikarenakan masyarakat tidak dapat mengembalikan dana yang dipinjam tepat pada waktunya. Hal ini dapat menimbulkan kinerja likuiditas dan operasi Bank Sumut KCP GUBSU terganggu.Oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian kredit secara professional dan baik sehingga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas, karena tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan kinerja Bank Sumut KCP GUBSU yang baik. Dari pemaparan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan suatu analisa berkaitan dengan pengendalian kredit dan likuiditas bank. Adapun objek penelitian dari penulis adalah Bank Sumut KCP GUBSU. Maka untuk itu penulis akan melakukan penelitian dalam tugas akhir ini dengan judul : “SISTEM PENGENDALIAN KREDIT UNTUK MEMPERTAHANKAN LIKUIDITAS PADA PT.BANK SUMUT KCP GUBSU”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana Sistem Pengendalian Kredit yang Dilakukan pada PT. Bank Sumut KCP GUBSU 2. Bagaimana Sistem Pengendalian Kredit untuk Mempertahankan Likuiditas pada PT. Bank Sumut KCP GUBSU.

C. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk : 1. Mengetahui sistem pengendalian kredit yang dilakukan pada PT. Bank Sumut KCP GUBSU 2. Mengetahui sistem pengendalian kredit untuk mempertahankan likuiditas pada PT. Bank Sumut KCP GUBSU.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi persyaratan akademik dalam menyelesaikan studi padaJurusan D-III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 2. Sebagai sumber informasi dan panduan bagi peneliti lain yang akanmelakukan penelitian pada masalah yang sama. 3. Sebagai bahan masukan dalam masalah perkreditan khususnya dalam pengendalian dalam mempertahankan likuiditas. 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah PT. Bank Sumut

PT BANK Pembangunan Daerah SumateraUtara disingkat PT Bank SUMUT didirikan di Medan pada tanggal 4 November 1961 dalam bentuk PT berdasarkan Akta Notaris Rusli Nomor 22. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 tahun 1965, bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah BUMD. Modal dasar sebesar Rp. 100 juta dan saham yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Tingkat II se Sumatera Utara. Untuk meningkatkan modal disetor sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya telah terjadi beberapa kali perubahan peraturan daerah.Bentuk Badan Hukum dirubah menjadi PT sesuai dengan akta pendirian PT Nomor 38 tahun 1999 Notaris Alina Hanum Nasution, SH pada tanggal 16 April 1999 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI NomorC – 8224HT. 01. 01 TH 99 tanggal 5 Mei 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 Juli 1999 dengan modal dasar Rp. 400 milyar. Dasar perubahan bentuk hukum dan modal dasar sebelumnya telah dituangkan dalam Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 tahun 1999. Modal dasar ditingkatkan menjadi Rp. 500 Milyar, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan selanjutnya dengan akta Nomor 31 tanggal 15 Desember 1999.PT.Bank Sumutmerupakan bank non devisa yang kantor pusatnya